Setelah memasuki cafe, Beomgyu menyuruh Taehyun untuk mencari tempat yang menurut nya nyaman. Dan Taehyun memilih duduk di tempat paling ujung karena kosong. Beomgyu masuk ke sebuah pintu yang terdapat tulisan hanya boleh di masuki oleh pegawai.
Taehyun menunggu sambil mengedarkan pandangan ke segala arah. Tempat itu memang dikhususkan hanya untuk orang dewasa. Karena kebanyakan umur pelanggan disana sudah mencapai kepala tiga. Kalau tidak salah.
Tak seperti yang dibayangkan semua orang. Didalam cafe tersebut sama hal nya seperti cafe cafe pada umumnya. Meja kursi melingkar yang tertata rapi. Serta lampu chandelier yang menambah kesan mewah, menghiasi seluruh ruangan. Serta musik klasik yang memgalun menambah kesan menenangkan.
Tidak ada yang aneh, semua malah terkesan sangat mewah. Sangat diluar dugaan.
Namun lagu yang sedari tadi menghiasi ruangan kini berhenti dengan tiba tiba. Membuat beberapa pelanggan menoleh heran.
Kini pandangan Taehyun tertuju pada panggung kecil kosong di depan. Meskipun kecil, panggung tersebut terlihat klasik. Ada beberapa alat musik disana. Lalu pandangan nya beralih pada pintu yang sebelumnya Beomgyu masuki tadi. Sang empunya keluar dengan pakaian yang berbeda. Beomgyu memakai kemeja putih dengan celana biru belel. Serta dasi merah yang menjuntai di dadanya.
Pandangan keduanya pun bertemu, Taehyun terdiam menatap Beomgyu yang tersenyum tipis padanya. Kemudian pandangan itu terlepas karena Beomgyu yang berjalan menuju panggung. Mengambil sebuah gitar acoustic, dan menyamankan dirinya di kursi kayu yang sudah disediakan. Mengecek setiap senar gitar, lalu memetiknya.
Hal itu tak luput dari pandangan Taehyun yang berada disudut ruangan. Ia terpaku melihat Beomgyu yang tersorot lampu remang dari atas. Yang membuat wajah Beomgyu terlihat lebih bersinar karena biasan cahaya.
Beomgyu membenarkan mic ke arah bibirnya. Tak ada sapaan atau pun salam, seperti biasa Beomgyu memainkan gitarnya. Dan bernyanyi menggantikan lagu yang sebelumnya mengisi ruangan.
Begitu lihai jari lentik itu memetik senar gitar dengan sangat baik. Seperti sudah terbiasa. Dan juga suara bass yang terdengar sangat merdu membuat para pelanggan tersenyum kagum menatap nya.
Dan juga Taehyun yang terus terpaku melihat bagaimana bibir kecil Beomgyu yang bergerak. Seakan tersihir, Taehyun sama sekali tak mengindahkan pandangannya dari Beomgyu. Mata tajam nya seakan terpana melihat sisi saudara tiri nya yang begitu lain. Tak seperti di rumah ataupun disekolah. Disini Beomgyu tampak begitu damai dan menikmati suasana.
Ketika kedua pasang mata itu bertemu, pada saat itu lah Taehyun merasakan ada sedikit getaran di dadanya. Dalam diam dia mengamati Beomgyu yang kini juga menatapnya. Begitu lama mereka saling berpandangan, terhanyut dalam pikiran masing masing.
Namun pandangan itu berhenti karena Beomgyu lebih dulu berpaling. Saudara tiri nya itu tampak gugup, tanpa sadar Taehyun mengulas senyum tipisnya. Merasa lucu karena Beomgyu yang menjadi kikuk.
Hingga jarum jam pun terus berputar, Beomgyu selesai dengan tiga lagunya. Semua yang ada di sana bertepuk tangan, kecuali Taehyun. Ia masih mengamati Beomgyu yang melepaskan tali gitar. Berjalan turun dan menghampiri dirinya.
"Maaf membuatmu menunggu lama, apa kau lapar?"
"Lumayan"
Keduanya tampak canggung, Beomgyu sendiri merasa bingung harus melakukan apa. Dia lebih memilih untuk memesan makanan untuk mereka. "Baiklah, katakan saja kau mau pesan apa, aku akan memesankan nya langsung"
Taehyun terdiam, ia pun juga tampak bingung pada suasana mereka yang mendadak canggung. Lalu, "Aku ingin makan diluar"
Beomgyu mengerjap kan matanya, tidak mengira jika Taehyun malah mengajaknya makan diluar.
KAMU SEDANG MEMBACA
BELOVED BROTHER || TAEGYU ||TAEHYUN X BEOMGYU
RandomKarena pernikahan ibu Beomgyu dengan ayah Taehyun menjadikan mereka saudara tiri. Dan harus berbagi kamar untuk dipakai berdua. Awal mula kebencian itu terjadi sampai keduanya pada titik dimana hal itu hanya lah sia sia. Sehingga mereka memilih untu...