Malam harinya, Alisa mendengar bahwa Pak Damian sedang menggelar pesta kedatangannya di kediaman pria itu.
Alisa tersenyum saat kepalanya terasa berisik seakan menyuruhnya melakukan sesuatu, karena sebentar lagi tegat dirinya harus membayar biaya sewa apartemen yang cukup mahal ini untuk bisa satu gedung dengan Alvaro.
Alisa, wanita itu semenjak menolak lamaran dari anak rekan bisnis mamanya ia bertekad tak akan tinggal apalagi meminta uang pada keluarganya itu.
Ia pikir setelah pergi dari rumah dirinya bisa tinggal bersama dengan Alvaro lalu hidup bahagia selamanya, tapi ternyata rencananya tak sesederhana pikirannya kala itu.
Kemarin saat ia bekerja di perusahaan Pak Damian, ia tak pernah khawatir dengan biaya apapun karena gaji yang lumayan tinggi. "Tapi lihatlah sekarang, aku harus mencari keadilan untuk diriku sendiri yang di pecat karena difitnah seseorang!" kesal Alisa sembari menjambak rambutnya sendiri.
Alisa membuka pintu apartemennya untuk sekedar menatap sebentar pintu apartemen Alvaro. "Apa dia belum pulang, aku ingin mendengar penjelasan darinya yang berani meninggalkanku tiga tahun lamanya. Bahkan berani berselingkuh dariku di Jepang," gumam Alisa.
Alisa berpikir bahwa ia tak bisa hanya menunggu saja, ia akan menemui Pak Damian di pestanya malam ini dan bicara tentang pemecatannya yang terasa tidak adil.
Siapa tahu saat mendengar alasannya, Pak Damian bisa membuatnya kembali bekerja di kantor. Alisa membuka lemari pakainnya dan mengambil dress bewarna hitam serta selendang hitam juga kacamata dengan warna senada.
Selesai bersiap Alisa segera menuju ke kediaman Damian yang mana ia telah berhasil mendapat alamat dari orang dalam perusahaan.
Saat dirinya hendak masuk, ia ditanyakan soal undangan pada penjaga di depan. "Saya bersama kekasih saya," ujar Alisa sembari melirik beberapa pria disana dan menemukan satu pria yang ia kenali di perusahaan.
"Pak Aditya!" teriak Alisa membuat Aditya seorang manajer keuangan perusahaannya baru saja masuk.
"Itu kekasih saya, permisi," ucap Alisa dengan senyuman manisnya pada security yang nampaknya mempercayainya.
Alisa tergesa-gesa menghampiri Pak Aditya untuk meminta maaf karena telah meneriaki namanya. "Bu Alisa datang juga ya, ah saya telah melihat pengumuman hari ini di perusahaan dan turut berduka," ujar Pak Aditya membuat Alisa menggeleng dan mengatakan pada pria itu untuk tidak mengkhawatirkannya karena ia baik-baik saja.
Setelah berpisah dengan Pak Aditya, Alisa mencoba untuk mencari keberadaan Pak Damian setelah ia berada di dalam.
"Seharusnya sambutan belum dimulai," gumam Alisa sembari meminum sampanye yang berada di hadapannya.
Baru saja meneguk sampanye tersebut Alisa merasa tenggorakannya begitu segar, karena sudah lama dirinya tak meninum minuman premium seperti ini. Biasanya hanya anggur yang bisa ia pesan semenjak keluar dari rumah mewahnya.
"Kita sambut Pak Damian Helington," ucap seorang di yang mana Pak Damian nampak berjalan bersama sang istri yang terlihat cantik pula.
Selesai Pak Damian memberikan sambutan kini mc kembali memanggil seseorang yang tak lain adalah Alvaro. "Kita sambut Pak Alvaro Giorgio," ucap mc membuat Alisa melebarkan matanya menatap pria itu begitu dalam.
Pertama kalinya bagi Alisa sejak tiga tahun lamanya mereka kini kembali bertatapan, namun baru beberapa detik saja Alvaro membuang pandangannya ke tempat lain.
Alisa mengepalkan tangannya menahan emosi, karena ia sadar tujuannya kemari adalah menemui Pak Damian. Di karenakan ia tidak tahu bisa bertemu Pak Damian kapan lagi, oleh karena itu Alisa berjalan mengikuti langkah mantan bos perusahaannya itu dan meninggalkan tempatnya.
"Pak Damian," panggil Alisa.
Pak Damian menoleh ke belakang membuat Alisa meminta izin untuk mengambil waktunya barang lima menit saja dan pria itu pun nampak setuju sebelum masuk ke dalam ruangan vipnya.
"Saya ingin membicarakan masalah pemecatan saya, semua itu benar benar kesalah-pahaman karena saya difitnah," ujar Alisa pada Damian yang nampaknya tak memperdulikan ucapannya.
"Kamu pasti Alisa ya, saya juga sudah mendengar kabarnya hari ini. Hanya saja kewenangan perusahaan tempat kamu bekerja sebelumnya bukan hanya menjadi tanggung jawab saya lagi. Perusahaan tersebut sebagiannya telah menjadi milik Pak Alvaro, saya hanya mengikutinya saja daat dia menyebutkan namamu sebagai pengkhianat perusahaan dan menyerahkan bukti-buktinya," ujar Damian membuat Alisa tak menyangka jika dalangnya adalah kekasihnya sendiri.
"Saya tidak mungkin menyetujuinya tanpa alasan yang jelas, bukti yang Pak Alvaro berikan terlihat sangat nyata," ujar Damian membuat Alisa menitihkan air matanya.
"Sepertinya kamu memiliki kesempatan untuk meminta penjelasan pada Pak Alvaro," ujar Damian seraya menatap ke belakang tempat Alvaro kini berada.
Damian pergi masuk ke dalam ruangan vip meninggalkan Alisa dan Alvaro yang kini tengah saling bertatapan.
Alisa melihat kedua mata Alvaro yang menatapnya begitu dingin. "Kamu berhutang penjelasan padaku Alvaro," ucap Alisa dengan berani membuat Alvaro tertawa kecil seperti sengaja mengejek wanita itu.
"Masih tidak mau bicara atau tidak menyadari kesalahanmu sama sekali? kamu menghilang selama tiga tahun lamanya lalu kembali dengan berita bahwa kamu telah bertunangan lalu masuk diam-diam ke perusahaan tempatku bekerja setelah itu menendangku keluar dengan cara memfitnahku," ucap Alisa panjang lebar.
"Cepat katakan sesuatu dan jangan diam saja!" kesal Alisa yang kini dengan berani memukul dada Alvaro.
Jujur saja, saat tangan Alvaro mencoba menahan pergelangan tangan Alisa di sanalah kulit keduanya saling bersentuhan dan berhasil memunculkan percikan serta-getaran di hati pria itu.
Alvaro juga melihat cincin couple mereka yang masih Alisa gunakan di jari manisnya, entah tanpa sadar atau dalam keadaan sadar Alvaro menarik tekuk leher Alisa dan mencium dengan panas bibir wanita itu begitu dalam. "Uhmnngsh...ah!" lenguh Alisa ketika pinggulnya diremas satu tangan kekar milik Alvaro.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kekasih Satu Malam, Mantanku! 🔞
Romans(21+) Alisa memutuskan untuk pergi dari kehidupannya yang mewah demi bisa menjalin kasih dengan pria yang sedang menitih karirnya, sang kekasih bernama Alvaro. Namun justru yang Alisa dapatkan adalah ditinggal oleh sang kekasih selama tiga tahun la...