Sebentar lagi cahya akan padam, layar bentala akan berganti latar, angin dingin menyelinap dengan bebas dari jendela yang terbuka. Pohon-pohon oak yang berjejer agung seperti serdadu yang menudungi di ujung setapak itu, akan segera berganti wajah. Menandai musim gugur sudah tiba di gerbang desa 'matia maravilha'.
Kelana, namanya bak mantra yang merefleksikan hasratnya yang suka bertualang dalam dunia fantasi yang ia bangun dengan imaji-imaji liarnya yang subur, seakan tak pernah mati dipupuk oleh pusaran orakel, amat kontras dengan perawakannya yang ceking pucat setipis ranting pohon willow di musim dingin. Disisi lain kegigihan dan keberaniannya adalah kutub yang meruntuhkan impresi potret setiap inci komponen lahiriahnya. Ia juga mewarisi paras ibunya yang mungil dan lembut penaka bunga rampai yang mekar. Citra yang unik. Idiosinkratis.
KAMU SEDANG MEMBACA
KELANA DARI MATIA MARAVILHA
Fantasyseorang gadis beranjak remaja yang hidup di sebuah desa 'Matia Maravilha'. Suatu hari ia menemukan sebuah dunia yang dipenuhi dengan keajaiban.