Eps 5 - Bagian 17

1 0 0
                                    

Beberapa saat kemudian, aku terbangun, semua orang melihat ke arah ku dengan wajah takut, bahkan Nathan juga menjauhi ku. Hanya Katrina, Zuka, dan Ivan yang mengurus ku saat itu.

"Kakek, jika ini masih Kau, kami ingin meminta maaf..." Ucap Katrina, ia khawatir.

"Ada apa? Apa yang terjadi?" Kata ku bingung.

Katrina dan Zuka memeluk ku erat, meskipun takut menyelimuti mereka, ia juga tetap khawatir dengan kondisi ku yang sangat lemas. Aku yang bingung, hanya diam dan bertanya-tanya dalam hati ku.

Sesegera melihat kondisi ku yang melemah, Nathan dan Ivy pergi meninggalkan kami semua, entah kemana?

Ivan memberi ku air untuk diminum, ia bahkan membeli es krim untuk ku makan. Meski heran kenapa harus es krim? Aku tidak bertanya apapun, dan cukup mengucapkan terima kasih padanya.

"Kan sudah ku bilang kalau Nathan itu sangat kasar pada Fana, apa kalian masih harus mempertanyakan sikap Fana?" Bentak Katrina pada semua orang dari organisasi kami yang sejak dulu sering menyebut ku sebagai orang yang kasar.

"Sudahlah kak Kat, mereka kan tidak tau kenyataannya, jadi wajar saja menggosip" Sahut Zuka dan Ivan bersamaan.

1 Bulan setelah kejadian itu, Katrina menelpon ku untuk menceritakan kejadian waktu lalu.

Awalnya, Nathan heran karena tiba-tiba saja aku mendongakan kepala keatas, Katrina dan Ivy datang menghampiri kami yang tengah bertengkar. Mereka melihat dengan jelas...

Kedua bola mata ku berubah menjadi warna putih, kemudian menatap Nathan dengan tatapan tajam dan penuh amarah, Nathan yang bingung dan ketakutan hanya bisa diam.

"Jangan ganggu cucu ku, anak biadab!" Kata ku, suara yang keluar adalah suara seorang pria tua dengan medok Bali yang sangat khas.

"Aku... aku... t-tidaak..." Ucap Nathan, gemetaran.

Mendengar suara ku berubah menjadi suara pria tua, Katrina yang panik meminta Ivan untuk segera membeli air untuk ku minum jika sudah siuman. Ivan bergegas pergi ke kantin sampai lupa memakai sepatunya.

Sementara Nathan dan Ivy memilih untuk pergi dari tempat itu, beberapa angota organisasi Rohani Kristen berdatangan untuk melihat kejadian itu.

Mereka mulai mengelilingiku yang tengah diam dan menatap penuh kesedihan kepada semua orang, air mataterus mengalir tapi tidak sekalipun mata ku berkedip.

DUNIA FANA: The Adventure Ft. GhostsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang