Side Story 2 : The Truth of the Primordial Blessing Qualification

109 16 17
                                    


[ Keesokan Harinya ]

Di depan POM bensin di dekat sekolah dirgantara,Karis terlihat mengenakan pakaian santai berupa jaket olahraga biru dengan celana training berwarna senada sambil bersandar di motornya

Pemuda itu sibuk dengan HP nya,hingga akhirnya sebuah mobil Sport kuning berhenti di dekat Karis

Pemuda itu akhirnya mengangkat kepalanya dan melihat seorang gadis berambut putih tergerai,bermata biru serta mengenakan pakaian olahraga yang sama dengan miliknya namun agak ketat yang menunjukkan lekuk tubuhnya yang indah

"Sorry gua agak telat,lu Udah nunggu lama ris ?" Selina turun dari mobil dan bertanya

"Nggak juga,gua juga baru sampai kok" Ucap Karis sambil tersenyum lalu dia menyimpan ponselnya dalam saku celananya dan berjalan menghampiri gadis itu

"Hmm yaudah,ayo ikut gua" Ucap Selina lalu berjalan didepan Karis

Karis menatap gadis itu dan akhirnya mengikutinya dibelakang,pada awalnya perjalanan sebenarnya normal normal saja

Namun perlahan semakin lama berjalan Karis menyadari bahwa selain hanya berjalan kosong,Selina sebenarnya menariknya ke beberapa toko dan kios makanan yang entah bagaimana membuatnya menyadari sesuatu

Karena tujuan awal mereka bertemu adalah untuk Pak Matthias namun akhirnya Selian justru menariknya kesana kemari dan hal ini membuat mereka terkesan seperti sedang berkencan kan ?

Pada awalnya,Karis ingin memberitahu Selina tentang tujuan awal mereka tapi pada akhirnya melihat bahwa gadis itu bahagia dia akhirnya memilih untuk diam dan mengikuti arus

Dan hampir satu setengah jam seluruh waktu mereka hanya diisi oleh berjalan kesana kemari dan mengunjungi berbagai toko dan kios makanan

Dan mungkin karena lelah berjalan,Selina membeli dua minuman untuk Karis dan dirinya sendiri dan mereka berdua beristirahat di tempat awal atau di POM Bensin lagi

"Lain,kapan kita ketemu pak Matthias ?" Tanya Karis dengan ekspresi tanpa ekspresi

Sedangkan Selina terlihat menggaruk bagian belakang kepalanya dengan sedikit senyuman aneh

"Oh ya,gua lupa ris,tadi gua udah lama nggak sesantai ini jadi gua kelepasan" Ucap Selina

"Hmm..?,hahaha kayaknya lu ini sibuk banget ya lin" Ucap Karis sambil tertawa kecil

"Yah begitulah,lu tahu kan kalau Selena itu cuma berprestasi di bidang olahraga dan prestasi nya di bagian akademik itu memang kurang dan ayah memang punya harapan supaya gua lah yang ngelanjutin bisnis dan ngewarisin keluarga Hadiwijaya" Ucap Selina dan gadis tanpa ekspresi itu terus berbicara tentang harapan ayahnya dan sebagainya,seolah dia telah melepaskan semua beban di hatinya

Dan Karis hanya mendengarkan semuanya dalam diam dengan senyum tipis

Tapi tiba tiba,ekspresi Karis berubah karena dia melihat seluruh dunia kehilangan warnanya dan berubah menjadi abu abu

"Apa yang terjadi ?" Karis berdiri dari duduknya dan dia melihat kearah Selina yang terdiam dan tidak berbicara

Lalu suara yang familiar mulai muncul di kepalanya

'Karis' Suara Mira bergema di kepalanya

'Mira apa yang sedang terjadi ?' Karis dalam pikirannya

'Ada orang lain di sekitarmu yang menggunakan kemampuan manipulasi waktu dan menghentikan waktu seluruh dunia' Ucap Mira

'Manipulasi waktu dan menghentikan waktu dunia ?,siapa yang bisa melakukan itu ?,apa itu salah satu dewa dari alam primordial mu ?' Tanya Karis keheranan

Bakwan Fight Back : Another OneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang