• prolog

8 1 0
                                    

  𝑺𝒖𝒅𝒂𝒉𝒌𝒂𝒉 𝒌𝒂𝒎𝒖 𝒃𝒆𝒓𝒎𝒊𝒎𝒑𝒊 𝒉𝒂𝒓𝒊 𝒊𝒏𝒊?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

𝑺𝒖𝒅𝒂𝒉𝒌𝒂𝒉 𝒌𝒂𝒎𝒖 𝒃𝒆𝒓𝒎𝒊𝒎𝒑𝒊 𝒉𝒂𝒓𝒊 𝒊𝒏𝒊?

" bapak lihat , Atma nemu ini di tempat sampah" ucap seorang anak kecil-namanya Atma, ia berdiri sambil menenteng sepasang sepatu putih yang sudah kumal.

" waah, kemarin kamu mengambil sandal,dan sekarang sepatu? Pergilah ke kamar mandi ,bersihkan badanmu itu,ya? " ucap sang ayah, sebut saja namanya --- jaka ,ia sedang duduk lesehan di lantai yang beralaskan karpet yang terbuat dari bungkus kopi.

" bapak, tadi waktu Atma lagi ngambil sampah,kenapa orang-orang yang seumuran Atma pake bajunya cantik-cantik? " celoteh Atma,saat ini sepasang ayah dan anak itu sedang berbaring di alas yang terbuat dari bungkus kopi.

"Atma mau pake baju cantik?" Tanya pak jaka di sertai oleh anggukan si anak.

" Atma mau pak, baju baju atma semuanya udah sobek-sobek" jawab Atma seraya memperlihatkan bajunya yang sudah lusuh pun warnanya sudah pudar.

" kalau Atma pingin baju cantik,itu artinya bapak sama Atma harus ngumpulin sampah lebih banyak lagi, gimana?Atma mau ? " Tanya pak jaka kepada anaknya.

" Atma mau pak mau, Atma juga kepingin banget pake baju cantik, gak apa apa kok kalau atma ngumpulinnya lebih banyak" jawab sang anak dengan antusias.

" jadi mulai besok ngumpulinnya harus lebih banyak dari hari ini ya, pak? " lanjut sang anak.

" iya, besok sehabis mulung, bapak mau lanjut Tarik angkot, jadi bapak pulang ke rumah sore, nanti jaga rumah, ya? "

" iya pak " jawab sang anak dengan antusias.

Waktu maghrib tiba. Kini Atma pergi ke masjid lalu mengikuti pengajian yang biasa dilaksanakan seusai sholat magrib.

" bapak, Atma berangkat ngaji dulu, do'ain ya pak, biar selama Atma waktu ngaji jadi berkah, assalamualikum, pak " ucap atma sambil menciumi tangan pak jaka.

" waalaikumsalam"

***


Besoknya, Atma dan Pak Jaka mulai bekerja , dan benar saja sepasang anak dan ayah itu mendapatkan hasil yang lebih banyak, juga upah yang di lebihkan.

" pak lihat, Atma dapet duit lebih banyak dari hasil yang kemarin pak, kalo buat beli daging ayam cukup belum pak ? " Tanya sang anak.

" daging ayam ? Atma kemarin katanya kepingin baju bagus, kok jadi daging ayam ? " jawab pak Jaka di sertai dengan tawa.

" beli bajunya ga jadi pak, nanti aja, ngumpulin duit nya harus lebih banyak lagi biar bapak juga bisa beli baju " ucap sang anak seraya menghitung uang yang ada di tangannya.

" waah pak, duitnya ada tiga puluh ribu, kalo ginimah cukup kan pak buat beli daging ? " Tanya Atma.

" cukup, tapi beneran mau beli daging aja ? gak jadi beli baju ? " tanya Pak Jaka memastikan.

" beneran pak, Atma kepingin daging, setiap hari kan kita biasa makan sama oseng touge, Atma juga pingin makan yang enak enak , pak " jawab sang anak.

" oke,kalo gitu sore nanti kita ke pasar, ya? "

" asyikk,beneran pak? Yeay, makan daging" antusias Atma dengan senyum yang menghiasi wajahnya yang manis.

***

Sore pun tiba, Pak Jaka dan Atma-sepasang ayah dan anak itu berjalan, berkeliling mencari tukang daging.

" pak , beli daging ayamnya, yang bagian dada aja ya,pak? Biar banyak dagingnya" ucap sang anak.

" iya, boleh"

Di saat sudah membeli daging ayam, mereka pun berjalan kembali untuk pulang ke rumah, untungnya rumah mereka cukup dekat dengan pasar tersebut, sehingga tidak perlu mengeluarkan uang untuk transportasi.

Setibanya di rumah, Pak Jaka langsung pergi ke belakang rumah untuk menyalakan Hawu, Pak Jaka mengambil beberapa kayu yang ada di sana ,lalu menyalakan api. Memang rumah mereka tidak memiliki kompor, untuk membeli makan sehari-hari saja sudah susah, apalagi membeli peralatan rumah.

" pak, beras sudah habis " teriak Atma dari arah depan.

" habis? Masa ? perasaan bapak lihat kemarin di ember masih ada sisa sedikit untuk makan sore hari ini " heran Pak Jaka.

" memang habis pak, coba lihat " Atma membawa ember yang cukup besar seraya memperlihatkan isi dalam ember tersebut.

" loh iya, kok sudah habis ya ? ya sudah tidak apa apa ya, sekarang pendampingnya bukan nasi, tapi singkong rebus, gak apa apa kan ? " tanya pak jaka, seraya mengambil beberapa singkong yang masih kotor nan keras di samping nya.

" yaah, gak apa apa deh pak, singkong rebus lagian juga enak " jawab Atma.

" besok bapak sehabis Tarik angkot, mampir ke pasar dulu beli beras, kamu makan dulu singkong yang sudah bapak rebus,ya?" ucap Pak Jaka seraya memasukkan ayam itu ke minyak yang sudah panas.

" oke pak "

" pak, kalo gitu Atma main di depan rumah aja ya pak , nanti kalo ayam nya udah mateng , bapak teriak aja" ucap Atma seraya berlari kearah depan rumah.

***

Saat ini sepasang ayah dan anak itu sedang bersiap siap untuk tidur selepas melaksanakan sholat isya.

" pak, besok kalau ada uang lebih, bapak sekalian waktu beli berasnya beli tahu sama tempe ya, pak ? "

" bapak usahakan uang nya cukup,ya"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 13 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Atma yang abadi Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang