26.

434 46 0
                                    

Dari pagi sampai siang, anin dan grecio yg baru pulang tadi malam menatap heran si bungsu.

Sedangkan Shani fine² saja bahkan ia terlihat senang melihat anak nya yg cuek dan dingin ini begitu manja hari ini.

Kaos tanpa lengan, celana Hawai Trisha memeluk tubuh shani dari samping dengan erat.

"Adek kenapa?, kamu marahin?" Bisk cio pada anin.

Anin menoleh dan menggeleng."engga.. aku juga heran kenapa dia kaya gini"

"Ma, pa" panggil trisha tiba².

"Iya, kenapa?" Tanya cio.

Trisha membenar kan posisi Duduknya."adek punya pacar"

Deg

Hati anin berdenyut sakit, mendengar ucapan trisha, dan ia juga merasa tersakiti mendengar fakta itu.

Shani mengelus kepala trisha."udah pinter pacaran ya" kekeh shani.

"Ekhm.. anak mana?" Kepo cio.

"Kepo"

"Yuehh.. ya namanya juga penasaran.. kok ada ya, yg mau pacaran sama bocil papa satu ini ya" goda cio.

Trisha tiba tiba memasang wajah datar, hal itu membuat kedua orang tua nya yg tadi tertawa langsung diam.

"Aku mau tidur" ucap trisha langsung pergi ke kamar nya.

"Aneh, ya ma" guman cio.

Sedangkan shani dan anin masih diam.

***

Trisha memukul samsek dan sesekali melakukan gestur mengecoh dan menghindar.

"Hai adik ipar"

Trisha melirik seorang pria di belakang nya.

Lalu kembali melanjutkan kegiatan berlatih nya.

Kevin berjalan ke samping trisha."ayo damai" kevin mengulurkan tangannya.

"..." Trisha diam tak memperdulikan kevin.

"Gw ga ada masalah sama lo" ucap trisha lalu berjalan ke arah tas milik nya.

Kevin mengikuti langkah trisha."tapi kita sempat selisih paham dan.. yah intinya, gimana kalau sekarang kita baikan?" Tawar kevin.

Bersamaan itu trisha selesai mengemas beberapa alat milik nya ke dalam tas.

"Bukan sempat, tapi selamanya" tekan trisha dan berlalu begitu saja.

Kevin tersenyum sermirk lalu berjalan mengambil ponselnya dan pergi dari gym itu.



***


Trisha menatap teman² yg sedang memberikan oline arahan.

Oline duduk di atas motor moge dengan helm full face, sesekali ia mengangguk sebagai tanda respon ke teman² nya.

"Semangat lin!" Ucap gressel.

Oline membawa motor nya ke arah garis star sambil memberi jempol ke arah teman²nya.

Samar² Trisha mendengar ricuh nya manusia di sana, raungan dari masing² motor memekakkan telinga.

'GOO!!'

triakan dari seorang wanita sambil melempar kan bendera kecil ke atas membuat 4 motor dengan cc yg sama melaju cepat meninggalkan garis star, bersamaan dengan berkumpul nya penonton ke tengah jalan setelah nya.

Tis

Tis

Tis

Grimis adalah hal yg semua orang sukai, terlebih di malam hari, semua orang terlihat antusias menunggu siapa yg lebih dulu sampai ke garis start sekaligus finish.

Tapi lihat lah gadis dengan wajah polos itu, ia masih berdiri di belakang banyak nya penonton.

Trisha masih diam di bawah dingin nya hujan malam itu.

























.

my cold sister (Trisha Anindya)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang