Part 8

133 18 7
                                    

Happy Reading




Mobil melaju dengan kecepatan tinggi, pergi menuju yang tidak pernah peat tau dia berada di mana. Yang dia tau dia pergi menuju sebuah bukit, sepanjang jalan Peat dapat melihat bahwa daerah sana sangat sepi, hanya terdapat beberapa rumah dengan jarak yang agak berjauhan.

"KELUAR KAU ANAK SIALAN" ucap Jimmy dan Peat mengikutinya

Tuan Jimmy menyeret tubuh Peat masuk ke sebuah gedung tua dan menghempas tubuh itu dengan kuat

Brukkkkk

Akkhh

Bugh
Bugh
Bugh

Dengan tanpa ampun , tuan Jimmy memukul badan Peat menggunakan balok kayu. Peat berteriak kesakitan tetapi sang ayah tidak memperdulikannya

"Ampun paa.. sakit.. ampun akkhh sakit"

Bugh
Bugh
Bugh

Setelah puas tuan Jimmy pun pergi meninggalkan Peat yang sudah tergeletak lemah dengan kondisi tubuh yang sudah memar. Sekujur tubuhnya sangat remuk dan sakit. Kesadaran menurun dan dia pingsan

.

"Paa dari mana?"

"Dari gudang tua sana, habis selesai memberi pelajaran pada anak sialan"

"Tunggu.. paa sudah menemukannya?"

"Sudah, di minimarket tidak jauh dari makam mendiang mamamu. Setelah bertemu dengannya paa langsung menyeretnya ke sini.. dan langsung memberikan dia pelajaran"

"Ya sudah paa istirahat , paa habis melewati perjalanan jauh."

"Baiklah.."

Setelah kepergian sang papa ke kamar, War keluar dari rumahnya dan pergi menuju gedung tua di mana Peat berada

"Hai adekku tersayang akhirnya kita bertemu lagi ya hahahha... Gue lagi pengen, dan loe harus puasin gue" ucap War berjalan dengan tatapan penuh nafsu ke arah Peat yang tengah pingsan

War kembali memperkosa Peat dalam keadaan pingsan.

~~~~

"Baby Peat aku kembali, nih minuman yang kamu inginkan aku sudah membelinya. Auu Peat kau di mana" ucap Fort yang terkejut saat mendapati mobilnya dalam keadaan kosong

"Peat kau di mana Peat... Astaga kemana dia. Apa dia ke toilet ya.. sebaiknya aku cek saja dulu."

Fort pun pergi ke toilet umum yang berada di daerah sana. Masuk persatu bilik tapi tidak menemukan keberadaan Peat. Fort panik setengah mati dan tanpa hentinya bertanya kesetiap orang yang lewat atau yang berada di sekitar sana. Apakah mereka melihat Peat atau tidak

"Peat kau di mana.. aii sat!!! Kenapa aku meninggalkan dia sendirian. Sial!!" Teriak Fort seraya menendang  tong sampah yang berada di dekatnya membuat tong sampah itu penyot tak membentuk

Fort mencari keberadaan Peat kembali di sekitar tempat itu tapi dia tetap tidak menemukan tanda-tanda keberadaan Peat.

.

1 bulan kemudian

Sudah 1 bulan Peat berada di tempat ini. Sejak dia di bawa oleh papanya, Peat di perlakukan selayaknya seperti hewan peliharaan. Dia tidur di gudang dengan beralaskan tikar tipis yang sudah usang dengan karung berisikan jerami sebagai alas bantal, pakaian yang di kenanya pun seperti pakaian orang gila compang camping , makan makanan hewan, bahkan perlakuan sang papa lebih buruk dari sebelumnya. Dia juga jadi budak pemuas nafsu sang abang ketika sang ayah tidak ada di rumah, dia benar-benar sangat tersiksa.

Eccedentesiast || FortPeat Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang