Malam Minggu kemarin Raiden berniat untuk tidur lebih awal, karena beberapa hari ini ia selalu tidur larut malam. Seperti sekarang, Raiden hendak memejamkan matanya tetapi deringan dari ponselnya membuat ia harus kembali membuka mata yang sempat tertutup rapat.Raiden mengambil ponselnya yang ia letakan di atas meja kecil yang ada di samping tempat tidurnya. Kemudian melihat siapa orang yang menelepon dirinya, ternyata salah satu teman laknatnya.
Raiden mengangkat telepon tersebut dan perasaan dongkol dan raut wajah kesalnya, karena orang ini mengganggu ketenangan hidupnya. Gagal sudah Raiden mau tidur lebih awal.
"Ada apa?" Tanya Raiden dengan nada kesalnya.
"Cepetan kesini sekarang Rai, Aidan juga disini" Kata orang di seberang telepon.
"Ngapain anjir, gue mau tidur ah"
"Cepetan Rai, sekarang juga. Gue kirim alamatnya"
Baru saja Raiden mau menjawab ucapannya tetapi telepon langsung di matikan oleh orang tak tau diri.
Tak lama notifikasi pesan pun berbunyi dan pesan itu berisikan alamat dari orang yang tadi menelepon.
Raiden menghela nafasnya saat membaca pesan tersebut, lalu melirik jam besar hitam di kamarnya, dan menunjukkan pukul setengah delapan.
Raiden sudah siap dengan celana tidur kotak kotaknya yang berwarna hitam serta kaos berwarna hitam juga tak lupa Jaket Zipper nya.
Dibawah Ayah Raiden sedang menonton televisi bersama Raina dan Bunda.
"Bun, Rai keluar dulu sebentar mau nemuin Hanzou" kata Raiden
"Jangan terlalu malam pulangnya" Ucap Bunda
"Iya" Balas Raiden.
Sebelum pergi Raiden mencubit pipi Adiknya itu.
"Sakit ihhhh" Rengek Raina karena di cubit oleh Raiden.
Setelah pamitan, Raiden pun pergi meninggalkan rumahnya untuk menuju alamat yang di berikan oleh Hanzou si penelpon tadi.
Beberapa menit di perjalanan Raiden sampai di alamat yang diberikan oleh Hanzou disana sudah ada Hanzou dan Aidan yang menunggu kedatangan dirinya.
Setelah memarkirkan sepeda motor nya Raiden langsung menghampiri mereka berdua.
"Akhirnya Lo Dateng juga Rai" Kata Hanzou
"Ada apa, nyuruh gue kesini?!" Tanya Raiden.
"Lo gantiin gue ya, pliss!!!" Mohon Hanzou pada Raiden.
Karena sudah menyadari dari tadi sebelum kesini, Raiden menolak Hanzou mentah mentah kalau sampai ketahuan ayahnya bisa mati berdiri Raiden.
"Gak ah, nanti ayah gue tau bisa mampus gue" Tolak Raiden
Hanzou menautkan kedua tangannya memohon pada Raiden agar ia mau Menggantikan dirinya balapan.
Tidak tega melihat Ekspresi Hanzou yang seperti sudah bosan hidup, Raiden pun mengiyakan permintaan Hanzou.
"Untuk kali ini aja, dan ini yang terakhir" Kata Raiden
"Siap kapten" Jawab Hanzou dengan memberi hormat pada Raiden.
"Lo kok bisa sih berurusan sama Jiro?" Tanya Aidan yang dari tadi diam saja.
"Soalnya tu orang ngata ngatain gue, yauda gue tantang dia buat balapan motor" Kata Hanzou
"Emang ngata ngatain apa, sampe Lo harus nantangin dia segala. Pake ngajak balapan segala, gak inget Lo tuh selalu kalah" Kata Aidan sinis.
"Makanya dari itu gue minta tolong sama Rai, dan!" Balas Digo
KAMU SEDANG MEMBACA
Padamu, Yang Mencintaiku
Teen FictionRaquel adalah gadis pendiam sekaligus jarang bergaul dengan orang-orang. Di kelasnya ia tak terlihat meskipun ada. Raquel menyukai seorang laki laki bernama Raiden yang di juluki si Trouble maker SMA Garuda. Raquel juga tidak mengerti kenapa ia bis...