MILAN FASHION WEEK-2024.
Di Milan, acara akbar pameran fashion dan runaway, untuk kali pertamanya Yeji mengambil kesempatan menjadi peran 'brand ambasador ' fashion old money yang ternama. Begitu skandal datingnya keluar, banyak sekali majalah dan brand wanita yang mengincarnya. Sekaligus memanfaatkan fenomena viral, mewawancarai bagaimana Yeji dan Hyunjin yang merupakan politikus muda berakhir pacaran.
Dunia ini sedang gempar dengan pasangan muda fenomenal. Tentusaja bikin penasaran dan mengundang banyak pihak untuk tertarik.
Maka ditengah popularitas yamg makim naik, dijadikan pusat semesta, Yeji total didandani sesuai vibes-nya. Cocok sekali menggunakan gaun sepaha warna hitam, rambut klimis diikat kebelakang. Berjalan anggun sambil melambaikan tangan.
"Yeji Miss, excuse me, we're form VOA." Pers, mengacungkan microphone besar. Yeji berhenti sebentar lalu tersenyum.
"How about your relathionship? What's it like to date a young and hot Korean politician?"
"Well. Awesome. We both glad to own each other." Yeji menjawab dengan bahasa inggris yang fasih.
"So, you like him so much right?"
Yeji menaruh telapak tangannya ke dada. "Yes. Iam. Also, thank to my fans for supporting me. O-oh! I'm sorry i have to go. Thankyou guys!"
Mobil Van hitam kemudian menjemput. Bodyguard berbadan tinggi besar membuka jalan diantara para wartawan. Senyum lebar masih lekat di wajah si artis, melambai-lambai sampai pintu mobil ditutup.
"Ah. Daebak." Yeji menyandarkan punggungnya ke kursi mobil. Membuka satu kancing gaunnya agar lega. Jari lentik berkutek hitam merabai kantung tas, meraih ponsel dan menekan panggilan prioritas.
Yeji: "Halo?"
Hyunjin: "Baby, how is going?"
Yeji: "(tertawa) tidak perlu pakai bahasa inggris,
ya ampun. Disini lancar kok. Jangan menyusul."Hyunjin: "Lagipula tadi aku ada konferensi pers,
sekalian mengkonformasi lagi
hubungan kita. Aku diruang tunggu,
audien-nya sangat bersemangat."Yeji: "Benarkah? Aku pulang nanti sore, mau
bertemu malam harinya?"Hyunjin: " (mengulum senyum bahagia) oke."
Kalau begitu, segera pesan mawar merah, set makan malam didalam gedung resto michelin, lalu lilin aroma, sudah ada dibayangan Hyunjin untuk segera di list. Laki-laki itu senyam-senyum sambil mengetik reservasi online. Tinggal tunggu sang pacar landing maka makan malam romantis akan menyambut malam mereka.
Brakh! (pintu ruang tunggu dibuka paksa)
"Ikut aku sekarang."
Hyunjin tercekat. "Minho hyung?"
Keduanya berjalan cepat menyusuri lorong sepi. Hyunjin mengekor tanpa protes, menilik jam di tangan kanan dan mendesis was-was. "Apa kita tidak bisa balik setelah pukul tujuh malam? aku ada janji."
Lee Minho, berhenti mendadak. Memutar tubuhnya lalu melayangkan tinju ke muka Hyunjin secara tiba-tiba, Buagh! "Bangsat."
Hyunjin terjengkang kebelakang. Meremas ponselnya lalu bangkit dengan menopang tubuh pada tembok. "Apa-apaan?!"
"Itu gak ada apa-apanya ketimbang murka koalisi padamu." Minho adalah seorang kepala daerah yang bernaung di partai politik yang sama dengan Hyunjin.
Hyunjin mendongak, berpikir bisa menghentikan darah yang meleleh di ujung hidungnya. "Aku tidak mengerti."
"Kau pacaran sama jalang kan?"
"Jaga bicaramu."
KAMU SEDANG MEMBACA
ARTIST:part 1 [Yeji-Hyunjin]
FanfictionBagi artis yang kurang beruntung. Dijual tubuhnya oleh agency adalah jalan pintas agar karir terus bertahan. Bisnis sampingan yang terselebung tersebut menempatkan Yeji pada posisi sulit. Gadis itu dijebak, bahkan Hwang Hyunjin telah membelinya me...