Kesurupan Masal

1K 62 0
                                    

SEBAGAI PERMINTAAN MAAF DI RILIS LAGI DEE 🫣

--

Jam menunjukkan pukul 19.00. Kini Sean sudah berada di dalam kamar nya bersama Aksa, dan juga sudah bebersih diri, kebetulan mereka berdua sekelompok kamar.

"Ayo, Yan cepetan. Udah pada ngumpul"

"Sebentar, pita gua kemana ya Sa"

"Yaampun, Yan. Ada-ada aja, Lo taro mana" Aksa yang sebelum nya menunggu diluar ikut mencari pita Sean.

"Pas mandi gua taro sini, kemana ya aduh. Sial bgt hidup gua"

10 menit mereka mengudek-ngudek seisi kamar tapi tak kunjung menemukan nya.

"Gaada anjing, Yan. Udah ayo nanti kita diomelin" Buru Aksa.

"Alah"

Dengan terpaksa Sean pun langsung menuju saung. Agenda malam ini yang pertama adalah mendengarkan materi tentang kepemimpinan di saung yang ada disana. Mereka berdua berlari sangat kencang dari kamar menuju saung, hingga saat sampai disana, materi sudah dimulai.

"Darimana aja kalian, gatau ini jam berapa!?" Tegas Ka Reza yang menjaga diluar saung.

Sean hanya terdiam mendengar Ka Reza berbicara seperti itu kepadanya.

"Maaf Ka, ada masalah sedikit tadi" Kata Aksa.

"Terus? Gaada alesan, sekarang kalian cari 10 sampah terus bawa kesini dalam waktu 10 menit. Kalo nggak, kalian gaboleh masuk" Ucap salah satu kakel OSIS cewek.

Aksa segera mengajak Sean untuk pergi dari sana, Sean pergi dengan tatapan bingung ke Ka Reza. Mereka berdua mencari sampah yang berada disana, satu persatu sampah mereka ambil dan sekarang sudah terkumpul 19, dengan Aksa yang membawa 10 sedangkan Sean baru dapat 9.

"Gaada sampah lagi disini, Sa" Gerutu Sean.

"Udah sembilan menit, Yan. Udah ayo gapapa, lagian cuma kurang satu"

Aksa selalu memburu-burukan Sean, Sean yang tidak bisa di gituin meminta Aksa untuk pergi duluan sedangkan dia mencari di tempat lain.

"Bilang aja nanti gua lagi jalan kesini"

"Gamau" Tolak Aksa.

"Sa, lo mau kita makin dihukum?"

"Akh, yaudah. Jangan lama-lama"

Akhirnya Aksa pergi duluan ke saung, sedangkan Sean masih sibuk mencari 1 sampah lagi. Menit demi menit Sean tak kunjung menemukan sampah kecil sekalipun, ditambah langit yang gelap membuat penglihatan Sean berkurang.

Sean terus mencari hingga ke dekat saung kembali, nihil tak ada sampah  satupun. Sean yang kelihatan dari saung di teriakan oleh Ka Reza untuk segera kesana.

Dengan terpaksa Sean menghampiri nya dengan 9 sampah di tangan nya.

"Lama banget, mana sampah nya" Tegas Ka Reza kembali.

"Bel-"

Ka Reza langsung menarik sampah yang ada di tangan Sean, tak sengaja tangan Sean tergores kuku Ka Reza saat mengambil sampah di tangan Sean. Sean hanya bisa menunduk dengan tatapan intimidasi dari para Anggota OSIS disana.

Terlihat wajah Ka Reza seperti tidak tega melihat Sean, namun entah mengapa dirinya masih terus tegas.

"Sepuluh" Ucap Ka Reza kepada teman-teman OSIS nya.

"Udah masuk, awas kalo nanti telat lagi" Kata Anggota OSIS lain nya.

Sean masuk dengan memegangi tangan nya yang sedikit terluka, dan duduk di samping Aksa yang sudah menunggu nya.

Naughty (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang