"Jangan. aku... hanya ingin mendengar suara mu."
Hening. Badan gadis itu menjadi kaku seketika. Seluruh anggota tubuhnya berhenti sejenak. Otak dan pandangannya kosong. Charilyn tidak dapat mencerna apa yang di katakan laki-laki itu.
"Kok diam?" Tanya Althan. Suara serak bocah itu membuat Charilyn tersentak. Gadis itu akhirnya kembali ke dunia. Bukan seperti yang diinginkan Althan, ia sama sekali tidak bicara.
Dunia seakan berjalan lebih lambat. Althan kembali berbicara, tampak sedikit kekhawatiran terdengar di nada bicaranya, "kamu sakit?"
"Hah? Engga kok," jawab Charilyn pelan. Semilir angin menerbangkan rambutnya. Gadis itu merasa berfirasat hal yang aneh akan terjadi. Tiba-tiba saja, ia tersedak ludahnya sendiri di tengah kecanggungan ini.
"Sayang kamu kenapa?" Althan begitu khawatir.
"Sayang?" Beo Charilyn di dalam hatinya. Ia semakin tersedak.
"Aku ke sana sekarang ya," Althan mematikan sambungannya dan dalam sekelip mata sudah berada di belakang Charilyn. Ia membalikkan badan Charilyn lalu menangkup kedua pipi chubby gadis itu.
"Kamu kenapa? Kita ke rumah sakit sekarang," Althan merangkul Charilyn hati-hati.
Semua orang yang ada di kelas sempat hening sesaat saat Althan masuk, lalu beberapa saat kemudian pekikan terdengar. Pekikan di iringi tawa dan ledekan menggoda kedua kekasih itu.
Sedangkan Charilyn masih keheranan dan ketakutan. Ada yang salah. Ada sesuatu yang salah di sini. Semua orang pasti akan tau ini.
Ada suara datang dari jauh yang terus memanggilnya samar, "Charilyn!"
"Charilyn!" Semakin lama, panggilan itu semakin terdengar jelas.
"Charilyn kumohon bangunlah!" Pinta orang itu lirih.
Charilyn tiba-tiba seperti tertarik dan membuka mata dengan nafas yang terengah-engah. Ia memandang sekeliling menemukan Althan dengan tempat yang sama sekali tidak dikenalinya.
Masih tampak raut wajah khawatir pada Althan. Laki-laki itu menghela nafas lalu mengelap keringat di kening Charilyn, "ada apa? Kamu sakit? Kita ke rumah sakit sekarang ya,"
"Hah?" Charilyn segera duduk, ia masih belum bisa mencerna situasi saat ini. Apa ia pingsan saat orang-orang tau ia berpacaran dengan Althan, begitu pikirnya.
"Ada apa? kenapa aku bisa ada di sini dan di mana ini?" Runtutan pertanyaannya di ucapkan dalam satu tarikan nafas.
"Kamu pucat, kita ke rumah sakit sekarang," tanpa menunggu respon dari Charilyn, Althan langsung menggendongnya dengan penuh kehati-hatian.
"Eh eh ngapain sih! Turunin aku! Aku ga sakit dan jawab pertanyaanku dulu!" Charilyn menendang udara tapi tidak membuat Althan goyah sedikitpun. Nada bicara Charilyn yang tinggi membuat Althan berhenti berjalan dan tertawa kecil, sedikit tidak percaya gadis itu bisa berbicara seperti itu padanya, "kamu membentak ku? Aku khawatir pada mu."
Charilyn kaget. Sisi Althan yang ini seperti baru baginya. Ia sedikit ketakutan. Gadis itu berusaha mencari alasan dan kata-kata yang tepat untuk digunakan saat ini. Iris matanya bolak balik kanan dan kiri. Akhirnya Charilyn berbicara walaupun hampir tidak terdengar, "aku hanya kaget, maafkan aku. Jawab pertanyaan ku tadi dulu."
Laki-laki itu berbalik lalu meletakkan Charilyn dengan hati-hati di sofa. Hening sesaat, hingga akhirnya Althan berbicara, "lain kali bilang kalo kamu ngantuk?"
Charilyn menaikkan alisnya heran, "ngantuk?"
"Kamu lupa, kamu ketiduran di motor karna kekenyangan makan tadi malam. Aku nurutin keinginan kamu buat keep our relationship as a secret jadi aku bawa kamu ke apartemenku," Althan berbicara panjang lebar setelah sekian lama.
KAMU SEDANG MEMBACA
I Trapped In A Cliche Story
Losowe"Klise banget!!!" "Widih....17 tahun tapi udah punya bisnis mendunia." "Ini mah menormalisasi perselingkuhan namanya!" "Ini juga, antagonisnya bodoh banget. Udah tau diselingkuhin gak sadar-sadar juga, hadeuh..." Me-roasting setiap novel yang tid...