11

908 84 9
                                    

"Dr. Meng, bagaimana? Aku baik-baik saja kan?" Tanya Zhan.

"Dr. Meng, apa mual setiap pagi termasuk baik-baik saja?" Timpal Yibo yang tidak yakin.

Zhan memicingkan matanya ke arah Yibo. Sikutnya menyenggol lengan Yibo dengan kasar.

Dr. Meng menghela napas melihat tingkah keduanya sebelum mulai bicara. Biasanya ia melihat Dr. Sean Xiao yang sangat kepala dingin dan begitu menjaga imejnya, tetapi bersama dengan pasangannya, Dr. Sean menjadi sangat ekspresif.

"Anda baik-baik saja, Dr. Xiao," katanya dengan tenang.

Zhan menghela napas lega. Wajahnya membuat isyarat 'Kubilang juga apa' pada Yibo yang memaksanya untuk memeriksakan diri.

"Tapi, jika saya boleh memberi saran, sebaiknya Anda memeriksakan diri di tempat Dr. Zhao," lanjutnya sambil tersenyum penuh arti.

Zhan terperangah. Yibo juga ikut melongo. Tentu saja mereka berdua tahu betul apa bidang spesialisasi Dr. Zhao.

"Dr. Meng apa tidak salah? Kami belum ada dua tahun—"

"Bisa saja kan? Anda harus mendengar detailnya dari Dr. Zhao, Dr. Sean."

Zhan dan Yibo bertatapan sejenak, lalu memutuskan untuk pamit dari ruangan Dr. Meng. Mereka berjalan keluar dari sana dan menuju ke arah ruangan dengan pintu bertuliskan 'Dr. dr. Zhao Wei, Sp.OG.'

Zhan mungkin masih bisa tidak percaya pada Dr. Meng karena usianya hanya selisih sedikit dengannya. Bisa saja dia cuma bercanda. Tapi lain ceritanya kalau sudah di tempat Dr. Zhao seperti posisi mereka sekarang. Tidak hanya menggunakan stetoskop, tapi juga menggunakan USG. Wanita paruh baya itu dengan terampil dan cermat memeriksa kondisi Zhan.

Zhan terdiam. Yibo tersenyum dalam diam. Monitor menunjukkan sesuatu tengah berkembang dengan menakjubkan di dalam perut Zhan yang sering mual itu.

"Hmm, dilihat dari perkembangannya, usianya sekitar lima minggu. Kapan terakhir kali kalian melakukannya?" Tanya Dr. Zhao dengan tenang.

"Seminggu yang lalu—"

"Beberapa hari yang lalu—"

Zhan dan Yibo saling bertatapan.

"Cukup aktif ya," kata Dr. Zhao menanggapi. "Kalian masih pengantin baru, tentu sangat bersemangat melakukan itu. Tapi sekarang ada bayi yang sedikit sensitif jadi kalian perlu sedikit lebih hati-hati. Jangan sampai Dr. Sean merasa tidak nyaman."

Pipi Zhan memerah karena malu, sedangkan Yibo mengembangkan senyumnya dengan bahagia. Zhan masih mencerna fakta bahwa ia sudah termakan gombalan remeh polisi tengil itu sampai ke level mengandung anaknya.

"Mual itu biasa. Aku tak akan memberikan larangan makanan untuk Dr. Xiao karena saat ini hanya sedikit yang bisa masuk ke tubuhnya. Tapi aku tetap mewajibkan meminum susu khusus kehamilan dan beberapa vitamin tambahan."

Yibo mendengarkan penjelasan Dr. Zhao dengan semangat. Dulu ia tidak begitu paham ketika mengantarkan Yuwen, tapi sekarang ia mengerti setelah menjadi ayah. Ia mengingat-ingat semua saran Dr. Zhao dan berjanji akan mengikutinya.

Sepulang dari rumah sakit, Yibo bahkan masih terus tersenyum sepanjang perjalanan menuju apartemen. Ia terlihat sangat sumringah dan ceria, berbanding terbalik dengan Zhan yang tersenyum lemah karena lapar dan masih memikirkan bahwa hubungan mereka sudah sejauh ini. Ia memegangi perutnya yang masih datar itu dan membayangkan jika nanti bayinya sudah digendong.

"Aiyah, wo e le," keluh Zhan.

"Ah, laopo, ni xiang chi shenme?" Tanya Yibo dengan senyum cerianya.

Oh My Heart!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang