Chapter 14: Kesempatan Terakhir

57 14 3
                                    

Acara seminar yang diadakan di Seoul National University Hospital baru saja selesai sekitar 15 menit yang lalu dan tampak beberapa peserta yang hadir di ruangan tersebut mulai pergi satu per satu, hanya menyisakan beberapa orang yang di antaranya adalah dokter yang memang bekerja di rumah sakit tersebut serta dokter dari beberapa rumah sakit lain yang menjadi tamu undangan. Ada juga beberapa perawat yang sengaja mondar-mandir di depan ruangan yang pintunya terbuka lebar tersebut, sesekali mereka mencuri pandangan ke arah seorang dokter tampan yang gosipnya merupakan anak dari salah satu dokter senior di rumah sakit tersebut.

Kebetulan tema seminar hari ini mengangkat pembahasan tentang gagal ginjal pada bayi dan anak. Itulah yang membuat Sehun datang mengingat dirinya merupakan dokter spesialis bedah anak—selain karena undangan ayahnya. Sebenarnya Sehun ingin sekali fokus pada acara hari ini, tapi kerlingan genit dari beberapa perawat maupun dokter wanita di sana sejujurnya membuat pria itu merasa jengah sampai hilang fokus karena ingin segera meninggalkan rumah sakit tersebut.

Namun, ada hal lain yang sebenarnya menjadi alasan utama pria itu tidak begitu fokus pada seminar hari ini mengingat dirinya sudah biasa menjadi pusat perhatian meskipun hal itu masih kurang ia sukai. Sejak acara berlangsung, tak pernah sekalipun Sehun berhenti mencari sosok gadis itu. Awalnya ia pikir gadis itu pasti akan datang ke acara ini dikarenakan seminar ini terbuka untuk semua dokter di rumah sakit itu, terlepas dokter spesialis atau dokter umum. Sayangnya, sampai acara selesai, Sehun tidak melihatnya.

Park Chaeyoung, entah ke mana gadis itu. Sehun sudah mulai memaki dirinya sendiri karena bisa-bisanya mencari kehadiran seorang gadis yang tidak menepati janji untuk menemuinya di bar 2 minggu yang lalu. Sehun pun tidak merasa dirinya sefrustrasi itu untuk melakukan pendekatan, toh sejak awal yang ingin ia bertemu dengan Chaeyoung adalah ayahnya. Ia tidak pernah mengharapkan apapun atas pertemuan mereka yang seharusnya terjadi 2 minggu yang lalu itu.

Hanya saja, sejak hari itu harus ia akui bahwa dirinya terus memikirkan apa yang kira-kira membuat Chaeyoung tidak bisa datang. Apakah mendadak gadis itu sakit saat di perjalanan? Atau ada sesuatu yang terjadi tanpa ia ketahui? Sampai hari ini, tak pernah sekalipun ia membahas tentang ini ataupun sekadar menanyakan alasan ketidakhadiran Chaeyoung kepada ayahnya. Di samping karena beliau sangat sibuk, entah mengapa Sehun merasa gengsi. Sejak awal ia selalu menolak dan ia khawatir pertanyaannya hanya akan membuat sang ayah semakin besar kepala.

"Sepertinya kau akan menjadi topik hangat di rumah sakit ini selama lebih dari seminggu, anakku," sahut dr.Yang setelah mereka selesai menyalami beberapa rekan kerja di ruang seminar tersebut. "Ada banyak perawat maupun dokter wanita yang terus melirik ke arahmu. Aku yakin setidaknya mulai besok beberapa dari mereka akan mulai pendekatan melaluiku, sayangnya aku sudah memiliki calon menantu."

Sehun merotasi matanya. "Hentikan, ayah."

"Tapi, terima kasih karena kau mau datang sesuai janjimu kemarin. Aku pikir kau akan menolak ketika aku memintamu datang setidaknya sebagai penggantiku karena kemarin aku kurang sehat. Untung saja aku sudah merasa lebih baik sekarang dan semakin membaik melihatmu menepati janji dengan datang ke sini," ujar dr. Yang sebelum pria paruh baya itu tersenyum menggoda. "Terutama karena kau tampak mencarinya."

"Mencarinya?" Sehun menaikkan sebelah alisnya heran.

"Oh, ayolah. Kau paham maksud ayah," dr. Yang tampak memutar bola matanya. "Aku tahu kau mencari-cari Chaeyoung sejak tadi, Nak. Kau bisa bilang tidak tertarik padanya atau apa, tapi aku yakin ada sesuatu dari pertemuan pertama kalian yang terjadi 2 minggu yang lalu. Sekadar informasi, Chaeyoung tidak hadir karena kudengar ia sedang perbantuan di IGD. Ada kecelakaan beruntun terjadi pada pukul 11 tadi sehingga memakan korban yang terluka lumayan banyak."

"Aku tidak mencarinya," sangkal Sehun bohong. "Daripada membicarakan gadis itu, lebih baik ayah fokus saja pada kesehatan ayah. 2 minggu lamanya ayah melakukan perbantuan di pedesaan dan kondisimu menurun kemarin sudah jelas karena kau kelelahan. Seharusnya ayah tetap istirahat di rumah hari ini meskipun merasa sudah lebih baik sekarang."

SOGAETING [Ebook] ✅️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang