3

3.5K 246 1
                                        

Sudah seminggu lebih terlewat sejak jeno menginap di apart donghyuck, lebih tepatnya dipaksa. Setelah hari itu donghyuck jadi lebih sulit menemui jeno, sebenarnya jeno menghindarinya. Hari ini donghyuck tidak ada jadwal kuliah tapi tetep datang ke kampus berniat untuk menjemput jeno. Saat tadi kerumah jeno, bubu bilang jeno berangkat dijemput temannya.

Donghyuck yakin seseorang yang dibilang temanya itu adalah karina, pacar jeno yang sekarang. Sebenarnya donghyuk sudah menemui pacar jeno itu, menyuruhnya untuk menjauhi jeno. Namun sepertinya pacar jeno yang sekarang lumayan bandel. Terbukti sudah seminggu ini belum ada kabar tentang putusnya jeno.

Setelah memarkirkan mobilnya donghyuck segera keluar dan berjalan menuju kantin kampus untuk menunggu jeno disana. Baru saja memasuki area kantin donghyuck sudah melihat pemandangan jeno sedang berdua²an dengan karina. Mereka sama sekali tak terusik meskipun disana sedang ramai dan tidak sedikit yang melihat kearah mereka.

Kedua matanya sontak melotot ketika melihat karina dengan berani mencium pipi jeno. Bukan hanya donghyuck, jenopun sama terkejutnya dengan tindakan karina. Karena sejauh ini, dia tidak pernah melakukan skinship berlebihan dengan pacarnya. Hanya donghyuck dan keluarga mereka saja yang pernah menciumnya.

Donghyuck menghela napas, setelah itu berjalan cepat kearah mereka. Dengan paksa donghyuck menarik jeno agar berjauhan dari pacarnya. Jeno yang terkejut menoleh kebelakang dan mendapati donghyuck sedang manatap datar kearahnya.

Entah kenapa kali ini jeno gugup dan menelan ludahnya.

"A..apa sih hyuck" tanyanya.

"Bolos?" Donghyuck balik bertanya.

"Siapa yang bolos? Tadi cuma dikasih tugas doang" jawab jeno.

"Yaudah sekarang pulang" donghyuck menarik tangan jeno agar mengikutinya untuk keluar dari sana.

"Lo duluan aja" tolak jeno.

"Gue tau lo ga bawa kendaraan"

"Gue dijemput abang"

"Justru bang mark nyuruh gue jemput lo" bohong donghyuck.

"Udahlah, pokoknya lo duluan aja"

Tolak jeno lagi. Sebenarnya dia takut dimarahi lagi, bukan karena dia pacaran. Tapi karena tindakan karina tadi.

"Sayang,, katanya tadi mau jalan²"

Jeno melotot terkejut. Ini anak ga tau situasi apa gimana sih? Batin jeno.

Donghyuck tersenyum miring, melepaskan cekalan tanganya dipergelangan tangan jeno kemudian mensedekapkanya didepan dada. Membuat jeno bernafas lega.

"Lo mau jalan sendiri, atau harus gue seret?"

Donghyuck terlihat tenang saat bertanya, namun bisa membuat tubuh jeno menegang.

"Sayang kamu balik sendiri dulu ya. Aku balik sama dia dadah muah"

Donghyuck memutar matanya melihat jeno memberikan fly kiss, setelah itu bergegas menarik tanganya dari sana.

Namun baru beberapa langkah suara karina menghentikan langkah jeno.

"Jadi kamu lebih milih dia dari aku?"

Jeno memejamkan mata sambil kepalanya mendongak. Tanpa sadar genggamanya pada tangan donghyuck mengerat.

Jeno berbalik kemudian tersenyum manis.

"Kamu balik dulu ya, nanti aku telpon aku jelasin okey?"

"Ga mau. Aku mau kamu jelasin sekarang" tolak karina.

Jeno bukanya tidak mau menjelaskan, hanya saja saat ini dia tidak memiliki ide sama sekali. Dia tidak bisa mencari alasan karena sedang panik.

"Lee jeno. Gue kasih waktu 2 menit. Putusin dia sekarang"

Jeno menoleh pada donghyuck sambil menggelengkan kepalanya. Bagaimanapun juga cuma karina yang bertahan sampek satu minggu lebih berpacaran dengan jeno.

"Lee jeno" ulang donghyuck.

"Apa? Jadi bener kata orang² kalo kamu ada hubungan sama dia?" Tuding karina saat jeno menatapnya.

Jeno menghela nafas sambil mendekat kearah karina.

"Gue duluan" ucapnya pelan.

"Kamu beneran mutusin aku buat dia?" Tanya karina.

"Maaf.." hanya itu yang bisa jeno katakan kemudian kembali kedekat donghyuck.

Donghyuck merangkul leher jeno kemudian mengajaknya pergi. Sebelum benar² pergi donghyuck menoleh untuk melihat karina yang masih menatapnya dengan tajam. Donghyuck membalasnya dengan senyuman mengejek. Karina berbalik menghentakan kakinya kemudian pergi dari sana.

Didalam mobil donghyuck hanya diam sambil fokus mengemudi. Jeno disampingnya duduk dengan tidak nyaman karna suasananya membuatnya sesak.

Jeno bukanya takut pada donghyuck hanya saja auranya ketika sedang marah tidak bisa diremehkan. Terbukti saat mendengar jeno jadian dengan karina, donghyuck langsung mendatangi jeno dengan aura dingin mencekam. Membuat jeno merasa menjadi anak kecil yang sedang dimarahi ayahnya. Apalagi ditambah dengan kejadian malam itu, nyali jeno semakin ciut didepan donghyuck.

"Minggu depan acara pertunangan kita. Gue harap lo jangan lagi nyari² alesan buat nunda" ucap donghyuck dengan nada datarnya.

"Iya.." jeno tidak akan berani melawan jika donghyuck sedang mode dingin begitu.

Donghyuck menghela nafas, kemudian satu tanganya meraih tangan jeno yang menumpang diatas paha. Kemudian menggenggamnya lembut.

"Maafin gue ya,," ucapnya lembut.

Jeno mengernyit bingung, dia merasa bahwa dirinya yang salah kenapa donghyuck yang minta maaf?

"Iya.." lagi, cuma itu yang bisa dikatakan jeno.

"Mau makan dulu?" Tanya donghyuck.

"Mau eskrim aja" jawab jeno pelan.

"Yaudah, tapi makan di apart aja ya"

"Ke apart lagi?"

"Kenapa? Ga mau?" Tanya Donghyuck sambil menoleh menatap jeno.

Jeno menjadi ciut ditatap oleh donghyuck.

"Ng.. ga ko gapapa" jawab jeno gugup.

"Lo.. ga bakal ngapa²in gue kan?"

Donghyuck terkekeh, tidak menjawab lagi hanya mengusak pucuk kepala jeno kemudian kembali fokus pada kemudi.

MY UKE PLAY BOY (HYUCKNO)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang