🍻 repeated scandals 🍻
🫴 Fiksi 🤌-
-
-
Ara mematung desiran halus hadir pada tubuhnya, kecupan yang Chika beri begitu terasa dan membekas. Sosok di pangkuannya memiliki pesona yang begitu indah, Ara seperti kehilangan akal setiap kali berhadapan dengannya."Ka-kamu... Turun!" Ara menggeleng dan mulai tersadar, sekuat tenaga Ara berusaha menekan dirinya.
"Engga!" Chika kembali bergerak.
Dua pahanya yang menjebak kedua kaki Ara begerak, menghasilkan efek gesekan yang kembali membuat Ara merasakan getaran. Kenapa gadis nakal di pangkuannya ini begitu liar!
"Chik... heumpp"
Mulut Ara terkatup, Ara adalah perempuan dewasa begitupun Chika, seluruh organ tubuh dan intusi Ara mengerti akan pergerakan Chika.
"Kenapa? Kamu suka" Lagi Chika menggerakkan selangkangannya yang menempel pada kedua paha Ara. Senyuman miring gadis nakal itu terlihat jahat, dirinya merasa begitu puas dengan apa yang ia perbuat.
Rasa hangat yang kian menjalar perlahan berubah menjadi panas, ruangan yang memiliki alat pendingin ini terasa terbakar. Ara yang memejamkan matanya menahan seluruh gejolak yang ada dalam jiwanya, wajahnya memerah gadis itu kini menjalar pada kedua telinganya. Masih berusaha manahan kewarasan tangan Ara tetap berada pada kedua pundak Chika. Deru nafas Ara kian memberat, rasa panas pada bagian dadanya mulai menyebar keseluruhan tubuhnya.
"Shhhh... Ara aku tau kamu masih menyukaiku"
Chika berbisik lembut pada setiap kulit putih Ara yang dirinya kecup, meninggalkan rasa basah yang begitu terasa pada inci kulit Ara.
"Sangat manisss dan wangi"
Lidah panas Chika menari pada ceruk leher Ara, kedua tangan panjang bergerak menekan rahang tegas Ara agar mendongak. Kedua bibir Chika terbuka, menghisap bagian leher Ara yang menonjol seperti jakun, lidahnya yang bebas bergerak memainkan jakun Ara yang berada dalam mulut Chika.
"Chik...huh.. huh!"
Tekanan Ara pada bahu Chika mengendur, kini kedua bibir bagian dalam Ara ia gigit sekuat mungkin. Rasa terbakar tubuhnya semakin menjalar pada ubun-ubunya.
"Yah... Arasssh, sebut namaku"
Chika tersenyum merekah, kini tubuhnya dengan bebas semakin menempel pada tubuh Ara. Dengan lincah dan beraturan hisapan juga kecupan Chika beri pada bagian leher Ara. Chika bisa merasakan hawa panas yang keluar dari tubuh Ara, bagian sensitif milik Ara adalah kelemahan terbesarnya.
Tangan Chika yang mengalun pada leher Ara secara lambat menurun, menekan dan mengelus bagian yang terlewati oleh telapak tangannya, setelah leher perut adalah bagian sensitif Ara. Saat tangan kanan Chika menekan perut yang berlapis kain itu suara rintihan Ara kembali terdengar, Chika tersenyum akan hal itu.
Tangan kiri Chika bergerak menutup kedua kelopak mata Ara, mencegah Ara tersadar ketika dirinya membuka mata. Chika hanya waspada, sejujurnya dirinya tau dan sangat tau bahwa Ara kini mulai merasa naik tapi Chika tidak akan mengambil resiko, walaupun hal itu sekedar Ara membuka matanya bahkan Chika tak berniat berpindah tempat sedikitpun. Akan Chika buat melayang Ara di atas kursi.
"Aahhhk Chika..." Kepala Ara mengeleng, bergerak tak tentu kesana kemari.
Chika yang memperhatikan ekspresi Ara semakin bersemangat, kini tangannya sudah menyentuh kulit perut Ara yang terasa keras, jari-jari lentik milik Chika bergerak menyentuh setiap tonjolan samar diperut Ara. Dalam hati Chika menjerit histeris kala dirinya berhasil menghitung tonjolan otot perut Ara.
KAMU SEDANG MEMBACA
repeated scandals
Fanfiction|| Lupakan, lupakan jika kita pernah bertemu bak sedetikpun. Bukankah karirmu lebih berharga dari apapun, selamat atas mimpi mu, Chika || Zahra nur khaula || Maaf_ maafakan aku, aku menyesal. Terimakasih Ara, terimakasih untuk saat ini dan tiga tahu...