Pada malam hari , di sebuah restoran bintang lima . Kedua keluarga duduk bersenda gurau disela makannya .
Lisa terus memperhatikan Jessica , sejak malam Jessica mendatangi Lisa di Club nya . Mereka tidak banyak bertemu karena Jessica yang fokus pada kesembuhan Tyler Kwon yang selalu Lisa maklumi . Lagi pula hari hari belakang , dia selalu bersama Jennie . Itu sedikit mengurangi kesedihan nya.
Sampai sekarang Lisa masih belum memberitahu Jennie jika dia memiliki tunangan , dan tunangannya adalah seseorang yang tiba tiba datang memakinya bahkan menamparnya hanya karena dia memukul kekasihnya yang lain , Lisa terlalu malu mengakui itu .
Dan melihat Jennie bukan orang yang segan segan terhadap sesuatu yang tidak disukainya , jika dia mengetahui Jessica yang seperti ini . Mungkin dia akan maju seperti apa yang akan dilakukan nya ketika melihat Appa Lisa yang melakukan kekerasan pada Lisa saat itu .
"Kau terlihat semakin kurus , apa kau baik baik saja?" Ketika Lisa bertanya itu dengan nada yang pelan , tangannya bergerak seperti biasa merapikan helaian rambut Jessica yang menghalangi penglihatan nya .
Jessica tidak meminta maaf tentang kejadian malam itu , begitu juga Lisa . Karena hal ini sudah biasa mereka lakukan , ketika mereka bertemu hal itu akan dilupakan , atau tepatnya mereka tidak akan membahasnya lagi .
Tetapi didalam hati mereka Jessica mengingat bagaimana luka yang memenuhi wajah Tyler dan membuat nya terbaring dirumah sakit hampir kehilangan nyawanya. Sedangkan Lisa mengingat bagaimana Jessica yang selalu datang menamparnya dan memakinya karena memukuli kekasihnya .
Lisa bukan tidak pernah menjelaskan sisinya yang selalu lebih dulu disakiti dan didatangi oleh Tyler yang sengaja memancing keributan , dia sudah pernah melakukan nya . Tapi karena kecintaan Jessica pada Tyler , itu membuat nya menutup semua hal buruk dan menganggap tidak mungkin Tyler akan melakukan itu .
"Ini karena aku melihat kekasih ku terbaring di rumah sakit selama beberapa waktu karena hampir kehilangan nyawanya" ucap Jessica tanpa kembali memperhatikan Lisa yang kehilangan senyum hangatnya .
Karena kedua orang tua mereka terlalu sibuk dengan pembicaraan bisnis nya , mereka tidak memperhatikan helaan nafas panjang dari Lisa .
Untuk menghindari situasi ini karena tidak tau harus menjawab apa , Lisa kembali berusaha tersenyum saat merasakan bagaimana hatinya berdenyut sakit "kalau begitu kau harus makan lebih banyak , menjaga orang sakit membutuhkan tenaga yang lebih kan"
Dengan kata kata itu Jessica akhirnya mulai menoleh untuk melihat Lisa yang tersenyum paksa . Beruntung Krystal tidak ada disini karena masih begitu kesal dengan Jessica . Meski dia ikut bungkam tentang hubungan Unnienya bersama Tyler karena permintaan Lisa , dia sedikit bisa menghibur Lisa. Sayangnya dia begitu kesal takut jika dia akan membongkar nya dan membuat semua nya menjadi rumit .
Sudah selesai dengan obrolan bisnis diantara mereka , para orang tua mulai memperhatikan kedua anaknya "kami sudah membiarkan kalian untuk memutuskan pernikahan , tapi sampai sekarang kami belum mendengarkan apapun"
Keduanya mendongak kaget , Lisa bergerak untuk meletakkan sendok dan garpunya sebelum memperhatikan Jessica . Kemudian menjawabnya dengan tenang menatap Appa Jessica , sambil mencoba menggenggam tangan Jessica untuk meyakinkan orang tua mereka .
"Kami hanya tidak ingin terburu-buru atas segala sesuatu nya , siapa yang tidak ingin menikah ? Apalagi aku akhirnya akan menikah dengan gadis tercantik ini , tapi maafkan kami karena kalian masih harus bersabar . Aku menghargai Jessica yang ingin mengejar keinginan nya terlebih dulu" yang dimaksud adalah bagaimana Jessica ingin usaha yang ditekuni nya , yang saat ini berada dalam genggaman Tyler memiliki cabang .