mata yang bak rubah itu sesekali mencuri pandangannya ke layar komputer yang menampilkan kerjaannya.
yeonjun menghelakan nafas panjang, sedikit uring-uringan karena beomgyu sudah ditelpon lebih dari 3 kali, namun belum di jawab-jawab.
mata rubah itu menatap jam rantai ditangannya, melihat jam sudah menunjukan pukul 8 malam.
"harusnya beomgyu udah pulang job nya..."
beep
mata yeonjun seketika berbinar saat telpon videonya yang keempat kali dijawab oleh beomgyu.
"maaf ya hyung, gue habis selesai layanin pelanggan," beomgyu menjawab dengan wajah cemberutnya, namun membuat yeonjun kebingungan.
"lo dimana gyu?" tanya yeonjun melihat yamg lebih kecil kini sedang memakai kemeja putih yang dipadukan dengan apron, sangat berbeda penampilannya saat menjadi kasir mini market yang biasanya memakai vest biru.
yeonjun mendapatkan senyuman lebar dari beomgyu, membuat yeonjun sedikit kebingungan, "gue nambah job jadi barista hyung, mumpung gue bisa," jawabnya dengan senyuman lebar yang masih tercetak, namun respon hyung-nya malah membuat beomgyu heran.
yeonjun berdecak kesal, menghelakan nafasnya panjang sembari memijat pelan kedua alisnya, menandakan sang empu pusing.
"gyu, lo masih sekolah. gausah banyak-banyak kerja. masih ada gue yang nanggung pengeluaran hidup lo," jawab yeonjun tanpa ingin melihat layar ponselnya.
hening, tak mendapatkan jawaban dari beomgyu disebrang sana.
yeonjun mengalihkan pandangannya kelayar ponsel, memandang tajam beomgyu melalui layar, "lo gaenak sama gue karena semua pengeluaran lo, gue yang nanggung, gitu? tapi sama aja lo masih sekolah, fokus belajar dulu gyu. masalah duit pikirin pas udah lulus sekolah,"
"tapi gue mau kuliah, hyung. memang gaji lo cukup untuk biayain gue kuliah?"
.
.
pandangannya fokus akan jalan kota busan yang ramai saat malam, sesekali mengetuk setirnya saat macet.
perkataan beomgyu terus terngiang dibenaknya.
gue mau kuliah
gaji lo cukup?
gaji perkerjaan yeonjun memang sangat amat cukup, jika untuk seorang diri.
memang, beomgyu hanyalah tetangganya. namun, baginya beomgyu ia anggap lebih dari itu.
anak yang menyedihkan itu, mampu membuat rasa empatinya menyeruak, seolah ia memiliki kewajiban untuk menanggung semua beban anak itu.
yeonjun merupakan seorang animator disalah satu perusahaan yang tak besar, dan tak juga kecil.
karena bakatnya sejak sekolah, ia langsung bisa mendapatkan kerja setelah lulus sekolah, walau tidak diperusahaan besar.
yeonjun sangat mau sebenarnya mencoba mendaftar diperusahaan besar, namun, mengingat profilnya hanya lulusan sekolah menengah akhir, membuat rasa percaya dirinya anjlok begitu saja, digantikan dengan gengsi yang begitu tinggi.
jalanan yang macet membuat mobil pemberian sang ayahnya terhenti saat kepadatan kendaraan yang tak bisa diatur.
mata rubah itu terus tak fokus, bergantian memandang ponsel dan jalanan. telunjuk kirinya ragu-ragu ingin memencet ikon berbentuk telpon genggam dengan kontak bernama choi soobin.
pada akhirnya yeonjun memutuskan untuk menelpon soobin, teman seperjuangannya sejak sekolah menengah pertama.
tak perlu menunggu lama, telpon langsung tersambung, dengan ragu mendekati ponsel ketelinganya.
KAMU SEDANG MEMBACA
hero || yeongyu
Fanfictionchoi yeonjun, seorang lelaki muda yang berhasil keluar dari lingkungan menyeramkannya, memulai hidup baru dikota baru. dan choi yeonjun, yang menjadi superhero bagi choi beomgyu yang masih menginjak kehidupan masa sekolah. "you're my hero," -cbg ...