JaemRenSung #10

260 21 0
                                    

YUKKK YANG BELUM FOLLOW KLIK DULU TOMBOL FOLLOWNYA YA

JANGAN LUPA BUAT VOTE DAN KOMEN KOMEN




Menuju Ending

.....


Jaemin benar-benar pergi ke TK Jisung untuk menemui sang putra. Begitu sampai, Jaemin mendapati Jisung terlibat adu fisik dengan teman sekelasnya. Melihat Jisung yang terluka, nalurinya sebagai seorang ayah muncul, dan Jaemin segera memutuskan untuk membawa Jisung pergi ke taman, berniat mengobati luka Jisung dan menghabiskan waktu bersama putranya.

Di dalam mobil, Jaemin dengan lembut membantu Jisung memasang sabuk pengamannya. Jisung, yang merasa bingung, langsung mengajukan pertanyaan dengan raut khawatir.

"Papa mau bawa Jisung ke mana? Mama pasti khawatir... Jisung mau pulang," rengeknya.

Jaemin tersenyum tipis, menatap putranya dengan lembut. "Kau terluka, Jisung. Papa ingin mengobati luka itu dulu, nanti baru kita pulang."

Perjalanan singkat itu diisi dengan keheningan, Jisung hanya sesekali melirik Jaemin, penuh rasa ingin tahu. Setelah sampai di taman, Jaemin memperhatikan Jisung yang duduk di depannya. Anak itu balas menatapnya dengan mata penuh rasa penasaran. "Dia sangat mirip denganku", pikir Jaemin sambil tersenyum bangga.

Saat Jaemin mencoba menggulung celana Jisung untuk melihat lukanya, Jisung tiba-tiba menolak dengan cepat.

"Jangan, Papa! Jisung nggak mau! Biar Mama aja yang obati," katanya sambil meronta.

Jaemin menarik napas panjang, mencoba bersikap tenang. "Jisung, nanti kalau tidak diobati, lukanya bisa infeksi. Sini, Papa obati. Papa juga orang tuamu, tidak usah takut."

Namun, Jisung tetap menolak. Anak itu malah berusaha kabur dari pelukan Jaemin meski jelas kekuatan kecilnya tidak bisa melawan sang ayah. Dengan cekatan, Jaemin menangkap Jisung lagi dan mendudukannya dengan hati-hati.

"Jisung, apa kamu takut diobati?" tanya Jaemin sambil menatap anaknya.

"Tentu saja tidak," jawab Jisung, meski jelas terlihat rasa takut di wajahnya.

Jaemin tersenyum kecil, mencoba merayu. "Seorang pria sejati tidak boleh takut diobati... seperti Harry Potter."

Mata Jisung berbinar. "Sungguh?"

"Tentu saja," Jaemin mengangguk, yakin ini cara terbaik untuk membuat Jisung lebih tenang.

Setelah Jisung kembali duduk diam, Jaemin mulai mengobati luka di lutut anaknya. Namun, gerakan tangannya yang terburu-buru membuat Jisung merasa nyeri. Anak itu langsung meringis kesakitan.

"Hiks... sakit, Papa! Kalau Mama yang obati, nggak sakit!" keluh Jisung dengan suara penuh tangis.

Jaemin menghentikan sejenak tangannya, merasa bersalah. "Eh, jangan nangis. Papa minta maaf... Papa akan lebih pelan-pelan, ya? Tidak akan sakit lagi," ujarnya lembut sambil meniup luka Jisung, mencoba menenangkan anaknya.

Perlahan, Jaemin melanjutkan mengobati luka di lutut kiri Jisung dengan lebih hati-hati, kali ini memastikan gerakannya selembut mungkin. Sambil menatap Jisung, Jaemin merasa seolah melihat dirinya sendiri saat kecil. "Apakah aku juga cengeng seperti ini dulu?' batinnya.

Setelah luka Jisung terbalut sempurna, Jaemin mencoba memberikan nasihat. "Apa kamu tidak merasa sakit waktu berkelahi tadi? Apa kamu pikir tinjumu itu kuat sekali?"

"Tentu saja kuat!" jawab Jisung penuh percaya diri.

Jaemin tertawa kecil dan menantang tinju kecil Jisung dengan tinjunya. Sudah jelas, tinju Jisung kalah jauh dibandingkan miliknya. "Lihat, tinju Papa lebih kuat, kan?"

My Love✔️ [JaemRen ver]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang