Sejujurnya fenomena prostistusi dikalangan artis & idol adalah rahasia umum yang lumayan 'tabu'. Beberapa agency curang menjual tubuh artis mereka demi popularitas dan tambahan uang. Siapa sangka, tercemarnya kemurnian bisnis di dunia entertaiment begitu berdampak bahkan merecoki nasib seorang yang begitu Hyunjin idamkan.—Hwang Ye Ji.
Tidak banyak orang yang tahu jika kebetulan, Hyunjin telah terobsesi pada gadis itu sejak lama. Disela kesibukan kerjanya sebagai anggota partai politik, pria itu diam-diam adalah seorang fansboy yang fanatik. Dua sisi hidup-nya itu memang lucu. Kemudian, tawaran Heechan adalah kesempatan bagus baginya untuk memiliki 'gadis idaman sejuta umat' itu untuk dirinya sendiri.
Memang bejo si egois itu. Memang lagi beruntung. Mungkin karena punya banyak uang dan relasi. Mendapat apapun yang dia mau adalah kesempatan VIP yang tidak dimiliki orang lain secara sembarangan.
Drrttt, drtttt...... Ponsel lipat pintar bergetar disakunya. Deretan angka cantik terpampang jelas dilayar. Tanpa nama, namun Hyunjin bisa langsung menebak itu dari siapa.
Hyunjin bersuara, "Woi-"
"Aku Heechan. Halo?"
"Hn. Butuh beberapa hari untuk membawanya kemari? Lelet."
"Sabar dulu, sial. Menyesuaikan jadwal syutingnya dan negosiasi dengan managernya tidak bisa seperti membangun candi perambanan yang semalam langsung jadi." Heechan terdengar pusing betulan.
"Maksudmu apa?" Hyunjin mendengus. "Sudah kubayar lunas. Kau m—"
Heechan menyela. " Tunggu saja. Nanti malam aku pasti lempar perempuan pesanan ini ke ranjangmu." Tut—sambungan ditutup.
"Bajingan ini, awas saja kalau tipu-tipu."
***
Malam harinya. Seorang gadis bertubuh sintal, berwajah oriental khas korea sedikit darah jepang datang secara spektakuler dalam kamar privasi milik Hyunjin, namun wajahnya lemah tak ber-aura. Bibirnya makin pucat di poles lipstik nude shade kosong-satu. Mungkin gadis itu juga lelah berontak karena diseret kemari apapun yang terjadi.
"Hwang-Ye-ji?" Ujar Hyunjin sambil meraih gelas bertangkai berisi coktail di sebelahnya. Bibirnya terangkat sebelah ketika nama sakral itu terlontar diudara. Gadis pesanannya hanya tersenyum hampa sambil membungkuk hormat dengan terpaksa.
"Anyeonghaseyo. Nde. Jeoneun, Hwang Yej‐"
"Iya. Sudah tau."
"A-ah, maaf!"
Hyunjin menatap lekat. Mendengus. Masih tidak menyangka jika Yeji yang ia kenal di TV muncul dihadapannya seperti sulap. Tidak-tidak. Tentu karena 1 Milyar uang yang telah Hyunjin berikan pada Heechan-lah yang membawa Yeji padanya.
"Uangnya sudah kamu terima?"
Yeji membungkuk, menahan airmata begitu sadar kini kebebasannya direnggut. "Kh-khamsamida. Hyunjin-sii." Hanya pura-pura nurut karena Yeji tidak punya pilihan lain. Yeji berdiri lesu sambil meremas jemarinya gelisah. Wajahnya juga masih tampak pias bahkan matanya juga sembab.
Hyunjin melihatnya dan mengambil napas panjang, pria itu paham. Dia juga kasihan. Tidak mudah bagi seorang artis mendadak banting stir ke dunia prostitusi. Gadis itu juga dipaksa.
"Kemari." Hyunjin bangkit dengan tangan mengayun.
Kelotak heels Yeji terdengar berantakan. Berlari kecil kepada sang tuan. "N-nde."
"Kasarannya. Saya memang membeli kamu lewat perantara. Tapi saya tidak akan menyebut kamu sebagai, jalang." Mengejutkan. Pria itu rupanya gentleman. Dewasa dan penyelamat. Membuka pintu mahoni di ujung kamar. Masuk kedalam ruangan bercahaya temaram, lalu menyuruh Yeji duduk di ujung ranjang.
Yeji terbata mundur pelan-pelan. "Saya masih pemula jadi perempuan pesanan. Maaf jika saya tidak pandai."
Hyunjin berjalan meyibak selimut. "Hari ini, istirahat dulu saja. Karir, uang, sponsor, mulai sekarang saya akan jadi talang segalanya asal..."
Yeji terperangah, mundur menabrak meja. "Asal?"
"Asal. Kamu tidak melayani orang lain dan hanya jadi milik saya."
Eaaaa..👆😙👆
KAMU SEDANG MEMBACA
ARTIST:part 1 [Yeji-Hyunjin]
FanfictionBagi artis yang kurang beruntung. Dijual tubuhnya oleh agency adalah jalan pintas agar karir terus bertahan. Bisnis sampingan yang terselebung tersebut menempatkan Yeji pada posisi sulit. Gadis itu dijebak, bahkan Hwang Hyunjin telah membelinya me...