Haechan terus mengejar Mae nya supaya Mae nya memaafkan nya, sedang kan Jaemin sedang melihat suasana luar dari jendela kamar nya, ia sambil melihat sekeliling sampai berhenti di suatu pemandangan yang membuat pandangan nya tidak teralih kan.
Ya ia melihat haechan yang dimana haechan juga melihat nya dari jendela, sambil tersenyum. Jaemin menatap nya dengan lekat yang buat haechan tidak nyaman. Ya gimana gak nyaman coba tatapan Jaemin itu bikin salting.
"Bjirr ini anak liatin gue segitu nya jadi salting sendiri gue nya" batin haechan
"Imut" batin seseorang
Haechan pergi dari jendela nya lalu berbaring dikamar nya, sedang kan Jaemin masih saja melihat jendela Haechan. Tadi haechan gagal membujuk mae nya, maka nya dia memutuskan untuk ke kamar.
"Aishh bosan" ujar haechan mengacak rambut nya "ngapain ya gue?" Ujar haechan bingung
Ia pun keluar dari kamar nya menuju luar rumah, ia membuka gerbang. Ya rumah haechan sepi karena Mae nya dan Hyung nya telah pergi. Haechan keluar ia melihat Jaemin pergi berjalan kaki sendirian entah mau kemana.
Haechan pun mengikuti Jaemin dari belakang, Jaemin berhenti sejenak lalu melihat kearah belakang yang dimana tidak ada orang, ya dia berhenti karena dia merasa ada yang ikutin. Jaemin melanjutkan jalan nya , haechan keluar dari sembunyiannya, ia mengikuti Jaemin. Seketika tiba-tiba Jaemin berhenti dan membuat haechan menumbur punggung besar haechan.
"Au" ujar haechan merasakan kepala nya terbentur benda keras
Jaemin membalikkan badan nya dan terlihat haechan yang ada dibelakang nya. Ya dari tadi haechan mengikuti Jaemin, karena ia ingin menyelesaikan misi nya.
"Hehe... Maaf gue ikutin Lo" ujar haechan sambil tersenyum
Jaemin tidak menjawab ia melanjutkan jalannya meninggal kan haechan, haechan pikir Jaemin memperbolehkan dia mengikuti nya. Jadi haechan membuntuti Jaemin sampai dimana tempat banyak orang.
"Lo ngapain ke cafe?" Tanya haechan
Tapi masih saja gak dijawab Jaemin, tapi kalian tau sendiri haechan digimana. Dia gak mau kalah dengan teman-teman nya jadi dia berusaha sebisa mungkin membuat Jaemin mengeluarkan kata-kata.
Haechan duduk didepan Jaemin, Jaemin melihat haechan dengan tatapan tajam. Haechan melihat itu tersenyum, gak ada takut-takut nya nih anak Jhonny.
"Gue bayar sendiri kok" ujar haechan
Jaemin memutar mata malas nya lalu memperhatikan buku makanannya , haechan telah memesan makanan, ya tinggal nunggu makanan nya. Sedang kan Jaemin melihat kearah keluar cafe.
"Lo sering kesini ya?" Tanya haechan tapi gak dijawab Jaemin "gue juga suka tempat ini tapi gue kesini cuman beli minuman dan chiken spicy" lanjut haechan tapi masih saja Jaemin berdiam "yang tadi keluar dari rumah Lo itu ibu Lo atau Tante Lo?" Lanjut haechan
Jaemin sudah merasa muak dan berisik Dengan haechan yang banyak bicara, ia menatap haechan dengan tidak suka.
"Bukan ya ooh berarti Tante Lo" ujar haechan (gak ada takut-takut nya sudah di tatap Dnegan tatapan kematian 😭)
Jaemin memutar mata malas dan menatap luar cafe kembali, Jaemin memejamkan mata nya dan membuka nya kembali.
"Lo lagi stres ya?" Tanya haechan "disini memang cocok untuk menghilangkan stres" lanjut haechan
Haechan seketika berhenti berbicara, ia melihat sesuatu yang membuat nya terdiam. Ya ia melihat orang yang ia cintai secara diam ada disana.
"Hyung Mark" ujar haechan