Waktu berlalu dengan cepat, Alicia sudah membaik, Aldrick benar-benar berubah, ia begitu menyayangi Alicia. Alicia sudah menerima semua yang berlalu dan mulai berdamai dengan keadaan yang ada. Perlahan Alicia sudah mau mencintai Aldrick. Kejadian 2 tahun lalu dan selama ini Aldrick benar-benar berubah.
Hujan begitu deras, Alicia menatap ke arah pintu utama mansion yang ke sekian kali, Aldrick belum kembali, ntahlah perasaannya sangat tidak tenang. Ia sudah membuatkan makanan spesial untuk mereka makan. Tapi karena hujan deras Alicia tidak yakin kalau Aldrick akan kembali cepat.
"Nyonya, lebih baik anda makan malam lebih dulu." Ucap pelayan yang sejak tadi berdiri di dekat Alicia meminta Alicia untuk makan saja.
Alicia tersenyum. "Aku ingin makan bersama dengan Aldrick. Kalau dia tidak datang aku tidak akan makan."
"Nyonya di luar hujan, tuan akan pulang terlambat, setidaknya nyonya makan sedikit lebih dulu, setelah tuan pulang anda kembali makan." Jelas pelayan. Ia hanya khawatir karena sampai saat ini Alicia harus mengkonsumsi obat untuk tubuhnya.
"Sebentar lagi."
Di tempat lain, Aldrick dalam perjalanan bersama dengan Julian. Ia menerobos hujan karena ia tidak ingin membuat Alicia khawatir. Sore sebelum pulang Alicia menelfon Aldrick menanyakan apakah Aldrick akan pulang cepat karena Alicia sudah membuatkan makan malam kesukaan Aldrick sehingga Aldrick tidak ingin kalau wanitanya merasa kecewa.
Julian faham, karena Aldrick sudah benar-benar berubah dan tidak akan lagi menyakiti Alicia. Sehingga ketika Aldrick meminta untuk menerobos hujan karena Alicia menunggu ia tidak menolak. Walaupun perjalanan mereka cukup lama karena Julian tidak mengendarai dengan kecepatan tinggi, setidaknya mereka sampai tidak terlalu terlambat.
Begitu sampai di area mansion, dua bodyguard yang ada di teras mansion segera mendekat dengan membawakan dua payung untung Aldrick dan Julian.
Alicia yang mendengar gerbang terbuka segera bangkit dari posisinya ia melangkah cepat ke arah pintu utama mansion dan membukanya dengan cepat. Benar saja, Aldrick sudah kembali.
Aldrick yang melihat Alicia menyambut dirinya ia mengulas senyuman manis. Menghampiri Alicia yang sudah merentangkan tangannya.
"Maaf aku terlambat." Aldrick memeluk Alicia dengan erat menghirup aroma tubuh Alicia yang begitu candu untuknya."Aku pikir kamu tidak akan pulang." Balas Alicia memeluk Aldrick tak kalah erat.
Aldrick terkekeh kecil. "Mana mungkin, aku tidak mungkin tidak pulang setelah kamu membuatkan menu favorit untuk malam ini. Cup." Aldrick mengecup sebelah pipi Alicia dengan lembut. Melerai pelukannya dengan Alicia dan menatap dalam wajah wanitanya yang sangat cantik.
"Ayo masuk, aku sudah sangat lapar dan ingin cepat makan malam." Aldrick merengkuh pinggang Alicia membawa wanitanya masuk.
"Tuan Julian ayo kita makan bersama." Ajak Alicia sebelum ia benar-benar pergi dengan Aldrick.
Julian tidak dapat menjawab karena ia tidak ingin membuat Aldrick marah.
"Makanlah dulu Julian, jangan membuat wanita ku kecewa kamu menolak tawarannya." Aldrick faham dengan tatapan Julian jadilah ia angkat bicara yang mana hal itu membuat Julian terkejut.
"Baik tuan, nona." Julian mengikuti keduanya dari belakang. Ia melihat jelas di mana Aldrick yang sekarang begitu mencintai Alicia bahkan ia terlihat begitu menjaga wanita supaya tidak mengalami luka sedikit pun.
"Duduk sayang." Aldrick menarikkan kursi untuk Alicia duduk, baru setelahnya dia yang duduk di samping Alicia dan di ikuti oleh Julian yang duduk di sebrang mereka.
Ketiganya makan dengan tenang, Aldrick memuji semua makanan buatan Alicia karena memang rasanya begitu luar biasa. Bahkan Julian juga mengangguk setuju. Hal itu membuat Alicia merasa sangat senang. Ia makan dengan tenang di mana semua makanan hampir habis oleh Julian dan Aldrick.
Sampai makanan terakhir, Aldrick dan Julian mengambil secara bersamaan.
"Berikan pada ku Julian, kau sudah makan banyak, ini tersisa untuk ku." Aldrick tidak mau mengalah.
"Tuan, sejak tadi anda yang banyak makan, aku bahkan belum mencicip yang ini, berikan pada ku saja."
Keduanya beradu debat, sampai akhirnya Alicia yang mengambil dan dia yang menghabiskan.
"Dari pada kalian hanya akan terus ribut dan tidak ada yang memakan, biarkan aku saja yang memakan." Alicia dengan santai menghabiskan makanan yang tersisa terakhir. Hal itu membuat Julian kecewa dan Aldrick membelalakkan matanya.
"Sayang, kenapa kamu yang ambil, seharusnya itu untuk ku."
"Tidak akan ada yang makan kalau kalian terus berebut. Biarkan aku yang habiskan jadi adil, lain kali aku akan membuatkannya lagi."
Aldrick dan Julian menghela nafas panjang, mau tidak mau mereka pasrah dan membiarkan Alicia yang memakannya sehingga mereka hanya kebagian terdiam dan menerima saja.
************
"Al, aku sudah siapkan air hangat, bersihkan tubuh mu, ini sudah sangat malam." Alicia keluar dari dalam kamar mandi dan memberi tau Aldrick.
Aldrick menoleh. "Baik sayang." Ia dengan cepat bangkit dan menerima handuk yang ada di tangan Alicia. "Kamu sangat cantik malam ini, bolehkan aku meminta sesuatu?" Bisiknya seraya mengusap lembut pipi Alicia.
Alicia yang faham tersenyum. "Tentu saja, pergilah."
"Terimakasih sayang , love you so moch. Cup." Aldrick mengecup bibir Alicia sekilas setelahnya ia melangkah masuk ke dalam kamar mandi dengan senyuman merekah di bibirnya.
Alicia terkekeh kecil. Keduanya sudah menikah, beberapa bulan lalu, hanya saja Alicia belum mau untuk di rayakan besar-besaran oleh Aldrick. Sehingga hanya sebagian orang saja yang tau kalau mereka sudah menikah.
Alicia melangkah masuk ke dalam walk in closed. Ia akan mengganti pakaiannya dengan gaun malam yang super seksi untuk melayani sang suami. Alicia menatap banyaknya koleksi gaun malam yang berbagai macam warna. Sampai akhirnya ia memilih gaun berwarna hitam yang super seksi.
Tidak butuh waktu lama Alicia sudah siap dengan gaun malam untuk menyenangkan sang suami. Alicia juga memakai body lotion dan juga parfum kesukaan Aldrick di beberapa titik tertentu.
Setelah memastikan tampilannya tidak ada yang kurang, Alicia melangkah keluar dari walk in closed. Ia duduk di atas kasur dengan gaya menggodanya. Menunggu Aldrick keluar dari dalam kamar mandi.
Tidak berapa lama Aldrick keluar dari dalam kamar mandi dengan lilitan handuk di bagian bawahnya. Ia tersenyum melihat sang istri yang sudah duduk di atas kasur dan menunggu dirinya dengan gaya yang begitu menggoda. Gaun yang Alicia kenakan adalah gaun terbuka yang masih memperlihatkan titik-titik kenikmatan pada tubuh Alicia.
Aldrick menghela nafas panjang, miliknya mulai on, bahkan kini menggeliat seperti cacing dan benar saja. Handuk di bagian bawahnya memperlihatkan tonjolan besar. Aldrick melangkah mendekati Alicia yang kini tersenyum menggoda kepada Aldrick.
"Istri siapa ini, bahkan tanpa menyentuh ku, kamu berhasil membuat milik ku tegap sayang." Aldrick melepaskan lilitan handuknya. Hingga Alicia dapat melihat jelas milik Aldrick yang sudah begitu tegak dan siap mencari goa kenikmatan miliknya.
"Dia terlalu lemah, aku bahkan belum menyentuh mu Al." Alicia mengusap pucuknya degan sensual membuat Aldrick mendesah tertahan.
"Ahh Sayangghh.." Aldrick mengeratkan rahangnya dan terkekeh kecil.
***********
Lengkap ada di karyakarsa Hellow_28
KAMU SEDANG MEMBACA
Hot Mafia ( 21+)
RomanceArea panas di larang mendekat 🔞🔞 "Mphhh ahhh..." Walaupun hatinya begitu saling membenci tetapi ketika ber cinta mereka tetap saling menikmati. "Oughh sialan, Alicia aku membenci mu ahhh..." Alden terus menggerakkan pinggulnya maju mundur untuk...