I. Odd Places

301 58 22
                                    

.

.

'Dimana??.. Dimana ini?'

Ugh! Sesak! Dadanya terasa sesak dan semakin sesak..

Gelap! Matanya tak mau terbuka!

'Apa yang terjadi??'

Mulutnya tak dapat bersuara.. Tubuhnya tak mampu bergerak!!

Tolongg!!

Seluruh panca indranya beku, ia tak dapat merasakan apapun. Napasnya... Napasnya mulai hilang, dia tak dapat merasakan napasnya sendiri!!!! Bagaimana inii

Tidak!! Tolong!!! Siapapun!!! Detak jantungnya!!! Tak ada! Dia tak dapat merasakannya!! Tolongg!!!

Tangannya mencoba bergerak, meraih apapun namun percuma. Mati rasa... Dia bahkan sudah tak dapat merasakan tangannya sendiri.

TOLONG!!!

'A-Apa... Aku sudah mati?'

TIDAK! DIA TIDAK MAU MATI!!!! SIALAN DIA TAK MAU MATIII!! ARGHH BRENGSEK DIA TIDAK MAU MATI!!

TOLONGGG!!! SIAPAPUN!!! TOLONG-

Sontak kedua mata itu terbuka lebar, napasnya memburu dengan jantung yang berdetak sesak. Keringat dingin membanjiri wajah pucat pasinya.

Ia edarkan matanya ke sekeliling, mencoba mencerna apa yang baru saja terjadi. Ramai, sekelilingnya begitu ramai dengan banyaknya orang berpakaian pelayan berlalu lalang sibuk.

"Dimana ini..." Lirihnya bingung dan merunduk, terdiam melihat pakaiannya sendiri.

Tunggu, apa yang dia pakai ini?!

Kini, tubuhnya terbalut pakaian Butler lengkap dengan sarung tangan putih dan jam sakunya. Baju yang hanya bisa dia lihat dalam anime atau film.

Apa yang sebenarnya terjadi??

"...chan-nim? Anda baik-baik saja Haechan-nim?"

Wajah linglung itu menoleh kala lengannya disentuh pelan. Berkedip bingung melihat pelayan wanita yang tengah menatapnya khawatir.

"Hmm... Kamu memanggilku?" Ragunya seraya menunjuk wajahnya sendiri dan langsung dijawab anggukan si wanita.

"Iya, anda melamun terus sedari tadi. Apa anda sakit? Anda sudah berusaha keras menyiapkan perjamuan ini, kurasa anda harus istirahat Haechan-nim"

Kedua mata bulat itu kembali berkedip bingung. Perjamuan apa? Dan siapa itu Haechan?

"Maaf mengecewakan mu? Tapi sepertinya ada yang salah disini. Aku bukan Haechan-" Ucapnya terhenti kala menyadari sesuatu. Ia tatap wajah bingung sang wanita dan terdiam sejenak.

Tunggu, nama itu terdengar tak asing. Sepertinya dia pernah membaca nama itu di suatu tempat. Haechan...

Haechan... Perjamuan...

Moon Flowers | MarkHyuckTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang