18

592 128 23
                                    

Rami berdiri di depan pagar kediaman Kim, rumah Ahyeon. Dia gak berani masuk karena pasti, kakaknya ngusir lagi.

Rami udah lebih dari 20x telpon Ahyeon hari ini. Tapi gak di angkat-angkat. Bahkan chat dia yang spam banget dari kemarin juga gak di balas.

Gak lama, datang seseorang yang habis joging sore.

" Loh? Rami?"

Cowok ini noleh ke sisi jalan. Dia ngeliat kaget kalau ada Gawon.

" Ngapain?"

" Gak ada~"

" Suka berdiri disini? Nungguin Ahyeon? Kenapa gak masuk?"

" Problem."

Gawon terdiam. Dia membuang helah nafasnya tanpa banyak tanya.

" Lo sering kesini?"

" Gak juga sih. Tapi kalau udah jam 11 ke atas kesini."

" Nungguin Ella?"

" Hem."

Kasihan ngeliat wajah cowok-cowok ini. Berharap banget ceweknya ngerti gitu. Tapi mau gimana lagi? Mereka pengen tiap hari ke rumah ceweknya buat minta maaf. Namun, apalah daya kalau lebih takut Kakaknya ketimbang cewek sendiri? Apalagi sekarang Jennie udah nikah. Rosie pasti ada di rumah itu.

Yaa~~ sejauh ini belum pernah sih di marah sama Rosie. Cuman kan itu cowok kelihatan baik gitu kalau marah yaa ngeri juga! Yang ada, di banting mereka ke lantai!

Dua orang ini berdiri lama di seberang rumah besar itu. Diam meratapi sampai ada cahaya lampu mobil bikin Rami mundur-mundur lalu lari bareng Gawon buat sembunyi.

Jennie balik sama Rosie. Pintu pagar terbuka otomatis sambil Rami mencoba melihat ke dalam siapa tau ada Ahyeon. Namun saat pintu pagar tertutup, dia membuang lemas nafasnya.

" Ayo Rami pergi." Ajak Gawon bikin Rami berbalik, jalan bareng Gawon menjauh dari sana.

•••

Ting tong~!!! Bel rumah berbunyi. Segera pintu di buka setelah di saut dari dalam.

Ceklek!!

" Sore Tante."

" Ahh nak Ruka. Masuk sayang." Panggil Mama.

" Makasih Tante."

Ruka masuk ke dalam.

" Pharita di kamar sebelah, lagi melukis. Kamu langsung aja naik gak papa."

" Ahh iya Tante makasih."

Ruka sopan. Dia jalan naik ke atas sambil membawa kotak donat pesanan Pharita.

Toktok!

Rita noleh ke belakang. Dia tersenyum waktu ada Ruka masuk dan menutup pintu ini lagi.

" Wahh~ banyak banget. Ini semua, kamu yang buat?"

" Iya."

" Nice~ bagus semua."

Ruka meletakkan donatnya di atas meja. Dia melihat sekitar ruangan ini penuh sama lukisan dari berbagai bentuk terpajang.

" Itu, yang di tutup kain apa?" Tanya Ruka.

" Oh itu, lukisan pertamaku di kanvas 80 cm." Jawab Rita.

" Ohh gitu."

" Kamu beli donatnya?"

" Hem. Kan, kamu mau?"

" Kamu gak bosan tiap hari beliin aku?"

" Gaklah. Ngapain juga? Kan kamu suka."

Rita tersenyum lebar.

Triple R (COMPLETED )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang