BAB 6

635 19 2
                                        

Akhirnya Asterra membawa callen ke kantornya,dan membiarkan dia main dengan apa pun barang yang ada di kantornya.

Sementara Asterra fokus dengan laptopnya.

Setelah callen melihat semua barang yang ada di ruangan Asterra,callen pun mulai bosan.

Callen pun melihat Asterra fokus dengan laptopnya,awalnya dia tidak ingin mengganggu Asterra tetapi rasa bosan menyelimuti dirinya.

Callen mendekat ke Asterra.

"Tera,aku bosan..boleh aku keluar jalan jalan sebentar?" Ucap callen dengan nada memohon.

"Aku sibuk tidak bisa menemanimu"
Jawab Asterra lalu kembali menoleh ke laptopnya.

"Aku bisa sendiri,aku janji!" Ucap callen dengan semangat dan sungguh sungguh.

Asterra diam sejenak karna ragu membiarkannya sendiri,tapi dia berpikir kembali kenapa ragu? Padahal perusahaan ini juga miliknya,toh kalau dia tidak suka dengan orangnya bisa memecatnya langsung.

"Baiklah,ambil pegangan ini kalau kamu lapar" Asterra mengeluarkan kartu hitam miliknya dan memberikannya ke callen.

Callen bingung dengan kartu itu,lagian dia juga tak mengerti cara memakainya lalu dia menolaknya,dan bilang kalau mau makan atau belanja dia akan kembali ke Asterra.

Asterra pun menyetujuinya dengan cepat karna Asterra ingin callen berggantung ke Asterra dari segi apa pun dan hal sekecil apa pun.

Callen pun keluar dari ruangan Asterra lalu turun ke lantai paling bawah ke tempat resepsionis.

Callen pun pergi ke tempat meja resepsionis karna dia tidak tau mau melakukan apa,callen memutuskan untuk mengajak ngobrol wanita resepsionis itu.

Callen dan wanita itu terus membicarakan hal apa pun sampai terbahak bahak.

Asterra yang memantau callen dari tadi di layar cctv langsung mengepalkan tangannya dan langsung turun untuk menjemput callen.

Setibanya di bawah tanpa sepatah kata pun,Asterra langsung menggendong callen di pundaknya seperti karung beras.

Dan di ruangan Asterra,Asterra mengunci pintunya dan merebahkan  callen di meja kerja nya yang besar.

"Tera? Ada apa?"Ucap callen bingung dengan sikap Asterra yang tiba² seperti itu.

Sementara di posisi resepsionis wanita tadi.

Ravensa menjelaskan kepada resepsionis itu untuk tidak terlalu dekat dengan milik bossnya karna bisanya itu pencemburu akut dan kejam.

Resepsionis yang sayang dengan kerja begitu juga dengan nyawa langsung mengangguk cepat.

Di posisi Asterra dan callen

Callen terbaring di meja tanpa menggunakan celana nya hanya menggunakan kemejanya yang kebesaran.

(Mereka belum ngapa ngapain kok;)

Tiba tiba bunyi ketukan pintu dari luar,sehingga membuat Asterra kesal,Asterra pun berjalan menuju pintu dan meninggalkan callen sendirian di meja terbaring dengan tenang.

"Ada apa?"Ucap Asterra dengan ketus karna kesal karna di ganggu.

"Ah maaf nona,kita akan menghadiri rapat dengan semua dewan dan rekan perusahaan lain sudah menunggu" Ucapnya.

Asterra menghela nafas karna harus berhent,lalu dia menatap ke dalam ruanganya lalu kembali menatap orang itu dan keluar sambil mengunci pintu agar siapa pun tidak melihat callen dalam keadaan seperti itu.

Asterra sudah mematikan cctv yang ada diruangnya.

She Is A Women Older Than MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang