Unexpected

15 4 2
                                    

Hoseok yang sudah memakai setelan kantoran itu, mendadak melepas jas nya, ia juga menggulung lengan kemejanya diatas lengan setelah membantu Nari memuntahkan makanannya di closet

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hoseok yang sudah memakai setelan kantoran itu, mendadak melepas jas nya, ia juga menggulung lengan kemejanya diatas lengan setelah membantu Nari memuntahkan makanannya di closet. Terhitung sudah lima kali wanita itu berlari ke kamar mandi akibat rasa mual hebat yang menyerangnya pagi ini. Hoseok sempat mengajak Nari untuk kerumah sakit, tapi wanita itu keras kepala, tidak mau. Ia percaya itu hanya karena masuk angin atau karena semalam ia makan udang. Nari tidak bisa makan udang namun karena tergiur ia memakan sedikit dan berujung muntah-muntah. Pikirnya rasa mualnya sudah berhentu semalam, nyatanya itu berlanjut hingga pagi ini.

"Kenapa dilepas?" tanya Nari setelah mengusap bibirnya.

"Tidak jadi ke kantor"

"Kenapa tidak jadi? Kau khawatir padaku? Aku sudah tidak apa-apa kok. Ini hanya masuk angin biasa, nanti juga sembuh"

"Tidaklah. Mana bisa tenang aku meninggalkanmu sakit begini. Kau pucat sekali, sayang. Sampai keringat begini" jelas Hoseok sembari mengusap peluh di kening wanita yang wajahnya sudah sangat pucat itu.

"Aku tidak apa-apa kok. Sungguh. Pergi saja, pasti banyak yang harus kau kerjakan di kantor-"

"Usstt... Sudah, tidur saja. Jangan khawatir, tidak banyak hal yang aku kerjakan di kantor hari ini" Ia tutup bibir itu dengan jari telunjuknya. Hoseok kemudian menidurkan Nari dan menarik selimut sebatas dada.

"Aku ambilkan air hangat dulu, ya" wanita itu membalasnya dengan anggukan.

Hoseok pun melesat cepat ke dapur untuk memasak air tak sabaran menunggu hingga mendidih. Cukup lama baginya sampai akhirnya air itu mendidih dan segera ia campurkan dengan air dingin. Berjalan terburu menuju kamar dan ia dikejutkan oleh istrinya yang mendadak berlari lagi ke arah kamar mandi.

"Mual lagi?" Tanya Hoseok setelah menaruh air itu diatas nakas dan ikut masuk ke kamar mandi. Wanita itu sudah bersimpuh, Hoseok dengan telaten meraih rambut sang istri yang tergerai agar tidak terkena cairan itu.

Tangan kekar itu bergerak mengurut tengkuk Nari berniat membantu wanita itu memuntahkan isi perutnya. Yang nyatanya tidak ada apa-apa yang keluar kecuali liur. Wanita itu pun terengah setelah merasa mualnya berhenti, peluh itu kembali Hoseok usap.

"Setelah ini makan lagi ya?"

Nari menggeleng "Nanti muntah lagi"

"Ya tidak apa-apa kalau muntah lagi. Yang penting ada yang dimuntahkan, daripada begini kau pasti sakit kan"

"Sedikit saja ya"

"Iya, yang penting kau makan"

Lagi-lagi Hoseok kembali ke dapur dan mengambil makanan untuk Nari. Hanya sup ayam dan nasi yang tidak banyak, karena Hoseok tau itu juga pasti tidak habis. Setelah kembali ke kamar, ia pun dengan telaten menyuapi Nari yang masih tampak sangat lemas.

"Huekk..."

Cepat Nari tutup mulutnya dan bersiap ke kamar mandi sebelum Hoseok menahannya. Pria itu cepat menengadahkan kantung plastik yang tadi ia bawa dari dapur.

Hope | J-HopeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang