Pagi ini, Thea datang melesat ke kediaman Galang. Entah mengapa, ia ingin sekali menjemput Galang berangkat ke Sekolah. Sedari tadi, senyumannya tak luntur sedikitpun dari bibirnya.
Ceklek...
"Eh! Ada miss blonde? Pagi-pagi udah datang aja. Jemput Galang, ya?"
Belum sempat Thea mengetuk pintu, Dewi sudah membukakan pintunya saja. Ya, itu karna Dewi ingin menyirami tanaman dan kebetulan Thea sudah ada diluar.
Thea terkekeh, "Iya, tante."
"Bentar, ya! Galangnya dipanggilin dulu." Ucap Dewi, "Galang! Galang! Come Here! Come Here!" Teriak Dewi pada sang anak yang masih bersiap-siap.
"Iya!" Sahut Galang dari dalam sana.
"Bentaran, ya! Miss blonde." Pinta Dewi tersenyum.
Tak menunggu waktu yang lama, Galang keluar. Namun, ia tak menyadari kehadiran Thea.
"Apaan sih, mam?"
"Eh, Lang! You ngelakuin hal baik apa, sih? Sampe You dapet rejeki nomplok?" Tanya Dewi yang membuat Thea diam-diam tertawa pelan.
"Rejeki nomplok?" Heran Galang.
"Iya! You kayak ketimpahan duren tau!"
"Ketimpahan duren? Gak mau, ah! Ketimpahan duren mah sakit. Bukan rejeki nomplok namanya." Keluh Galang.
Dewi mendengus kesal, "Bukan gitu maksudnya! Noh!" Dewi lekas mengarahkan wajah Galang pada Thea. Seketika Galang melongo. Kenapa seolah dimatanya, Thea cantik sekali hari ini?
"Aduh! Gue mau alesan apa, ya? Jemput Galang hari ini?" Batin Thea grogi. Secara, datangnya Thea kemari itu tanpa adanya alasan. Jika yang kemarin-kemarin itu kan selalu ada alasan tertentu.
"Eh, Thea! Tumben lo jemput gue?" Tanya Galang tersenyum. Entah mengapa, Galang semakin bersikap santai dihadapan Thea? Padahal dulu mereka saling bersikap dingin.
"Eung- gak papa! Kebetulan lewat, sih! Abis dari Rumah temen minjem buku." Alasan Thea bodo amat. Sejujurnya, Thea gak tau jika di Daerah pemukiman sini ada anak Fisika atau tidak?
Galang mengangguk paham, "Oh! Minjem buku? Kenapa gak minjem Galang aja?" Celetuk Galang asal, namun ia jadinya malu sendiri. Thea tertawa lagi.
Galang pun lekas menutup mulutnya malu. Ia menatap mamsky nya sambil terkekeh.
"You gimana sih, Lang! Kerenan dikit napa, kalo didepan noni-noni Belanda kayak gini!" Tegur Dewi yang geregetan pada respons sang anak. Galang pun terkekeh saja.
"Ya udah, ya! Galang berangkat Sekolah dulu. Assalamualaikum!" Pamit Galang yang langsung menyalimi ibunya.
"Iya sana! Berangkat aja. Nanti Late loh, berangkat School nya. Waalaikum Salam." Ucap Dewi seraya membalas saliman sang anak.
"Thea juga pamit tante." Pamit Thea yang juga bergiliran menyalimi ibu dari Galang itu.
Kini keduanya telah berada di atas motor. Galang pun tersenyum pada mamsky nya seolah berpamit lagi.
"Dadah! Hati-hati, ya!" Pesan Dewi pada anak semata wayangnya itu. Setelahnya, Galang pun mengangguk dan menjalankan motornya pergi.
Ceklek...
Setelah kepergian Galang, Puguh keluar dari Rumahnya. Sepertinya lelaki paruh baya itu juga bersiap untuk bekerja.
"Siapa yang dateng?" Tanya Puguh.
"Si miss blonde. Jemput Galang."
Puguh terlihat termenung sebentar, "Mamsky! Si Galang gak jadi demen sama si Nayla?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Immortal Creature (GGS Fanfiction My Version)
FanfictionGanteng Ganteng Serigala Fanfiction (My Version) Ketika makhluk Immortal hidup berdampingan dengan manusia. Galang dan Nayla adalah dua orang sahabat yang merupakan manusia biasa. Keduanya dekat bahkan saling membutuhkan. Namun, semuanya berubah ke...