Berenang sore

110 11 0
                                    

Semakin dekat dengan ending ya sepertinya?

Sejak dari tadi pagi, mereka tidak punya rencana ingin kemana mana. Alhasil, mereka setengah hari hanya berdiam diri di kamar.

Tapi, sebenarnya mereka sudah berjanji akan bermain di pantai bersama pada saat sore hari nanti.

Seperti sekarang ini. Padahal jam di dinding masih menunjukkan jam 2 siang. Tetapi, Haechan sudah sibuk membereskan barang barangnya untuk nanti sore, biar tidak ada yang ketinggalan katanya.

Mulai dari sunblock, pakaian renang, kacamata renang, handuk, baju ganti. Pokoknya semua barang barangnya udah di siapkan sama dia.

Masalah utamanya, karena haechan beresin barang barangnya. Kamar hotel yang ditempati Haechan dan Hendery jadi kayak kapal pecah saking berantakannya. Ten juga cuman bisa geleng geleng kepala sambil nepok jidat ngeliat kelakuan Haechan.

"Ya tuhan..."

"Kenapa momma? Adek lagi beresin barang barang adek"

"Adek, kenapa kamar adek sama abang bisa berantakan seperti ini? Siapa yang berantakin?" Ucap Ten yang sedang bersandar di pintu penghubung antara kamarnya dan kamar anak anaknya sambil melipat tangannya di tengah tengah dada dan perut

"Adek tuh momma. Katanya dia beresin barang buat berenang nanti sore, tapi malah di berantakin kamarnya"

"Ish abang diem deh. Adek kan cuman mau beresin barang barang adek. Nanti adek beresin lagi kok momma"

Ten kemudian berjalan menuju Haechan. Lalu duduk di sebelahnya agar dapat menyamakan tingginya dengan Haechan.

"Adek, dengerin momma ya. Momma tau kalau adek mau beresin barang barangnya adek buat berenang nanti sore kan? Biar tidak ada barang barang adek yang ketinggalan kan?"

Haechan hanya mengangguk mendengar Ten

"Adek tau tidak perbuatan adek itu salah?"

"Tau momma.."

"Kalau begitu, mengapa cara membereskan barangnya seperti itu? Mengapa dilakukan?"

"Sorry momma. Habis ini adek beresin lagi kok momma.."

"It's okay for now. Asal lain kali jangan diulang lagi ya? Promise sama momma"

"Um, i'm promise. Sorry"

"Sudah, adek tidak usah meminta maaf lagi, udah momma maafin. Sekarang mau momma bantu membereskan kamarnya tidak?"

"Iya momma, mau! Terimakasih ya momma. Momma benar benar baik seperti malaikat. Tidak seperti abang, nakal seperti setan"

"Yeuu. Kalo abang setan, kamu mah juga setan kali dek"

"Adek mah malaikat seperti momma bukan setan seperti abang. Wlee"

"Berarti dadda setan nih dek?"

"Engga, dadda malaikat juga seperti Channie dan momma. Abang kan anak pungut"

"Kamu kali"

"Aish, sudah sudah abang, adek jangan berantem mulu, pusing momma dengerinnya. Mending sekarang, abang sama dadda bantuin momma sama adek beresin kamar"

"Ay ay kapten" ucap keduanya serentak

Intinya, hal apa saja, kalau sudah Ten yang menyuruh atau turun tangan, pasti semuanya pada ikut.

Setelah menunggu selama kurang lebih 1 setengah jam. Mereka akhirnya turun untuk pergi ke pantai uang berad tepat di depan hotel mereka.

"Channie, Nono, Nana, Njun, Dejun, Mark, Dery, jangan langsung main air dulu. Sini bentar isi perutnya biar nggak kenapa napa" Teriak Taeyong memanggil anak anak.

Anak anak yang awalnya sedang berlari ke arah pantai setelah mengganti pakaian mereka dengan pakaian renang menghentikan langkahnya, lalu mendekat ke arah Taeyong, Winwin dan Ten.

"Channie masih kenyang karena makan siang tadi, bubu.. Channie mau main air saja"

"Bener tuh bu. Jeno juga masih kenyang, tadi sebelum turun udah makan jajan sama abang Mark. Yakan bang?" Ucap Jeno sambil mencoba mengode abangnya dengan lengannya.

Mark yang melihat Jeno hanya mengangguk angguk.

"Yang lain? Gaada yang lapar?" Tanya Taeyong lagi

Tapi tetap saja jawabannya tidak. Anak anak hanya menggeleng kan kepala nya.

"Nanti aja bu. Paling nanti kita habis berenang pada laper" Kali ini Hendery buka suara

"Hmm, gitu ya? Yaudah deh pada lanjut aja. Abang Mark sama Dery jangan lupa dijagain ya adek adeknya?"

Mendengar kata kata Taeyong. Anak anak kembali tersenyum lalu kembali berlari ke arah laut. Hendery dan Mark juga hanya memberi acungan jempol ke arah Taeyong tanpa berbalik untuk menatapnya saking tidak sabarnya untuk berenang.

Namanya juga anak anak ya kan? Kalau liat laut atau kolam berenang pasti mau langsung nyebur aja.

Lalu seperti biasa. Para sub hanya bersantai di pinggir pantai menunggu sambil bercerita dan lain lain sedangkan para dom menemani anak anak berenang.

Anak anak terlihat begitu bahagia selama berada di Thailand. Benar benar tidak terbayang saat pulang nanti sekangen apa mereka dengan Thailand. Belum tentu juga mereka bisa liburan bersama seperti ini tahun depan. Karena Mark, Xiaojun dan Hendery sudah lulus SMA tahun depan. Tidak tau mereka dapat bertemu dan berlibur seperti ini lagi nantinya atau tidak, tapi semoga bisa.

"Momma, bubu, buna, ayo ikut kita berenang! seru tau!" Seru Renjun dari arah laut.

Ketiga nya hanya tertawa setelah itu menatap satu sama lain kemudian memutuskan bergabung walau hanya di pinggiran saja.

Tapi siapa sangka. Tiba tiba Johnny, Jaehyun dan Yuta mendatangi Ten, Taeyong dan Winwin lalu menggendongnya ke tengah tengah untuk bergabung bersama anak anaknya.

"Mas turunin aku, aku gak bawa baju!"

"Udah gapapa. Mas bawa baju dua ke bawah, kamu pake baju mas"

"Yeyy, momma ikut berenang!" Ucap Haechan dari kejauhan

Sebenarnya Ten tidak mau ikut basah basahan. Tapi mau gimana lagi? Dia di paksa. Tapi ternyata seru juga main air bersama yang lain.

"Padahal momma gamau tau dek. Tapi di paksa dadda mu"

"Seru kan momma?"

"Bener sih seru. Yaudah ah gausah momma pikirin. Momma mau enjoy aja"

"Nah gitu dong momma Ten" Jaemin menyahuti perkataan Ten dari belakang Haechan.

Ten hanya mengangguk. Tiba tiba ada yang menyemprot air di belakang kepala Ten. Saat Ten melihat ke belakang, ternyata Jeno tak sengaja menyemprotkan senjata air yang dia bawa ke arah Ten.

"MOMMA, JENO GA SENGAJA..." Ucap Jeno dengan muka melas dan mata sipit khas nya

"Ternyata Jeno yang nyemprot momma? Kamu kira kamu doang Jen yang punya senjata air? Momma juga punya, nih liat" Ten benar benar menyemprotkan senjata air milik Haechan ke arah Jeno, membuat Jeno segera kabur dari Ten kemudian bersembunyi di belakang Yuta.

"Ayah, tolongin Jeno"

Yuta tersenyum licik ke arah Jeno, lalu "Ten, anaknya aku pegangin nih. Cepat tembak"

Wajah Jeno semakin panik ketika mendengar apa yang dikatakan Yuta, mana tangannya sudah di pegang erat sama Yuta lagi. Tamat sudah riwayatnya kali ini

"Papi, tolong doain Jeno ya"

ㅤ​ㅤ͏ㅤ
ㅤ​ㅤ͏ㅤ
ㅤ​ㅤ͏ㅤ
ㅤ​ㅤ͏ㅤ

[TBC]

Jadi kan kemungkinan beberapa chapter lagi, book anak pak jo bakalan ending. Nah, aku mau kasih spoiler buat kalian nihh. Jadi buat book selanjutnya itu bukan dari NCT atau WayV tapi Ateez. Ketebak nggak siapa? Pasti ketebak sih kalo kata aku mah🤣

Tapi buat alur nya sebenarnya aku belum mikirin. Cuman nih cuman.. Covernya tuh udah ada dong😔 Jadi gimana ya?

ANAK PAK JO || JOHNTENTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang