Hari demi hari telah berlalu, janji yang selalu terdengar di mulut Andra tak kunjung dia tepati.
Nata rasanya muak, seperti ada sesuatu yang di sembunyikan oleh ayahnya, apakah salah jika dia hanya ingin tau kondisi ibu nya? .
Bel pulang berbunyi,dengan Lesu dia berjalan seorang diri menuju gerbang sekolah. Langkah nya lunglai, matanya memandang jenuh kedepan, seperti tidak bergairah hidup.
" Nata... Bareng yuk". Ucap lelaki dengan mengendarai motornya.
Nata memandang malas orang itu, tanpa menjawab, Nata melanjutkan langkahnya. Tapi orang itu menahan Nata dengan menahan tas yang Nata pakai.
" Bisa nggak sih nggak usah ganggu gue sehari aja, gue muak sama Lo". Ucap Nata pada Ajie.
" Santai dong, gue kan cuma ngajak pulang bareng".
" Bunda jugak pengen ketemu sama kamu". Bujuk Ajie" Nggak usah coba-coba ngibulin gue, gue tau Bunda masih di luar kota, Lo pikir gue bakal percaya sama ucapan Lo itu". Balas Nata lagi karena dia tau bahwa Hera sedang di luar kota Karena Hera sendiri yang memberitahu nya.
" Hehehe kok tau sih". Ucap Ajie yang menggaruk tengkuknya yang tak gatal karena Nata mengetahui kebenarannya.
" Ayo Taa bareng aja, Nanti gue beliin sesuatu". Ajie masih berusaha
" Kalok dia nggak mau nggak usah dipaksa, jadi cowok yang gentle dong". Ucap Anggara yang baru datang dan melepaskan tangan Ajie dari tas Nata.
" Nggak usah ikut campur ". Sebal Ajie Karena ketika dia berusaha mendekat Nata, Anggara selalu ikut campur.
" Terserah gue dong, Ayo Taa pulang sama gue aja". Ajak Anggara
" Nggak bisa gitu, Nata masih pac..".
" Stopp!!!!! Gue pusing nggak usah ribut depan gue, gue mau pulang sendiri aja". Ucap nya kemudian meninggalkan dua lelaki itu yang tak ada habisnya.
Nata menaiki taksi, tak mau mendengar ocehan mereka. Nata sudah tak peduli lagi dengan hal-hal semacam itu, yang dia inginkan hanya satu, ya itu bertemu ibunya yang sampai sekarang dia tak tau keadaan nya.
Sesampainya di rumah, Nata di suguhkan oleh sang ayah yang sedang bersiap-siap untuk pergi, entah mau kemana, tapi ayah nya terlihat seperti terburu -buru.
" Ayah mau kemana?". Tanya nya
Andra tersenyum pada putri nya yang baru saja tiba di rumah.
" Ayah mau ke kantor polisi, ada hal yang harus di urus dari kasus kamu". Jelas nya.
Bukan tersenyum, Nata malah memasang wajah masam.
" Ayah ngurusin itu Mulu, gimana sama janji ayah?".
" Ini udah terlalu lama, Nata juga udah pulih yah". Rengek gadis ituAndra masih diam, tak tau menjawab apa, dia belum siap memberi tahu semuanya pada putrinya itu.
" Nanti, jika sudah saatnya".
" Kapan itu? Ayah selalu bilang begitu, ayah nggak nepati janji ayah?".
" Ayah akan menepati janji ayah, tapi bukan sekarang".
" Mau Sampai kapan Nata sabar?, mau sampai kapan Yah?".
" Ayah selalu bilang begitu".Andra yang masih terburu-buru itu harus meladeni putri nya yang terus menagih janjinya.
" Nata kamu bisa sabar kan? , ayah sudah bilang ayah akan bawa kamu pada ibumu, tapi tidak sekarang!!, bersabarlah". Ucapnya agak menaikan nada bicaranya
Nata hanya menggelengkan kepalanya sambil menahan air mata nya, kemudian berlari masuk kedalam rumahnya.
Andra menghela nafas nya berat, sungguh dia cukup lelah menghadapi semuanya,dia juga merasa bersalah telah berbicara tinggi pada putrinya itu, dia ingat ucapan almarhum istrinya yang mengatakan untuk terus menjaga Nata.
KAMU SEDANG MEMBACA
JIEENATA [ END ] √
ParanormalAjie Ramazidhan Maheswara. Semua orang juga tau selama ini Ajie Sangat membenci Nata yang notabene nya adalah kekasih nya sendiri dan malah mementingkan mantan nya, Siffa. Hingga suatu fakta terungkap yang membuat nya seperti kehilangan sesuatu di h...