Happy Reading
•
•
•
•Flashback on
Itu bukannya mobil milik Daddy ya, kenapa ada di sini, mending samperin saja " ucap Fort"Pak"
"Tuan Muda Fort, kenapa anda berada di sini?"
"Saya baru selesai menghadiri acara pernikahan koleganku. Terus melihat toko cake ini ramai jadi berniat mampir untuk membelikan beberapa untuk orang rumah, eh malah ada mobil Daddy di sini. Bapak sedang apa di sini, sedang mengantar siapa?"
"Oh itu tuan muda Peat, tadi habis dari pemakaman dan tuan Peat meminta di antar ke toko kue ini. Katanya ingin memberikan beberapa cake untuk tuan muda Fourth"
Saat berbincang , dari kejauhan mata Fort menangkap sosok pria yang menghampiri Peat dan menyeret Peat ke suatu tempat. Membuat Fort mengepal kedua tangannya dan langsung berlari mengejar menyelamatkan Peat
Flashback off
"Tenanglah ada aku di sini. Kau sudah aman, ayo kita pergi dari sini. Apakah kau bisa berjalan dengan baik?"
"Pergelangan Kakiku sepertinya terkilir, dan punggungku sakit karna orang itu sempat mendorongku dengan kuat ke dinding"
Fort langsung mengendong Peat
"Berpegangan erat , ada satu hal yang ingin ku lakukan" bisik Fort dan Peat langsung berpegangan erat pada Fort
Doorrrrr!
Doorrrr!
Fort menembak kembali mayat Degen dengan brutal , membuat mayat itu hancur. Peat memejamkan kedua matanya seraya memeluk erat Fort , dia sangat ketakutan ketika mendengar suara tembakkan
Setelah puas Fort membawa Peat keluar dari rumah kosong itu
"Cincang mayat tidak berguna itu dan buat ke laut sebagai santapan lezat para ikan"
"Baik tuan"
~~~~
Fort membawa Peat ke apartemen miliknya , dia tidak membawa peat kembali ke rumah keluarga karna perjalanan memakan waktu cukup lama. Dan dia kasihan melihat Peat yang sudah tertidur karna kelelahan habis nangis
Fort membawa tubuh Peat kamarnya, menyeka tubuh Peat menggunakan handuk kecil, setelah selesai dia pun memutuskan untuk mandi.
Setelah selesai , dia kembali menghampiri Peat dan saat ingin memperbaiki selimut Peat, dia melihat Peat terlihat gelisa. Dia pun mengecek keadaan Peat dan mendapati tubuh Peat yang demam. Dia pun segera meletakkan plaster penurun panas pada dahinya Peat. Setelah itu dia pergi meninggalkan kamar dan kembali dengan botol obat beserta segelas air hangat di tangannya
"Peat.. ini minum dulu obat penurun panasmu" ucap Fort membantu mengangkat kepala Peat dan memasukkan obat penurun panas ke mulut Peat dan memberinya minum
"Semoga besok panasmu sudah turun ya" ucap Fort sambil kembali menyelimuti tubuh Peat
"Jangan pergi , aku takut.."lirih Peat
"Aku di sini, jangan takut. Tidurlah, kamu demam dan harus banyak istirahat. Aku akan tidur di sampingmu dan memelukmu oke." ucap Fort lalu tidur di samping Peat dan membawa tubuh Peat dalam pelukkannya
"Tidurlah yang nyenyak,aku tidak suka melihatmu sakit seperti ini" bisik Fort seraya mengelus lembut rambut Peat yang saat ini telah tertidur dengan nyaman di pelukkannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Eccedentesiast || FortPeat
RomansaMenceritakan tentang seorang anak yang ingin di anggap ada keberadaannya di dalam keluarganya. "Aku hanya ingin di anggap ada oleh Papa dan Abang" "Apakah dengan kematian ku kalian berdua dapat memaafkan dosaku" "Maa , aku capek. Aku tersiksa ma, a...