BAB 3 (MEMBELA)

43 16 4
                                    

Di pagi hari yang cerah,sinar matahari masuk melalui celah celah jendela kamar seorang gadis yang masih bergelut dengan selimut nya.Zelin terbangun setelah telinga Zelin di sengat oleh dentuman bunyi alarm yang keras, membuat Zelin terbangun linglung, gelembung kilas mimpi pecah di kepala Zelin membuat nya tidak mengingat mimpi apa yang Zelin alami saat tidur.

Tangan Zelin meraih alarm dan mematikannya, suasana kamar menjadi tenang tanpa suara berisik tersebut, Tapi Zelin tiba-tiba menyadari sesuatu.

"eh tunggu-tunggu perasaan gue gak pasang alarm deh" ucap Zelin yang heran karna seingatnya semalam ia langsung tidur tanpa melakukan apapun

"Trus yang pasang alarm siapa dong" ucap Zelin dan tiba-tiba hawa di kamar Zelin jadi mencekam membuat bulu kuduknya berdiri

"kok hawa nya tiba-tiba jadi gak enak ya?" Tanya Zelin sambil menggaruk tengkuknya yang tak gatal

Zelin perlahan bangkit dari tempat tidur nya dan langsung berlari ke dalam kamar mandi.

Setelah Zelin berlari ke kamar mandi, Agastya Wijaya keluar dari tempat persembunyiannya.

"Hahaha rasain tuh emang enak gue kerjain" ucap Agastya Wijaya  tertawa sambil memegangi perut nya yang sakit karna tertawa

Tapi saat Agastya sedang asik tertawa tiba-tiba ada tangan yang menjewer telinga nya yang membuat Agastya Wijaya menjerit kesakitan.

Dan ternyata yang menarik telinga Agastya Wijaya adalah Zelin, yaa benar Zelin yang menarik telinga agastya Wijaya.

Awal nya Zelin keluar dari kamar mandi karna Zelin lupa mengambil handuk mandi nya, tapi saat Zelin keluar ia melihat Agastya Wijaya tertawa terbahak-bahak dan Zelin langsung faham bahwa yang mengerjainya tadi adalah Agastya Wijaya

"Aaaaaaa!!" jerit Agastya Wijaya yang merasakan telinga nya seperti ingin putus

"Ternyata Lo yang ngerjain gue"ucap Zelin, bukannya melepaskan jewerannya zelin malah memperkuat jeweran pada telinga Agastya Wijaya

"A-ampun zel"ucap Agastya Wijaya menahan sakit sambil memegangi telinga nya

"Le-lepas s-sin telinga gu-e zel"ucap Agastya Wijaya terbata-bata

Zelin pun melepaskan tangannya dari telinga Agastya Wijaya

Agastya pikir Zelin sudah melunak karna jeweran pada telinganya dilepaskan, tapi di menit berikutnya Zelin langsung mengambil bantal yang ada di dekatnya dan melemparkan nya ke arah Agastya Wijaya.

Agastya Wijaya yang mendapat kan serangan dari Zelin langsung berlari menjauh dari Zelin, namun bukan Zelin namanya jika dia melepaskan agastya W begitu saja, jadi Zelin juga ikut berlari untuk mengejar Agastya w dengan bantal yang ia genggam.

Dan di awal pagi mereka terjadilah kejar-kejaran antara Zelin dan Agastya Wijaya.

Para maid yang melihat mereka hanya menggeleng-gelengkan kepala sembari melanjutkan aktivitasnya karna merasa sudah terbiasa akan tingkah Agastya Wijaya dan zelin yang seperti tom and jerry.

***

Suara deruman sepeda motor memenuhi seluruh halaman sekolah kala kelompok pengendara motor berjaket hitam dengan lambang sayap dan pedang yang bertuliskan the black devil di belakang nya.

Sekelompok pengendara motor itu memasuki halaman sekolah. Masih terlalu pagi tapi mereka sudah membuat keributan dengan gaya keren seperti ini, dan para murid pun siap berkerumun di lapangan sekolah hanya untuk melihat mereka, terlebih lagi kaum hawa yang tak henti hentinya menatap kagum pada sekelompok pria bermotor.

Lihat saja wajah-wajah tampan yang tertutup helm itu kini sedang menebar aksi dan pesona yang tidak bisa ditolak siapapun. Tapi bagaimana pun berkendara sambil berputar di lapangan sekolah adalah hal yang dilarang.

Dan tentu saja pangeran sekolah satu ini akan turun tangan dan menghentikan aksi mereka. Tidak ada yang mampu menghentikan aksi mereka kecuali Agastya Wijaya sang ketua osis di SMA Antariksa

"apa Lo sengaja buat keributan supaya dapet perhatian" ujar Agastya Wijaya dengan tegas dan mendominasi

Zefran maju beberapa langkah mengikis jarak antara dirinya dan Agastya Wijaya.

"Bahkan tanpa gue cari perhatian, mereka bakal tetep perhatiin gue" ujar zefran yang tak mau kalah dengan raut wajah tenang yang ia miliki

Dirinya memang benar tanpa mencari perhatian pun zefran akan tetap menjadi pusat perhatian semua orang.

Wajah gagah dengan kulit putih serta netra kecoklatan itu selalu dapat membuat siapapun jatuh dalam pesona nya, tapi hanya zea saja yang bisa membuat seorang zefran jatuh cinta setiap harinya.

Mereka adalah most wanted di SMA Antariksa. Dengan kepribadian yang berbeda, dan dengan perbedaan itu zefran dan Agastya Wijaya selalu terlibat dalam perselisihan.

Seakan tidak ingin memperpanjang masalah. Agastya Wijaya, pria itu berlalu pergi dengan tenang setelah mengucapkan satu kata yang dapat membuat zefran naik darah.

"kekanakan" itulah yang keluar dari mulut Agastya Wijaya  dan setelah itu ia berlalu pergi melewati zefran

***

Di sisi lain di SMA pelita bangsa terjadi keributan di dalam WC perempuan.

"LEPASIN DIA!!" Teriak Zelin pada seorang perempuan yang merupakan Seorang pembully

Kini Zelin sedang membantu teman kelas nya yang sedang di bully.

"Siapa Lo berani nyuruh-nyuruh gue?!!" Tanya pembully yang bernama Lisa pada Zelin

"Heh Lo gak usah sok jago ya dan gak usah sok berkuasa, main kok keroyokan" ujar Zelin tanpa rasa takut sedikitpun

"Berani Lo sama gue?" Tanya Lisa sambil maju beberapa langkah ke depan Zelin

"Emang Lo siapa sampai gue harus takut sama Lo" ucap Zelin yang juga langsung menatap tajam lisa

"Kurang ajar" ucap Lisa, tangan nya melayang di udara hendak menampar Zelin, namun dengan sigap Zelin menangkap dan memelintir tangan Lisa serta  menjambak rambut Lisa

"Aaaaa!!" teriak Lisa kesakitan

"Gimana rasanya? Sakit?" Tanya Zelin dingin

"Ini yang di rasain orang yang Lo bully setiap harinya, gimana? Enak?"tanya Zelin

Kedua teman Lisa ingin membantu Lisa tapi Zelin memelototi mereka berdua.

"Apa Lo!!"  Bentak Zelin pada kedua teman Lisa

"MAU LO BERDUA GUE BANTING!!" ancam Zelin pada mereka berdua, ucapan Zelin membuat kedua teman Zelin ketakutan dan memilih mundur

"LEPASIN GUE!!" Teriak Lisa pada Zelin

"Pas orang yang Lo bully bilang kaya gitu Lo lepasin gak?"tanya Zelin

" Enggak kan?, jadi gimana rasanya pas Lo di posisi mereka" tanya Zelin

" Lo gak usah ikut campur deh, kan yang gue bully itu mereka bukan Lo" ucap Lisa

"Jelas gue ikut campur, karna Lo  kalau di biarin semakin sok berkuasa"ucap Zelin

"APA-APAAN INI!!" Teriak seorang laki-laki paruh baya yang melihat itu

Zelin yang melihat kedatangan kepala sekolah Langsung melepaskan Lisa.

Lisa yang melihat kedatangan kepala sekolah Langsung pura-pura kesakitan sambil memegang pergelangan tangan nya.

"Pak tolong pak, tadi Zelin ngebully saya pak" fitnah Lisa pada Zelin

Zelin yang di tuduh seperti itu tidak terima.

"Engga pak dia Bohong pak, saya gak ngebully dia justru dia yang ngebully teman sekelas saya" ucap Zelin membela diri

"CUKUP!! SEKARANG KALIAN IKUT KE RUANGAN SAYA!!" ujar kepala sekolah pada mereka

TBC.

BETWEEN REVENGE AND REGRET || ON GOINGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang