kaget ternyata laki laki yang memberi sapu tangan adalah zee sahabat dari mantan pacarnya, ga jauh beda dengan zee ia juga kaget bertemu dengan orang yang membuat sahabatnya berubah menjadi dingin, terturup, dan menjadi pribadi sangat berbeda
"elu, kenapa lu balik ke indo lagi? dan kenapa lu nangis di sini?" ucap zee kaget dan tidak menyangka
"gua balik mau memperbaiki hubungan gua sama adel, gua nyesel ninggalin dia tanpa kasih kabar pass...." ucap ashel terhenti karna zee langsung memotong ucapannya
"pass ketemu dia sedang bersama tunangannya? iya, hahaha gemana rasanya sakit kan shel. itu yang di rasain adel selama satu tahun mengurung diri, menjadi tertutup, jadi pribadi yang dingin. itu karna lu yang tiba-tiba menghilang gitu aja, dan sekarang lu nangisin adel ga salah gua" ucap zee yang berjalan ke depan ashel yang sedari tadi menunduk
"gua tau gua salah, gua nyesel. tapi gua balik ke sini untuk memperbaiki semuanya zee" ucap ashel mengelap air matanya dengan sapu tangan milik zee
"terlambat shel, minggu depan dia bakal menikah. gua harap lu ga gangguin adel lagi. dan semoga lu bisa move on ya, sapu tangan gua pake aja. gua balik dulu" ucap zee pergi begitu aja tanpa menunggu jawaban dari ashel
menangis sendirian merenungi nasibnya, menyesal itu yang ia rasakan sekarang. andai waktu bisa di putar mungkin ashel tidak akan mengambil jalan seperti ini, tapi semuanya sudah jadi bubur ia tidak dapat berbuat apa apa sekarang
"aku sayang kamu del, aku akan ajak kamu ketemuan besok aku mau jelasin semuanya. aku tidak akan menyerah sebelum kamu mengucapkan kata ijab kabul" ucap ashel dengan pandangan lurus ke depan
pagi hari menjelang siang, adel sedang bersantai karna ia sudah tidak di perbolehkan berangkat ke kantor apalagi keluar rumah oleh orang tuanya entah apa maksudnya. sangat bosan rasanya berdiam diri tanpa melakukan apa apa
tok
tok
tok
ketukan pintu dan bel rumah terdengar oleh adel karna ia kebetulan sedang dekat dengan pintu utama rumah, tidak mau menunggu lama ia menghampiri pintu itu lalu membukanya. syok, itu yang adel rasakan melihat siapa pelaku yang mengetuk pintu itu
"hai, aku boleh bicara sebentar?" ucap wanita yang semalam bertemunya di sebuah mall siapa lagi kalau bukan ashel
"maaf ga ada waktu" ucap adel buru buru masuk dan menutup pintu tapi usahanya sia sia karna ashel sudah masuk duluan
"ga tau sopan santun banget ya lu, keluar jangan ngerusak mood gua pagi ini" ucap adel sedikit kesal
"iya aku akan keluar tapi, aku mau bicara sama lu sebentar boleh ya. abis aku bicara aku akan pulang kok" ucap ashel
"yaudah tapi ga di dalem, karna ga ada orang di sini" ucap adel menarik tangan ashel untuk keluar dari rumah dan menuju halaman samping yang sudah tersedia bangku untuk sekedar bersantai
"cepet mau bicara apa" ucap adel too the point
"huhh, maaf kalo waktu itu aku pergi tanpa pamitan atau kasih tau alasannya. aku pergi karna di paksa papa ia dapat kerjaan yang tidak bisa di tinggal semua itu dadakan. maaf juga aku ga bisa kasih kabar ke kamu saat aku udah di itali hp aku ilang pas lagi arah pulang dari supermarket di sana. besoknya saat aku udah beli handphone dan cari sosial media kamu karna aku lupa nomer telpon kamu ternyata itu di blok kamu minta no wa sama teman teman aku dia semua ga mau kasih. aku menyesal karna ninggalin kamu begitu aja tapi aku ga tau harus gemana saat itu maaf" ucap ashel menjelaskan tentang kejadian tahun lalu saat ia meninggalkan adel tanpa penjelasan
"ga usah di bahas lagi, yang lalu biar lah berlalu. sekarang kita hidup masing-masing aja ya. lu dengan dunia lu, gua dengan dunia gua" ucap adel tidak mau bertele-tele
"hiks hiks apa kita ga bisa bersama lagi del, hiks jujur aku masih sayang dan cinta sama kamu hiks" ucap ashel sudah tidak kuat menahan tangisnya yang sedari tadi ia bendung
"sorry gua ga bisa shel" ucap adel
"dah selesai kan bicaranya gua mau masuk"
GREP
tubuh adel terdoyong ke depan karna ia merasa ada tubuh yang menempel di punggungnya
"lepas shel" ucap adel dingin
ashel langsung melepas pelukan itu, lalu ia
"kayanya di hati kamu sudah ga ada nama aku lagi sama sekali ya del, huhh. boleh aku minta pelukan terakhir" ucap ashel mencoba menetralkan detak jantungnya, adel hanya mengangguk ia rasa tidak ada salahnya
ashel yang melihat persetujuan itu tidak mau berbuang buang waktu lagi ia langsung memeluk lelaki yang berada di depannya
adel hanya berdiam tanpa mau membalas pelukan itu
BRAK
suara benda jatuh tak jauh dari tempat adel dan ashel berpelukan, adel langsung melepas pelukan itu lalu menengok kebelakang dan ternyata
TBC