0.14

31.1K 2.5K 163
                                    




"maaf tuan ada polisi tidur, "

H-Hah?

_______________

Menghembus nafas kasar, dengan berat jeynor pun melangkahkan kakinya, termenung sejenak jeynor menatap ragu pintu mansion itu, membukanya perlahan, dan...

Kosong

"Benar-benar mimpi ternyata," Lirih nya dengan tampang yang sedikit kec-? tunggu.

"Mengapa aku harus kecewa?," Erangnya, menggeleng pelan jeynor bersidekap dada.

"lagi pun orang mana yang mau dengan tubuh kecil itu heh," Berujar angkuh, jeynor seolah melupakan celananya yang masih mengembung.

Menutup wajahnya- malu

Hah~

"Baperan sekali.." Ringisnya. berjalan ke arah tangga jeynor pun dengan segera melangkah cepat menuju kamarnya.



Memalukan

















































Pagi hari tiba dengan cuaca yang tampak cerah, harum wangi masakan menyeruak di sekitar, terlihat asap yang mengebul keluar dari arah dapur.

Sepa pria cantik itu dengan lihainya mengoseng wajan yang terisi dengan ayam yang di padukan dengan kecap, terlihat lezat dengan beberapa cabai yang menghiasinya.

Menaruh sedikit di telapak tangannya, sepa pun mengecap. mengangguk bangga lantaran rasa yang tercampur menjalar di lidahnya.

"Sudah pas," Serunya. menyajikan seluruh masakannya ke wadah yang berbeda beda, sepa pun langsung membawa satu persatu makanan itu ke meja, lelah? Tentu saja, namun ia sudah terbiasa di kehidupannya dulu.

Mengalihkan atensinya, sepa menatap ke arah ruangan yang biasanya di gunakan untuk bersantai, Telivisi yang terletak di sana menyala, ia tau siapa pelakunya. Berjalan menghampiri, sepa menggeleng takjub tat kala melihat Putra bungsunya yang kini tertidur di sopa, tampak nyenyak, padahal pagi tadi pemuda itu mengaku ingin menemaninya memasak.

"Vievie~ bangun~," ujar sepa sembari mendudukkan bokongnya di sebelah Xavier yang tertidur, mengusap rambut hitam itu, Xavier belum mau terbangun, mendekatkan bibirnya..

Cup- "em bangun~ vievie bangun," Mengecup setiap inti wajah Xavier, sepa pun bergumam sembari menggesekkan hidung nya ke pipi tirus itu.

Xavier yang memang berpura-pura tertidur pun merasa kegelian, tak bisa menahan ia pun berhenti dari acara pura pura nya "Ahahhhaa, gelii- geli mommy geli," Tertawa lepas Xavier sampai mengeluarkan air mata, menatap mommy nya dari bawah sini, Xavier takjub..

"Mommy cantik," Pujinya membuat wajah sepa memerah, mengganti posisinya kini Xavier terduduk, merentangkan tangannya Xavier meminta peluk.

Sepa tersenyum lebar membawa tubuh itu ke dekapannya, kini mereka berpelukan dengan Xavier yang menyembunyikan wajahnya di celuk leher sepa, mengendus pelan wangi tubuh mommy nya begitu menenangkan.

"Mommy, " Lirih nya, sepa mengangkat satu alisnya.

"Emm kenapa?," Tanyanya lembut.

"Vievie sayang mommy," Ungkapnya membuat sepa terdiam dengan jantung yang berdetak cepat, matanya berkaca sepa terharu mendengar nya..

"Aku juga," Seru seseorang yang langsung ikut terlarut dalam pelukan hangat itu, memejamkan matanya.


Javier juga sayang mommy..











SEPA [TRANSMIGRASI BL]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang