Memancing Cemburu

118 16 12
                                    

Galang dan Thea tiba di Kediaman Galang dengan melesat. Galang tak langsung masuk ke Rumah. Melainkan ia mengobrol dengan Thea sebentar.

"Makasih ya, The!" Ucap Galang dengan tersenyum.

Thea pun membalas senyum juga,"Makasih buat apa?"

Tanpa keduanya sadari, Dewi dan Puguh membuka pintu karna akan mencari Galang lagi. Namun, kedua orang tua Galang itu urung untuk keluar. Mereka lebih memilih melihat interaksi dua remaja itu.

"Makasih karna lo udah bujuk gue buat pulang."

Mendengar itu Dewi dan Puguh menghela napas lega. Mungkin, mereka akan berterima kasih pada gadis itu. Jika Dewi langsung mengenali gadis itu, tidak dengan Puguh. Sedari tadi Puguh hanya celingak-celinguk mencari tau siapa gadis itu?

"Santai aja, sih! Lo juga udah banyak ngebantu gue. Udah seharusnya gue balas budi sama lo. Yang gue lakuin ini gak seberapa, kok!" Ucap Thea dengan senyumannya.

"Mungkin bagi You gak seberapa, miss blonde. Tapi bagi tante, ini sangat berarti." Celetuk Dewi dari belakang.

Galang dan Thea pun menoleh ke belakang. Thea tersenyum melihat kedua orang tua Galang itu. Sementara Galang menunduk. Ia masih sedikit takut.

Melihat anaknya hanya menunduk, Dewi lekas membawa Galang dalam pelukannya. Tak bertemu seharian saja, Dewi sudah kangen. Apalagi kalau sampai Galang tak pernah kembali?

"You mikir apa sih, Lang? Mana mungkin mamsky Hate to You? Mamsky Very-Very Love You So Much! Mamsky sayang pake banget sama You. You kan anak satu-satunya mamsky!" Ucap Dewi yang tentu masih memeluk sang putra. Thea tersenyum melihat itu. Ia dapat merasakan kehangatan dalam keluarga ini.

"Tau, lu! Papsky kan udah bilang, kalo kita bisa terima lu apa adanya. Gak peduli siapa lu sebenarnya." Ucap Puguh. Tersadar ada Thea, Puguh lekas menutup mulutnya dengan tangan.

Melihat itu Thea tersenyum, "Gak papa, om! Thea juga udah tau kok, siapa Galang sebenarnya."

Kedua orang tua Galang terkejut. Dewi lekas melepaskan pelukannya. Ia menangkup gemas pada kedua pipi Galang, "You cerita ke orang lain, tapi kenapa You gak pernah cerita ke mamsky sama papsky, hmm?"

"Ya, kan Galang takut kalo kalian bakal benci sama Galang. Kalo Thea, dia tau sendiri. Galang gak pernah mau ngebeberin siapa Galang ke orang-orang. Bisa-bisa Galang abis dibunuh warga." Jelas Galang dengan wajah cemberut.

Puguh dan Dewi merinding sendiri. Kenapa ancamannya ngeri banget?

"You ngomongnya serem amat, Lang? Jangan dong! Mamsky kan sayang sama You." Ucap Dewi, "Ngomong-ngomong, siapa aja yang udah tau kalo You itu serigala?" Tanya mamskynya lagi penasaran.

"Gak banyak sih! Cuma mamsky sama papsky, terus Thea, sodara-sodaranya Thea, empat orang yang nolongin mamsky itu, sama Tino juga tau." Sebut Galang satu persatu.

"Tino?" Tanya keduanya. Galang pun mengangguk, "Justru, Tino juga udah jadi serigala. Tapi bukan gara-gara Galang!" Beber Galang sekalian. Kecuali, Galang tak akan memberitahu identitas Thea dan keluarganya.

Puguh dan Dewi terbelalak. Bagaimana pun juga, Dewi dan Puguh mengenal Tino sebagai salah satu sahabat Galang selain Nayla.

"Terus empat orang yang udah nolongin mamsky itu, maksudnya si Ken, Excel, Freedom, Kirana?" Tanya Dewi.

Galang mengangguk, "Sedari awal mereka emang manusia serigala. Tapi bukan mereka juga yang bikin Galang jadi serigala. Mereka nolongin Galang pas Galang udah jadi serigala." Jelasnya.

Dewi menggangguk paham. Sementara Puguh, walaupun belum pernah bertemu dengan keempatnya, tapi Dewi sudah pernah bercerita. Justru Puguh juga berterima kasih pada keempatnya karna telah menyelamatkan kedua anggota keluarganya.

Immortal Creature (GGS Fanfiction My Version)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang