chapter 1 : hari yang biasa

28 3 0
                                    

"Freya! Bangun, Frey! Kamu ngga pulang?"

"Freya!"

"Ntar dicariin!"

"Frey!"

Freya hanya mengibaskan tangannya saja untuk menyuruh Alditya menjauh. Freya malas sekali pulang ke rumah itu. Lagipula Freya seperti tidak memiliki rumah untuk pulang.

"Ntar dicariin ayah!"

"Ssstttt. Ngga!"

Alditya berdecak bingung. Dia juga sebenarnya tidak ingin terlalu memaksa Freya untuk pulang. Alditya pun mengerti kondisinya. Tapi ponselnya yang terus berdering karena panggilan ibunya itulah yang membuat Alditya terpaksa membangunkan adiknya yang masih mengantuk.

Freya membuka selimut yang menutupi wajahnya tapi tidak menggerakan badan untuk bangun dari kasur kakaknya.

"Abang juga ngga pernah pulang. Kenapa nyuruh Freya pulang?"

"Frey, kita udah pernah bahas ini. Abang kan udah kuliah kamu masih SMA masih butuh pengawasan orang tua"

"Terus Abang ngga butuh diperhatiin sama ibu ayah gitu?"

"Freyaaaaa. Udah godainnya!"

Freya akhirnya punya keinginan untuk bangun dan bersiap untuk pulang. Dia tau sore ini kakaknya akan pergi dengan teman-temannya. Entah mungkin pacar atau bukan.

"Yang nelfon mulu siapa, Bang?"

"Ibu"

"Ya udah. Pulang ke sana aja"

Saat Freya mengambil ponselnya yang sedang di cas yang muncul justru riwayat panggilan dari ayahnya.

"Bang Ditya masih ngga kontak sama ayah?"

"Bisa dibilang begitu"

"Maafin Freya, Bang. Semuanya gara-gara Freya"

Alditya dan Freya kembali mengingat kejadian beberapa minggu yang lalu. Freya datang dengan kondisi basah kuyup ke kosan Alditya dan menceritakan bahwa ayah mereka menampar dan menuduh Freya sudah berbohong tentang nilai ujiannya kala itu. Freya dituduh mencuri kunci jawaban padahal harusnya ayah mereka tau Freya bukan pencuri. Freya mendapatkan semua prestasinya saat ini karena kerja kerasnya sendiri.

Alditya marah adiknya diperlakukan seperti itu maka Alditya juga menampar dan memukul ayahnya sendiri hingga lebam. Alditya langsung pergi saat itu tanpa berucap apa-apa.

"Udah gapapa. Mau dianter ke ibu?"

Freya mengangguk dan mereka berdua bersiap.

Butuh waktu sekitar setengah jam bagi Alditya untuk mengantar Freya menuju rumah ibu mereka. Tapi disana mereka mendapati pemandangan yang kurang mengenakan. Didepan rumah itu sudah berdiri ayah dan ibu mereka menatap Alditya dan Freya dengan tajam.

"Apaan lagi, sih?!!" Kesal Alditya dalam hatinya. Dia menoleh sedikit kebelakang untuk memastikan kondisi Freya. Lalu melihat ke spion untuk menatap wajah Freya yang sudah kaku pandangannya pun menajam.

Alditya tau kali ini Freya akan seperti apa. Keduanya turun dari motor dan dengan tanpa suara Alditya dan Freya memasuki rumah dan seakan belum cukup ternyata disana sudah ada Alvin dan Sarah, saudara sambung dan istri kedua ayah mereka.

Beruntung, suami ibu mereka sedang diluar kota sehingga tidak ada lagi yang bisa menyulut trauma Alditya dan Freya.

"Duduk!" Titah Kartika, Ibu dari Freya dan Alditya dengan dua tangan yang terlipat didepan dada. Kedua anaknya pun mengikuti perintahnya.

R!SKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang