Bab 72

208 21 0
                                    

Pada akhirnya, Yoon Chi-young-lah yang menyelamatkan gumpalan putih yang terkubur di bawah Hodu.

“Aku bertanya-tanya ke mana anak anjingku pergi lagi.”

"Berhenti menciumku! Aku paling membencimu!"

Meski anak anjing meronta, Yoon Chi-young menghujani tubuh putih itu dengan ciuman. Tak lupa memindahkan anak-anak anjing ke tempat tidur dan mengambil beberapa foto. Hee-seong yang sudah kelelahan terpaksa menghibur si besar yang meringkuk di balik bulu-bulunya sambil berbaring di perut merah mudanya. Hodu mencari ibunya sambil mengoceh bahkan setelah makan sampai kenyang.

'Ibu, Ayah…'

'...Panggil aku hyung.'

[Hyung artinya kakak laki-laki / penyebutan ke orang yang lebih tua]

'Mama…'

'Kubilang panggil aku hyung.'

Sementara anak anjing putih bergumam pasrah, Hodu tiba-tiba tertidur. Meringkuk miring, memegang erat tubuh si anjing putih dengan kaki depannya.

Yoon Chi-young menatap keduanya dengan mata penuh kekaguman dan dengan lembut melepaskan kaki depan Hodu dari anak anjing.

“Lucu sekali… Bagaimana kalau kita besarkan saja dia?”

'Kau membesarkannya sendiri.'

Anak anjing putih memalingkan mukanya seolah merajuk. Hee-seong masih marah. Masih benci melihat Yoon Chi-young bahagia.

Yoon Chi-young mencium dahi anak anjing dan berbicara dengan khawatir.

"Sayang"

'Apa.'

“Tapi kurasa aku hanya bisa melihat anak anjing kita sendiri sekarang… Bagaimana aku harus merawat Hodu?”

“……”

Yoon Chi-young, yang berbaring di sebelah Hee-seong, membelai lembut dahi anak anjing dengan ujung jarinya. Senyum di wajahnya tak kunjung hilang, seolah-olah dia sangat gembira akan sesuatu.

Anak anjing putih, yang suasana hatinya sudah sedikit membaik, berbaring, memegang lembut  pergelangan tangannya. Kedua mata hitamnya juga berkaca-kaca karena kesedihan dan kelegaan. Hee-seong tidak tahu mengapa kata-kata sederhana Yoon Chi-young membuatnya merasa begitu tenang.

***

Dua hari telah berlalu sejak tinggal bersama Hodu.

Selama itu, Hee-seong dan Yoon Chi-young sama-sama mengalami masa sulit. Mereka begitu sibuk mengurus Hodu selama dua hari berturut-turut. Tidak menyangka bahwa memiliki anak anjing di rumah akan menyebabkan begitu banyak kecelakaan. Semua berkat kekuatan dan energi Hodu yang meluap-luap. Dia memang anak anjing ras besar.

Namun, beruntunglah Hodu yang cepat beradaptasi dengan rumah itu. Mungkin ia lengah setelah melihat wujud asli Hee-seong, karena mengulang siklus makan, tidur, bermain, dan makan lagi, menguras habis jiwa Hee-seong dan Yoon Chi-young. Berkat itu, anak anjing putih harus berbaring seperti orang pingsan, menjulurkan lidahnya, begitu tiba saatnya Hodu tidur. Tak menyangka bahwa mengasuh anak akan lebih menguras tenaga secara fisik daripada bekerja.

Ojo Nggangu Kirik!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang