"Hai Liona"
Pistolnya masih terarah ke kepala perawat itu, sorot matanya tajam dan penuh kewaspadaan. Perawat yang ditodong senjata hanya tersenyum, senyum tipis di balik masker medis yang menutupi setengah wajahnya.
Perawat itu masuk Untuk mengganti infus Liona."Siapa lo sebenarnya?" tanya Liona, suaranya terdengar keras,matanya menyipit,mencoba membaca ekspresi yang tersamar di balik masker itu.
"Lo bukan perawat kan?"tanya Liona menaikan sudut bibirnya.
Perawat itu tidak menjawab, melainkan menatap Liona dengan pandangan tajam"Bagaimana kamu tahu aku bukan perawat?" tanya perawat itu,dengan nada suara
yang dingin,Ada sesuatu dalam
cara bicaranya, seakan ia sedang bermain-main dengan situasi.Liona mendengus,"Karena seorang perawat ngga akan mengganti infus yang masih baru dan ngga setenang itu waktu di todong pistol di kepala nya."Jelasnya mengamati wanita itu.
"Sialan, ketahuan ternyata," ucap perawat itu dengan tersenyum licik namun matanya tampak tetap tenang seolah-olah ia sudah menduga hal ini akan terjadi.
Perawat itu melepaskan masker yang menutupi sebagian wajahnya. Ketika masker itu terlepas,wajah di baliknya jelas terlihat.Senyum tipis menghiasi bibir wanita itu saat dia menatap Liona."Kamu tidak mengingatku, Liona?"katanya, suaranya kini terdengar.
Liona mengerutkan dahi,dia
menatap wajah wanita itu lebih saksama.Sesaat,ingatannya kembali dan mengingat siapa wanita di hadapan nya ini,Wajah wanita itu Liona mengenalnya.wajahnya sama persis dengan wanita yang mengajaknya bertemu di sebuah restoran.Dia acara itu Mereka hanya berbicara beberapa detik saja.
“Lo?” Liona menggelengkan kepalanya,"Kita pernah ketemu
di acara Vegas, kan?" gumamnya.Ingatannya kembali ke pesta Vegas tadi malam di mana dia melihat wanita ini berbicara padanya di
acara itu.Liona menarik napas dalam-dalam, “Apa yang Lo lakukan di sini? Apa sebenarnya tujuan Lo?”ucapnya masih saja menodongkan pistolnya.
Wanita itu hanya tersenyum lebih lebar, tatapannya semakin tajam, seolah-olah menyimpan rahasia
yang tak terungkap. "Ada banyak
hal yang tidak kamu ketahui, Liona. Dan sayangnya,kamu sudah terlibat terlalu jauh."jelas wanita itu."Ingat, temui saya 6 hari lagi di restoran Halion!" ucap perawat itu.
"Kenapa gue harus nemuin lo?" tanya Liona dengan nada curiga, matanya tetap menatap tajam ke arah wanita di depannya. Pistol di tangannya masih terangkat.
Wanita yang mengaku perawat itu hanya tersenyum tipis. Senyumnya penuh misteri, seperti seseorang yang tahu lebih banyak"Karena rahasia besar seseorang akan terungkap," ucapnya dengan nada yang terdengar terlalu tenang.
Alis Liona mengernyit. "Maksud
nya apa?" tanyanya lagi,dia sangat penasaran dengan apa yang di maksud wanita itu.Namun, pertanyaan itu tidak di gubris oleh perawat itu,Ia malah ingin pergi dan sebelum dia sempat berbalik badan tangan wanita itu tiba-tiba ditarik oleh Liona.
Dengan cepat, Liona menggenggam erat pergelangan tangan perawat itu, menghentikan langkahnya.
Salah satu tangan Liona masih menodongkan pistol, menunjuk langsung ke tubuh wanita itu.
Sorot matanya penuh amarah
dan kebingungan."Lo nggak bisa pergi gitu aja," desis Liona. "Gue butuh penjelasan Lo, sekarang!" ucapnya penasaran.
Perawat itu menoleh perlahan,tatapa nya tetap tenang meski pistol masih diarahkan padanya. "Liona," ucapnya pelan, nyaris seperti bisikan"sekarang bukan waktunya untuk penjelasan. Percayalah, waktunya akan datang, tapi bukan di sini, bukan sekarang." ucap perawat itu.
Liona mempererat genggamannya, mencari jawaban di balik wajah wanita yang masih terlihat begitu misterius. "Lo pikir gue bakal nunggu enam hari? Gue butuh Lo jelasin apa maksud dari omongan Lo sekarang!dan apa yang sebenarnya lo mau?"
Wanita itu menarik napas panjang, "Jika saya memberitahumu sekarang," katanya dengan nada peringatan, "kamu akan kehilangan segalanya. Rahasia ini lebih besar dari yang kamu bayangkan. Jadi lepaskan aku, dan temui aku di Halion. Enam hari lagi. Hanya itu yang perlu kamu lakukan jika kamu ingin tau semuanya"ucapnya.
Kata-kata itu seakan mengandung ancaman tak terlihat,Sebelum Liona bisa mengajukan pertanyaan lebih lanjut, wanita itu sudah mulai membereskan peralatan medisnya dengan cepat, Tidak ada lagi senyum di wajahnya, hanya ekspresi serius.
Wanita itu mendekatkan wajahnya sedikit, suaranya merendah namun tegas, "Tetap rahasiakan ini, Liona. Jika tidak, kamu akan tahu akibatnya. Dan percayalah, itu bukan sesuatu yang bisa kamu hadapi dengan mudah."Liona menghela napas panjang, menurunkan pistolnya perlahan.
Perawat itu berjalan menjauh seolah-olah kehadirannya hanya sementara dan sudah saatnya dia pergi. "Ingat kata-kataku," ucapnya sekali lagi sebelum menghilang di balik pintu, meninggalkan Liona dalam diam penuh kebingungan.
Liona terdiam sejenak, tubuhnya tetap kaku di tempat. Dia mencoba memproses setiap kata yang baru
saja diucapkan wanita itu.Rahasia
apa yang dimaksud? Pertanyaan -pertanyaan itu memenuhi kepalanya.SCORPIO
Liona
Bantu gue selidiki
sesuatuSherin
Selidiki apa na?Fera
Akhirnya ga gabut lagi di rmhCaca
Kenapa?ada apa?selidiki apa?Liona
Temuin gue di rumah sakitTO BE CONTINUED
•
•
•
KAMU SEDANG MEMBACA
FEDRICZX
Teen Fiction[Don't copyright other people's stories] Dia Ketua Mafia Dia Psycopat Dia Tunangan Liona Dia pintar Dia kejam Dia cemburuan Dia Bucin akut Dia Romantis banget Fedriczx Vegas Aldenio ialah ketua mafia berjiwa Psycopat,dia baru berumur 17 tahun sudah...