"Itu tidak masuk akal tuan Matteo. Lalu di mana mobil itu?"
"Mobil itu sedang di perbaiki, tadi siang lama tidak sengaja menabrak mobilnya dan sebagai gantinya saya membelikan dia mobil baru dan mobil lamanya masih sedang lama perbaikan, "
"Apa bukti yang bisa kau berikan atas kasus ini?" Tanya Omar.
"Bukti? Oke. Ini, ini adalah anting Leyna yang terjatuh di saku baju ku, " ucap Matteo. Varez mengambil anting tersebut dan mencocokkannya dengan anting yang di bawa oleh polisi. Dan anting itu memang sama persis dengan anting milik Veyna. "Kau mungkin bisa memberikan bukti untuk anting itu. Tapi tidak dengan mobil tersebut. Kami sudah mengamankan mobil tersebut di kantor polisi beserta pemilik showroom, " ucap Omar.
"Kebetulan pemilik showroom itu mengatakan seorang pria yang menjual mobil tersebut dan membelikan mobil itu pada seorang wanita. Bawa mereka berdua, sebagai tersangka, "
"Omar. Jika putri ku tidak terbukti bersalah, kau harus siap menerima hukuman dari ku, " ucap Varez yang sangat kesal dengan cara bicara Omar. Matteo dan Veyna di bawa ke kantor polisi sebagai tersangka, sementara Varez ikut menyusul mereka di kepolisian. Saat di kantor polisi terlihat si pemilik showroom yang tengah duduk dengan perasaaan kegelisahan. Varez juga sekilas melihat mobil milik putrinya berada di kantor polisi.
"Tuan apakah mereka orangnya?" Tanya Omar pada pemilik showroom. Melihat Matteo dan juga Veyna, pemilik showroom itu terdiam.
"Bukan tuan. Bukan mereka yang menjual mobil itu padaku, "
"Benarkah?"
"Pak, CCTV di showroom sudah berhasil di dapatkan dan di sana memang terlihat bukan mereka berdua lah yang menjualnya, " ucap salah satu polisi. Mendengar pernyataan yang salah itu Veyna menatap Matteo dengan keheranan. Namun Matteo tetap memasang wajah dengan tatapan biasa saja seperti tidak terjadi apa-apa. "Jika benar mobil Leyna sedang di perbaiki di manakah mobil itu?" Tanya Omar.
"Kalian benar. Sebentar ya, " Matteo menelfon seseorang dan meminta mereka untuk mengantarkan mobil milik Veyna yang asli ke kantor polisi. Beberapa menit kemudian, beberapa montir membawa mobil asli milik Veyna ke kantor polisi. Di sana mereka semua keheranan termaksud Veyna itu sendiri. Di sisi lain, beberapa polisi datang membawa satu wanita dan satu pria yang di sebut-sebut sebagai tersangka.
"Siapa mereka?"
"Tuan di CCTV itu, mereka lah yang menjual mobil tersebut, "
"Apa itu benar?"
"I-iya mereka lah yang menjual mobil itu, " jawab si pemilik showroom.
"Apa masih kurang jelas?" ucap Matteo.
"Kalian jangan senang dulu. Tim penyidik kami mengatakan menemukan darah orang lain di TKP. Dan nona Leyna ada apa dengan lengan mu?"
"Ini hanya goresan kecil saat aku sedang pergi, "
"Kebetulan sekali ya. Tapi apakah boleh kami juga mengecek darah mu untuk mencocokkannya dengan sampel darah yang ada di TKP, " mendengar itu Varez merasa sangat marah dan ingin sekali menghajar Omar yang sudah keterlaluan menuduh putrinya. "Biarkan saja tuan Varez. Biarkan saja polisi pintar ini mengerjakan tugasnya. Selagi kita tidak bersalah untuk apa kita merasa takut? Leyna berikan saja darah mu, " ucap Matteo dengan santainya.
"Matteo, kau-"
"Percayalah padaku, " bisik Matteo. Veyna pun menyerahkan diri saat beberapa petugas mengambil darah nya untuk di tes dengan sampel darah yang ada di TKP.
"Baiklah terima kasih. Kami akan mengetes darah ini dulu, besok kami akan menghubungi kalian. Tapi tetap nona Leyna merupakan tersangka utama kasus ini. Kalian sudah boleh pulang, " ucap Omar.
Mereka kemudian pergi untuk pulang setelah mengintrogasi Veyna. Di sana Varez sekali lagi berhutang budi pada Matteo karena membebaskan putrinya dari tuduhan-tuduhan tersebut. Kini Varez sendirilah yang akan mengantarkan Matteo pulang sampai di hotel. Setibanya di hotel, Matteo masuk ke kamar hotel. Dan di sana dia di sambut oleh beberapa pria yang terlihat seperti preman.
"Bagaimana tuan. Apakah rencana mu sudah selesai?"
"Tentu. Terima kasih pada kalian semua sudah mau membantuku. Dan untuk teman kalian yang saat ini di penjara, aku benar-benar minta maaf, "
"Tidak apa-apa tuan. Mereka berdua lah yang menyerahkan diri sendiri, "
"Ini kartu ATM Ku bersenang-senanglah kalian, " ucap Matteo yang menyerahkan kartu ATM nya pada seluruh anak buahnya. Mereka semua bersorak gembira dan memesan lebih banyak minuman keras untuk malam ini. Ternyata Matteo merupakan seorang mantan kriminalisasi di negaranya yang kini sudah bertobat. Dia kembali ke jalan yang benar dengan menyamar menjadi pengusaha kecil, padahal dia merupakan pengusaha besar nomor dua di Eropa. Matteo sengaja menyusun semuanya sendiri untuk melindungi Veyna. Matteo sadar anting milik Veyna terjatuh pada saat melakukan aksinya pertama kali. Saat itu Matteo ingin mengambil anting itu namun terlambat karena warga mulai berdatangan. Matteo lalu meminta anak buahnya untuk mencarikan anting jenis yang sama. Dan siang ini Matteo juga menghubungi anak buahnya untuk membeli mobil rongsokan yang jenisnya hampir-hampir mirip dengan milik Veyna. Setelah itu dia meminta mereka untuk mengubah warna maupun bentuk mobil itu agar terlihat mirip dengan milik Veyna yang asli. Ketika mobil itu selesai, anak buah itu mengantarkan mobil tersebut ke showroom dan menukarnya.
"Ini uang dari bos kami. Dia meminta kau untuk menghapus rekaman CCTV, dan juga tutup mulut saat polisi menanyakan mu. Ingat jika kau ingin selamat dari polisi maupun kami, maka turuti lah, "
Pemilik showroom kemudian menghapus kamera CCTV saat Matteo datang ke showroom. Hal itu tidak Veyna ketahui sama sekali sampai sekarang. Saat ini Matteo sedang memikirkan bagaimana caranya agar darah Veyna tidak cocok dengan darah yang ada di TKP. Setelah lama berpikir akhirnya Matteo menemukan cara dan langsung meminta anak buahnya untuk melakukan tugas terakhir. Ia megambil suntikan dan mengambil sendiri darahnya, lalu meminta anak buah nya pergi menukar sampel darah miliknya dengan sampel darah Veyna.
----------------
Keesokan harinya, Varez dan keluarganya di hampiri Dabir dan juga Omar. Di sana Dabir dengan perasaan malu meminta maaf pada Varez karena putranya telah melakukan kesalahan dengan melayangkan tuduhan palsu pada putrinya."Ini hasil lab pemeriksaan darah Veyna tuan. Dan di sana terbukti bahwa darah itu beda dengan darah yang ada di TKP. Aku benar-benar malu atas tindakan putra ku tuan, " ucap Dabir.
"Omar cepat minta maaf pada tuan Varez, "
"Sa-saya minta maaf tuan, "
"Dengar Omar. Aku tau semua barang bukti tersebut secara kebetulan mengait pada putriku. Tapi dengan menjadikannya tersangka saat semua bukti itu belum tentu benar itu adalah tindakan yang salah, "
"Aku memaafkan mu. Tapi kalian juga harus meminta maaf pada putriku, "
"Nak Leyna. Maafkan kami, " ucap Dabir meminta maaf pada Veyna.
Veyna mengangguk dan memaafkan mereka. Setelah mengakui kesalahan mereka, kedua polisi itu pulang dan kini dalam kasus pembunuhan tersebut Varez turun tangan untuk menanganinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
HERNANDES : The Kindness Monster's
Фэнтези࿙⃛࿚⃛࿙⃛࿚⃛ ୨୧ ࿙⃛࿚⃛࿙⃛࿚⃛ T𝖾𝗋𝗶𝗆𝗮 𝗸𝗮𝘀𝗶𝗵 𝘀𝗮𝗒𝗮 𝗎𝖼𝗮𝗽𝗸𝗮𝗻 𝗸𝖾𝗽𝗮𝗱𝗮 𝘁𝖾𝗆𝗮𝗻-𝘁𝖾𝗆𝗮𝗻 𝗒𝗮𝗻𝗀 𝘀𝗎𝗱𝗮𝗵 𝗆𝗮𝗎 𝗆𝖾𝗅𝗎𝗮𝗻𝗀𝗸𝗮𝗻 𝘄𝗮𝗸𝘁𝗎𝗻𝗒𝗮 𝗎𝗻𝘁𝗎𝗸 𝗆𝗮𝗆𝗽𝗶𝗋 𝗸𝖾 𝗻𖦹𝘃𝖾𝗅 Μ𝗶𝗆𝗶𝗻 𝗒𝗮𝗻𝗀 𝗯𝖾𝗋𝗷𝗎𝗱𝗎𝗅 Н...