Ϲһα⍴tᥱr 61

2 1 0
                                    

Sore harinya, bel rumah Alvarez berbunyi dan di buka oleh Mijay.

"Ada apa?"

"Tuan muda. Dia ingin bertemu dengan ayahmu, "

"Ayah ku sedang pergi keluar, "

"Apa kakakmu ada?" Tanya Matteo.

"Kakakku-" seketika Mijay ingat bahwa Matteo adalah pria yang di bantu oleh Leyna saat mobilnya bocor di jalan. "Ah bentar aku panggilkan dia, " ucap Mijay yang langsung buru-buru naik ke atas untuk memanggil kakaknya.

"Kakak Veyna. Gawat, "

"Gawat kenapa dik?"

"Pria yang semalam di antar sama kakak Leyna datang, "

"Apa? Ayah sama ibu di mana?"

"Ayah pergi mengantarkan ibu mengambil kain desain untuk perusahaan ibu, "

Veyna dan Mijay turun bersama untuk menemui Matteo. Kedua mata Veyna menatap tajam ke arah Matteo karena dia berpikir Matteo adalah salah satu di antara mereka. "Jay kau masuklah ke kamar, " perintah Veyna. "Baik kakak, " Mijay langsung masuk ke dalam kamarnya untuk dan meninggalkan mereka berdua di ruang tamu. Namun sebelum mereka berdua memulai perbincangan, Veyna langsung mengintrogasi Matteo.

"Ada apa kau kemari?"

"Apa kau lupa Leyna. Bukankah kau meminta ku datang hari ini?"

"Ternyata dia bukan orangnya, " batin Veyna.

"Ah maaf aku lupa soal itu. Aku semalam habis kecelakaan dan sedikit mengalami cedera di kepala ku. Dokter juga mengatakan bhawa aku hilang ingatan, "

"Ya tuhan. Maafkan aku, karena mengantarkan ku pulang kau jadi bernasib sial seperti itu. Bagaimana keadaan mu sekarang?"

"Em sebenarnya sedikit pusing. Aku berusaha mengingat tentang apa yang terjadi semalam dan juga siapa dirimu, "

"Ah lupakan biar aku memperkenalkan ulang diriku. Nama ku Matteo dan usia ku 25 tahun. Aku baru di kota ini karena sedang menjalankan proyek kecil membangun sebuah panti asuhan. Dan ya kedatangan ku kemari ingin berbicara pada ayah mu untuk restu menjadikan mu istriku, "

"Pria yang malang. Calon istrimu sudah tidak ada, " batin Veyna.

"Oh begitu? Ya sudah aku lupa dan maaf ya tapi orang tua ku tidak ada di rumah, "

"Kapan kira-kira aku bisa menemui nya?"

"Mungkin besok, "

"Em baiklah. Kalau begitu aku akan kembali lagi besok, "

Singkat cerita, setelah Matteo pulang tiba-tiba Veyna mendapatkan telfon dari rumah sakit yang memberi kabar bahwa proses otopsi jasad Leyna sudah selesai. Veyna lalu pergi mengajak Mijay untuk ikut bersama nya ke rumah sakit. Setibanya di rumah sakit, bukan cuma ahli patologi forensik saja yang ada di sana melainkan ketua komisaris ada di sana. Mereka sangat terkejut ketika melihat wajah Veyna mirip dengan jasad yang sedang mereka periksa.

"Menurut laporan pemeriksaan. Saudarimu di cekik berkali-kali bahkan sepertinya di wajahnya juga di tampar berkali-kali. Di dada nya juga ada bekas hantaman yang sangat keras dan itu menjadi penyebab nafas saudarimu berhenti. Dan aku rasa pelaku sangat pintar, dari alat vital nya juga di masukkan sebuah benda karat agar sampel sperma itu rusaknya dengan karatan dari besi, " mendengar penjelasan dari hasil otopsi tersebut badan Veyna lemas sampai terduduk di samping jasad adiknya.  Singkat cerita, Veyna membawa jasad Leyna untuk di kuburkan di belakang rumah baru milik Leyna. Di tengah perjalanan, Mijay melihat ketiga pria yang semalam menghabisi kakaknya.

"Kak Veyna. Itu mereka, " ucap Mijay.

"Kau yakin mereka orangnya?"

"Iya kak. Aku berkata benar, " Veyna langsung mengambil foto mereka bertiga. Karena situasi yang tak memungkinkan, Veyna hanya mengambil foto lalu pergi untuk menguburkan jasad Leyna. Setelah selesai mereka pun segera pulang ke rumah sebelum orang tua mereka sampai.

----------------


Malam harinya, di kediaman Dicto Hernandes. Dicto sedang bermain bersama dengan putranya di ruang tamu sementara itu Kyara tengah menyiapkan makan malam untuk mereka. Singkat cerita makanan telah siap dan mereka pun makan bersama mala itu. Di tengah mereka sedang makan, tiba-tiba Kyara memberikan sebuah kotak kecil yang dia letakkan di samping Dicto.

"Apa ini sayang?"

"Bukalah, "

Dicto membuka kotak tersebut dengan pelan. Dan pada saat terbuka wajah nya diam membeku karena masih merasa heran.

"I-ini testpack kan sayang. Tapi punya siapa?"

"Punya selingkuhan mu, "

"Sayang aku serius. Ini punya siapa?"

"Ya menurut mu ini punya siapa?"

"Pu-punya mu?"

"Hum, "

"Kyara kau serius?"

"Enggak bohongan, "

"Ra?"

"Iya Dicto suamiku... "

Mendengar itu Dicto tersenyum lebar dan langsung memeluk Kyara karena sebentar lagi Dicto akan di karuniai anak kedua nya. Kyara juga mengatakan bahwa usia kandungannya sudah memasuki 3 minggu, dan dokter juga meminta Kyara untuk berhenti beraktifitas di karenakan keadaan kesehatan Kyara juga berpengaruh pada bayi dalam kandungannya.

"Oke baiklah. Mulai besok, kau tidak akan bekerja. Aku yang akan memberitahukannya pada kak Velyn nanti, " Kyara tersenyum sambil mengelus pipi suaminya yang nampak bahagia dengan kandungannya.

"Al. Kamu mau punya adik lagi, " ucap Dicto berseru pada Altan. Altan dengan manisnya tersenyum sambil bertepuk tangan kecil ikut bahagia.

----------------


Mijay yang sudah tertidur pulas tiba-tiba berkeringat. Kedua matanya seperti terpejam kuat bahkan kedua tangan juga meremas kuat seprai kasurnya.

"Kakakk, "

"Kakak Leyna, "

"KAKAK, " teriak Mijay yang langsung terbangun dari tidurnya. Veyna yang mendengar suara Mijay berteriak langsung ke kamarnya untuk mengecek.

"Mijay ada apa?"

"Kakak aku mimpi lihat kak Leyna di siksa, " ucap Mijay yang menangis ketakutan. Veyna langsung memeluk erat adiknya untuk menenangkannya. "Sudah ya dik jangan nangis lagi. Kita doakan yang terbaik untuk kak Leyna, " ucap Veyna sambil mengelus-elus punggung adiknya.

"Kakak, kita harus menangkap mereka. Agar mereka mendapatkan hukuman yang setimpal atas apa yang sudah mereka perbuat pada kak Leyna, "

"Iya sayang. Kakak janji kita akan segera menangkap mereka, " Mijay kemudian memeluk erat kakaknya dan malam itu Veyna tidur di kamar Mijay untuk menemaninya.

----------------

Keesokan harinya semua di gemparkan dengan kabar kehamilan Kyara. Mereka berdatangan ke rumah Dicto untuk mengucapkan selamat dan memberikan sedikit hadiah kecil untuk Kyara dan calon bayi dalam kandungan Kyara. Singkat cerita, Kirana mengambil cuti kerja karena mau membantu Kyara di rumahnya. Siang itu Kirana ingin memasakkan sesuatu yang sehat untuk Kyara, namun sayangnya ada beberapa bahan Kyara yang habis. Kirana meminta izin pada Kyara untuk keluar berbelanja bahan makanan di pasar. Kirana juga mengajak Altan untuk ikut bersamanya berbelanja di luar. Saat Kirana sedang memilih-milih bahan, Altan tergerak ketika melihat seseorang berpakaian seperti badut. Altan lalu meninggalkan Kirana dan menghampiri badut tersebut yang membawa banyak balon. Ketika sudah selesai berbelanja Kirana terkejut melihat Altan menghilang di sampingnya. Dia mencari ke sekitar dan bertanya pada pedagang sayur di sana, namun karena kondisi pasar yang cukup ramai mereka tidak melihat Altan.

HERNANDES : The Kindness Monster'sTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang