"saya terima nikah dan kawinnya Nadzira Asyifa Bramantiyo binti Alm. Herman Bramantiyo dengan maskawin tersebut di bayar tunai" hari itu Dirga telah mengucap janji suci pernikahan dengan wanita yang kini telah menjadi istrinya. Hari di mana seharusnya merupakan hari yang bahagia bagi dua mempelai yang saling mencintai dan menyatukan cinta dalam ikatan yang suci, namun hal itu tak berlaku untuk Dirga dan Nadzira (Zira).
......
"Kamu ngapain di sini??" Tanya seorang wanita yang baru saja masuk ke dalam rumahnya dengan keheranan, bagaimana tidak saat ini ada seorang laki-laki tanpa permisi masuk begitu saja.
"Aku kangen kamu" ucapnya sambil tersenyum.
"Tolong jangan kayak gini, kamu sudah menikah kamu punya istri lebih baik kamu pulang" ucapnya sambil menghela nafas kasar.
"Kamu tau kan yang aku inginkan itu hanya kamu Kay, aku hanya akan mencintai kamu" beranjak memegang tangan wanita cantik yang berdiri di hadapannya itu.
Ia..dia adalah Dirga. Dirga Danuarta Wijaya yang sangat mencintai kekasihnya Mikayla Alexandra atau yang biasa dipanggil kayla. Hubungan yang telah terjalin selama 5 tahun lamanya, harus kandas begitu saja. Dirga di jodohkan oleh ibu nya dengan putri mendiang sahabatnya yaitu Nadzira, Dirga yang tak dapat menolak permintaan ibunya dan merupakan permintaan terakhir ibunya Nadzira terpaksa menyetujui pernikahan ini. Seperti yang diduga tak ada cinta dalam pernikahan ini Dirga memperlakukan istrinya sangat dingin, tak peduli seolah istrinya itu tidak ada selain itu ia juga masih sering menemui Kayla karena selain statusnya yang berubah yang lainnya tetap sama. Dirga yang sangat mencintai Kayla, dan Kayla akan menjadi satu-satunya wanita dalam hidup Dirga setelah ibunya.
......
"Pagi bi" sapa Nadzira dengan senyum lembutnya pada Bi Inah pembantu rumahnya.
"Pagi non, emmh non mas Dirga nggak sarapan?" Tanyanya sambil menata makanan di atas meja makan.
"Mas Dirga gak pulang Bi" jawab Zira lembut.
"Non Zira baik-baik aja?" Tanya bi Inah sambil menatap iba pada majikannya itu, pasalnya ia tahu bahwa tuannya itu hampir setiap hari keluar rumah dan jarang menghabiskan waktu di rumah bersama sang istri.
Zira tersenyum lembut sambil mengambil beberapa lauk didepannya "zira baik-baik aja bi...in syaa Allah" ucapnya. "Bibi makan di sini ya temani zira" sambungnya.
"Iya non" setuju bibi.
......
Apartment Kayla...
"Huffttt" Kayla kembali menghela nafas kasar ketika melihat Dirga yang tengah tertidur pulas di sofa dengan balutan selimut.
"Kamu kenapa kayak gini sih Ga? Gimana aku bisa lupain kamu, kalau kamu terus-terusan temuin aku" ucapnya, tak terasa air matanya jatuh membasahi pipi kemerahannya.
Kayla berjongkok sambil membenarkan selimut yang dipakai Dirga.
"Jangan ngomong gitu, jangan lupain aku" ucap Dirga sambil memegang lembut tangan Kayla. Ia dia mendengar apa yang diucapkan Kayla tadi dan rasanya sangat sakit.
"Tolong jangan mempersulit keadaan Dirga, situasi kita berubah. Kamu udah nikah, sekarang kamu suami orang kamu bukan milik aku lagi" tutur Kayla yang air matanya semakin deras mengalir.
Sakit...begitu sangat sakit di rasakan Kayla, laki-laki yang amat dicintainya kini telah menjadi suami orang lain, kebenaran yang sangat pahit yang harus ia terima saat kembali setelah menyelesaikan pendidikannya di Seoul, Korea Selatan lalu.
"Aku hanya akan jadi milik kamu Kay, begitupun sebaliknya. Gak ada yang berubah" tegas Dirga.
"Kamu mau, aku dipanggil pelakor sama orang-orang karena merebut suami orang" ucap Kayla sambil meremas ujung bajunya.
"Mikayla!" Dirga lantas membawa Kayla dalam pelukannya yang hangat. "Kamu bukan pelakor, kamu ada di hidup aku sebelum dia. Dan yang paling penting aku mencintai kamu dan nggak akan aku biarkan siapapun menyakiti kamu" ucapnya lembut.
"Tapi justru kamu yang paling menyakiti aku Dirga" batin Kayla.
Bersambung.....
KAMU SEDANG MEMBACA
Give Me a Chance
Romancekesempatan itu adakah untuk hubungan ini?? cerita tentang Dirga, Kayla dan Zira segera di mulai...istri sah atau cinta pertama?🤷