Pagi menjelang dan itu sudah semalaman setelah kejadian kemarin terjadi. Sejujurnya tidak banyak hal yang terjadi setelah itu. Cukup begitu saja, setelah Newie membaringkan Zero di kasur, Newie membantu Zero membukakan jas kerjanya dan tidur kembali seperti biasa.
Dan sekitar jam setengah 5, Newie bangun lagi untuk membuat sarapan.
_______________________
Newie POV
Setelah menyediakan sarapan di atas meja, aku segara membereskan semua hal hal yang perlu di cuci di dapur. Tidak lama dari situ aku mendengar suara langkah kaki menuju ke arahku.
"Selamat pagi nak~"
"Selamat pagi juga mah"
Aku segera membalas ucapan selamat pagi ibu mertuaku.
"Aigoo, seharusnya mama yang memasak sarapan untuk kalian. Mama lupa menyetelkan alarm malam tadi. Maaf yah"
"Gapapa kok ma. Kan seharusnya memang gini, mama itu tamu. Seharusnya Newie yang memasak untuk mama"
Aku berkata lagi sambil memberikan senyumanku kepada mama Zero.
"Nak..."
Mendengar itu aku segera berbalik.
"Iya, mah?"
"Nak... Mungkin lebih baik kalau kamu tidak pergi kuliah sekarang. Apa kata kamu istirahat saja di rumah hari ini, bagaimana?"
Aku segera mengerjap-ngerjapkan mataku saking bingungnya dengan kata-kata yang terlontar tadi. Itu permintaan yang sangat tiba-tiba.
"Hah?? Memangnya kenapa? Apa mama membutuhkan bantuan Newie di rumah?"
"Tidak...bukan begitu.."
Ibu mertuku saat itu terlihat tampak gelisah. Lebih tepatnya seperti khawatir.
"Nak... Kamu terlihat sedikit lebih pucat dari kemarin...apa lebih baik kita ke rumah sakit untuk obatnya saja hari ini yah?"
Nampaknya tebakan ku benar.
"Apa mama khawatir sama Nhu yah? Gapapa kok. Kan Newie semalam tidur lewat...wajib saja Newie terlihat tak bertenaga sekarang. Tapi jangan khawatir, aku merasa sihat kok"
Tawa kecilku lolos hanya untuk meredakan kekhawatiran wanita 40-an di hadapan ku.
"Haih... Mama sudah bilang kan... jangan terlalu keras dengan dirimu. Kau terlihat sangat lelah Nak. Ayo, jangan kuliah hari ini yah?"
Aku tidak tahu harus menjawab apa setelah mendengarkan itu. Baru saja aku ingin menjawab, satu suara telapak kaki menggangguku. Dan di sana aku melihat Zero dengan jas biru navy nya, berjalan dan segera duduk di kursi meja makan.
"Jangan keras kepala New. Dengar cakap Mama, kalau kau gak merasa sihat, gak usah sok sok an baik-baik saja"
Zero mengatakan itu sambil aku dan mamanya berjalan mendekat ke arah meja makan. 'Ngegas banget' pikirku. Tapi justru kata-kata Zero tadi membuatku sedikit merasa senang. Karna itu bermaksud Hia masih peduli tentangku bukan?
"Nah, dengaren tunangan mu Nak. Dia juga khawatir tentangmu"
Sepertinya aku kalah bicara di sini. Dengan pasrah aku mengiyakan saja kemauan mereka. Padahal aku merasa sihat yang beneran! Aku tidak tipu.
"Iya, iya. Newie akan tinggal di rumah saja hari ini"
Setelah itu, kita menyantap makanan seperti biasa.
"Wahhh, ini enak sekali yah nak! Lebih enak dari masakan mama"
Aku sedikit merasa malu mendengarkan itu. Padahal makanannya cuman nasi goreng biasa saja.
KAMU SEDANG MEMBACA
Rumah Singgah(Indo)
RomanceRumah singgah. Apa yang terlintas di benak kalian saat pertama kali mendengar perkataan ini. Cinta yang tak terbalas? Atau cuma di jadikan tempat perlampiasan? Cuma singgah sebentar...saat semuanya reda terus orang itu hilang begitu saja... Penasara...