epilogue

19 2 0
                                    








Chris sedang berada dibawah pohon besar, tepatnya di sebelah danau hitam. ia tidak membaca buku yang sedari tadi bertengger di tangannya.
melainkan memikirkan tentang menu makan siang karena perutnya yang sudah berbunyi.

Namun, ia tidak sadar jika bunyi dari perutnya akan terdengar hingga mengganggu seseorang yang sedang ridur di ranting pohon yang menjadi tempatnya bersender.

"merasa lapar, Axelton? perutmu terdengar sangat berisik." Chris mengerinyit kesal.

"bukan urusanmu Malfoy." ucapnya yang langsung mendapat respon dengusan  dari Malfoy.

baru saja Chris hendak berjalan pergi, sebuah suara menghentikannya.

"tunggu dulu." itu Malfoy yang menghentikan Chris.

"ini, makanlah. dan jangan mengganggu orang lain dengan suara troll yang tinggal di dalam perutmu." kemudian ia mengambil tangan Chris, dan menaruh sebuah apel hijau disana.

oh dan tidak lupa dengan senyum mengejek yang terpatri di wajahnya.

terlihat sangat menyebalkan.

Chris segera berjalan menjauh sambil menggigiti apel hijau itu. yah, mau bagaimana lagi, perutnya memang terasa lapar.

ia bahkan tidak peduli dengan Malfoy yang masih terus memandangnya dengan senyuman mengejek yang menyebalkan, dan terus memakan apel hijau tadi.

....

"kau bodoh ya? harusnya kau memasukkan akar wormwood dulu baru yang lainnya. mengapa kau malah memasukkan kacang aneh ini yang bahkan tidak ada di dalam buku ramuan?!"

Chris menghela napasnya kesal, seharusnya ia menolak dengan keras perintah dari profesor Snape untuk mengajar murid kesayangannya yang menyebalkan ini.

"yah, aku kira ini akan menjadi ramuan spektakuler milikku sendiri." lihatlah Malfoy yang menyebalkan itu bahkan tidak ingin mengakui kesalahannya.

"hah... kau ini ingin membuat ramuan atau membuat pasta kacang karamel? mengapa kau masukkan kacang ini kedalamnya??!" sudahlah Chris harus menarik napasnya berulang kali agar tidak meledakkan orang berambut pirang ini.

sementara orang yang menjadi objek kekesalan tersebut hanya bisa memendam senyumnya melihat Chris yang terlihat kesal dengannya.

'yah, aku tidak mungkin sebodoh itu Axelton, aku sengaja melakukannya agar bisa membuatmu terganggu.'

walaupun ia tidak yakin, senyum yang ditahan oleh otot bibirnya merupakan senyum licik atau senyuman yang membuat dirinya bahagia.








.....









end of epilogue

[1]  𝐑𝐀𝐕𝐄𝐍𝐆𝐑𝐄𝐄𝐍Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang