Gerimis

46 6 0
                                    

Walau berlari, aku masih tetap basah kuyup. Lagi-lagi ibu mengomeliku akan apa yang sudah takdirku.

"Anak bodoh! Mengapa kamu tidak membawa payung?" tanya Ibuku kesal. "Bu, mengapa kau menamaiku Sonagi? Hujan adalah takdirku, Bu!" bentakku. Namaku adalah Sonagi, dan Sonagi dalan bahasa Jepang berarti gerimis. "Masa bodoh, jadi mengapa kau tak membawa payungmu?" tanya ibu dengan jengkel. "Aku sengaja. Kupikir hari ini tak akan hujan." kataku. Ibu menatapku seperti hendak marah. Aku langsung berlari ke kamar dan mengunci pintu.

Aku selalu menolak perintah ibu terutama perintahnya yang membuatku terlihat seperti anak kecil. Membawa payung kemana-mana? Tidak banget deh. Itu payah.

Aku membuka laptopku dan mengecek email. Terdapat sebuah email undangan ke sebuah situs web. Aku masuk ke sebuah situs web bernama "Hujan Lebat VS. Gerimis" dan ternyata, web tersebut adalah web untuk chatting. Chatting tentang perdebatan.

Aku menekan tulisan "Random" di layar dan masuk ke ruang chatting. Tak lupa, tadi aku sudah membuat akun.

Nama musuhku adalah "NightCrown233" dan namaku adalah "SonagiCassandra", nama asliku.

NightCrown223: Halo
SonagiCassandra: Hai
NightCrown223: Dimana sekolahmu, Sonagi?
SonagiCassandra: Di sekolah X, kamu?
NightCrown223: Kamu bohong kan? Aku bersekolah disana!
SonagiCassandra: Tidak..

Bukan hanya itu sih pembicaraan kami, tapi kami hanya melakukan basa-basi saja.

Namun, kami sudah melakukannya selama sebulan, sekarang. Aku pun mulai menyukai NightCrown223. Namun, aku belum tahu siapakah namanya.

Saat kutanya namanya, ia selalu mengalihkan perhatian. Hingga akhirnya, aku lupa sendiri apa yang kutanyakan.

Namun kali ini berbeda.. Ia menjawab. Namanya adalah Johannes Fred. Dan. Dia. Adalah. Cowok. Terpopuler. Di. Sekolahku.

Ini gila. Aku hanyalah gerimis.

*

"Sonagi?" tanya seseorang dari belakangku. "Jo?" ternyata itu Johannes Fred. Ia mengangguk.

"Sini, pakai payungku bersama." katanya.

Jantungku berdegup cepat. Aku sungguh senang. Saat itu gerimis dan seperti biasa, aku tak membawa payung.

Ternyata, tak selamanya gerimis itu membawa keburukan.

Kami mengobrol selama perjalanan pulang. Johannes pulang melewati rumahku juga.

Dan, besoknya, setelah gerimis itu, Jo menyatakan perasaannya padaku didepan kantin. Akhirnya, kami berpacaran. []

💥

Tau kok ini gaje, tau. Tapi, di vote boleh kali ya wkwk.
Dedicate to demigodfromravenclaw alias author.
Dibaca + tunggu ya kelanjutannya!
VOMMENTS PLEASE!!

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 15, 2015 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Love Stories ( Cerpen per chapter )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang