Gila

1.2K 74 2
                                    

"Apa tujuanmu kak?"

Sean mengangkat sebelah alisnya "Maksudmu?"

"Kau gila"

"Bwahahahaha"

Tawa Sean begitu keras di ruangan itu

Pria itu menyendenkan kepalanya pada bahu Ken dengan tawa yang masih terdengar

Tangan kekarnya melilit pinggang Ken untuk semakin menempel padanya

"Kamu menggemaskan Ken... Sungguh" ucapnya mendusel di ceruk Ken

"Kau bercanda kan?" Tanya Ken

Sean memundurkan wajahnya. Ia membuat ekspresi seolah sedang berpikir

"Menurutmu bagaimana Ken? Aku sedang bercanda atau tidak?"

"Entahlah, aku tak tahu pola pikirmu"

Sean tersenyum tampan "Heeh... Kau tak menginginkannya?"

Ken menunduk, nampak berpikir

Ken akui ia sudah tak bisa bersama omega lagi

Tak bisa dekat dengan orang lain

Tak tahan dengan feromon orang lain

Hidupnya bergantung pada Sean dan Sean juga sama seperti dirinya

Mereka hidup untuk saling bergantungan

Ingin kabur? Tak mungkin. Karena dirinya sudah dipastikan akan mati jika tak menerima feromon dari Sean

Hanya ada satu cara....

Cara agar dirinya bisa keluar dari tempat ini walaupun harus ada pengawasan dari Sean

"A-aku... Tak mau"

Sean mengangkat sebelah alisnya "Ah benar... Kau sekarang adalah omega, omegaku"

"Eh tung... Uwakhh"

Sean tiba-tiba mendorong tubuh Ken dan mengangkat pinggulnya tinggi-tinggi. Memperlihatkan lubang dan penisnya yang terbuka lebar karena kedua tangan Sean menarik kedua kaki Ken

"Ken sekarang omegaku... Tentu saja Ken hanya bisa nikmat jika lubangnya di isi penisku bukan?"

Enghh ahh t-tunggu Sean jangan!!

Sean tak mengindahkan perkataannya. Dirinya sibuk menjilati lubang luar Ken secara perlahan

Ken hanya bisa menggigit bibirnya sambil menutup wajahnya yang memerah dengan lengannya

"Lihatlah, dia berdiri Ken" Ken tak mendengarkan perkataan Sean

Pria itu kembali melanjutkan kembali. Ia mulai menyedotnya kuat hingga terdengar bunyi yang cukup keras disana

Engrhhh hahh ah hahh

Lidah itu mulai masuk. Bergerilya menusuk tempat terdalamnya

Mata Sean melirik Ken yang menggigit bibirnya keras

Tangan kanannya menggenggam keras penis Ken hingga sang empu berteriak kesakitan

"Jangan pernah gigit bibirmu Ken... Hanya aku yang boleh menggigitnya"

Ah mata itu lagi

"Baiklah" pasrahnya

Dengan terburu-buru Sean membuka pakaiannya dan celananya

Merobek kemeja Ken hingga mereka sama-sama telanjang bulat

Tanpa aba-aba Sean langsung melesatkan miliknya kedalam Ken dan mendesah enak

E N I G M A (Lanjutan)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang