BAB 5

41 3 3
                                    

2 PERSONS

"Eh, hyung. Lo nyadar ngga sih. Kalau selama kita tinggal di desa itu, kita ngga pernah ketemu satu penduduk desa pun?" tangan kanan vernon menggandeng tangan kiri woozi. Sedangkan tangan sebelah kirinya, menggandeng tangan kanan mingyu.

"Iya juga ya. Kok gue baru nyadar setelah kita ninggalin tu desa sih!!" saut woozi menoleh ke arah kedua adiknya.

"Emang bener-bener aneh tu desa" akhirnya mingyu turut berbicara.

Di sisi lain, jun, dino dan minghao juga jalan beriringan. Dengan dino yang berada di tengah, sedangkan jun di kiri dan minghao di sebelah kanan.

Entah kenapa, sedari mereka memasuki hutan tadi, dino terus memfokuskan pandangannya ke arah vernon. Bahkan karena hal ini, dirinya sering sekali tersandung. Entah itu karena kakinya sendiri, atau karena benda lain seperti batu atau akar.

Jadi posisinya begini. Dibarisan paling depan, ada seungcheol, hoshi dan dokyeom sebagai pemimpin. Lalu di belakangnya ada mingyu, woozi dan vernon. Setelahnya, ada minghao, jun dan dino. Dan barisan terakhir, ada joshua, seungkwan, jeonghan, dan wonwoo.

Belum ada seperempat jalan. Tiba-tiba sebuah kejadian aneh terjadi. Tepat di tengah-tengah antara barisan woozi dan jun, sebuah kepala tanpa badan jatuh dari atas mereka. Lebih tepatnya dari atas pohon yang mereka lalui. Sontak hal ini membuat dino, jun dan minghao yang melihatnya dengan jelas kaget.

"Astaga!!"

"Anj-....." jun seketika membungkam mulut dino yang hampir saja mengumpat. Kedua matanya membulat lebar mengarah ke bawah kakinya.

Semua orang tentu langsung berhenti. Mereka yang berada di barisan depan menoleh ke belakang. Turut menyaksikan apa yang tengah terjadi.

"Ini beneran kepala?" tanya joshua bergidik ngeri.

Masih ada darah segar dibagian lehernya. Matanya terbuka, melotot. Rambutnya ikal sedikit panjang. Ya, ini kepala laki-laki.

Di tengah-tengah kebingungan bercampur rasa takut ini. Dino tiba-tiba berjalan mendekati vernon. Di cengkeramnya kerah jaket milik saudaranya itu.

"Siapa lo sebenernya!! Dalang dibalik semua ini elo kan!!" vernon tentu terkejut. Begitupun dengan para hyung yang lain. Mingyu dan woozi yang posisinya masih bersebelahan dengan vernon, mencoba melepaskan cengkeraman tangan dino.

"No. Lo ngomong apa sih. Ini gue vernon. Emang siapa lagi?!"

"No, lepasin ngga!! Lo itu kenapa sih!!" kali ini sang tertua mendekat. Mencoba menyelesaikan keributan ini.

"Hyung, dia itu bukan vernon saudara kita!!" dino menoleh ke arah seungcheol, setelah yang paling tua memaksa melepas cengkeraman tangan dino.

Vernon mengerutkan dahinya bingung. Sama halnya dengan yang lain. Mingyu menoleh ke sampingnya, memastikan apakah yang dikatakan dino itu benar. Namun nyatanya, dia memang vernon.

"No, lo sakit ya?!" seungkwan meletakkan punggung tangannya ke kening dino. Yang malah mendapatkan tepisan dari yang lebih muda.

"Gue seriusan!!"

"Pertama nih ya. Waktu gue jalan di belakangnya. Ngga ada jejak kaki vernon. Padahal, yang lainnya ada jejak kakinya!!"

2 PERSONS || SEVENTEENTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang