10 [Sweet lips]

1.1K 133 3
                                    


Backstreet?

Cup!

Oline mendaratkan bibirnya pada bibir milik Erine, ia mencium bibir itu dengan terburu-buru.

Erine membulatkan matanya kala mendapat ciuman mendadak dari Oline, ia tidak memberontak, hanya saja tidak bisa mengimbangi ciuman dari Oline.

Oline sudah melumat bibir manis milik Erine, lidahnya juga sudah bertemu dengan lidah Erine, tangan Oline juga tidak tinggal diam dan sudah berpindah memegang pinggang Erine dengan sensual.

90 detik kemudian

"Mmh.." Erine mendesah si sela sela ciuman karna sudah hampir kehabisan stok oksigen, Oline sejenak melepaskan tautan di antara mereka untuk membiarkan kekasihnya itu mengumpulkan kembali oksigen.

"Hah.. hah.." Erine terengah-engah sambil menatap wajah Oline, "Kamu selalu aja nge buat aku hampir kehabisan nafas" ucap Erine sedikit kesal.

Oline tidak menjawab ucapan Erine, ia lebih memilih menatap setiap inci wajah Erine yang di anggapnya sangat menarik dan menggoda.

"Huh, jangan liatin aku gituu" ucap Erine yang sudah merona, "Ak-- aku mau ngebersihin diri aja!" saat selesai mengucapkan kalimat tersebut, Erine sudah hampir pergi, namun tubuhnya kembali di tarik oleh tangan Oline.

Brukk

Erine jatuh pas di pangkuan Oline, dan netra keduanya saling bertemu.

Semburat merah muda menghiasi pipi milik Erine, posisinya kali ini benar benar sangat dekat dan intim, yang membuat Erine benar benar sangat malu.

Erine berusaha semaksimal mungkin menahan malunya, posisinya yang berada di pangkuan Oline benar benar bisa membuat siapa pun yang berada di posisi ini terangsang.

Benar saja, lihat saja tatapan mata Oline yang sudah menggelap di selimuti kabut jahat, sudah di pastikan jika Oline sudah terpancing, dan nafsunya sudah menggebu-gebu.

"Ol-- oline.."

"Hmm?" gumam Oline dgn suara seraknya

Mendengar nada bicara Oline yang sudah berubah menjadi berat saja sudah membuat Erine merinding.

"Jangan gini-- aku mau ngebersihin diri aku terlebih dahulu, lepasin aku ya?" Erine berucap dengan nada memohon.

"Ngga bisa" tolak Oline mentah mentah

"Ayolah.. nanti kalau aku mandi, kamu juga ikut mandi di kamar sebelah, ini udah sore, kalau kesorean mandinya, jadii dingin" jelas Erine berharap Oline menyetujuinya

Oline berfikir sejenak, betul juga apa yang di katakan Erine, Baiklah ia akan melepaskan Erine sebentar. Lagi pula jika sudah mandi bukannya akan menjadi lebih mantap kan? ehh--

Akhirnya Oline menyutujui ucapan Erine, ia menganggukkan kepalanya sebagai tanda setuju.

Erine yang mendapat persetujuan, dengan cepat turun dari pangkuan Oline dan bergegas menuju kamarnya, lebih tepatnya kamar mandi.

Erine mengunci pintu kamar mandi rapat rapat, dan menyenderkan tubuhnya di tembok kamar mandi. "Akhirnya bisa lolos dari Oline, dia kalau udah kepancing jadi nyeremin banget gilaa!" ucap Erine merinding

"Lebih baik aku cepet cepet mandi deh, siapa tau nanti setelah mandi Oline jadi normal lagi kan? yah semoga saja" ucap Erine sambil melepaskan satu persatu pakaiannya.

Setengah jam lamanya Erine berada di kamar mandi, memang jika perempuan mandi itu sangat lama, tapi jika sudah mandi, harum tubuhnya menyebar dimana mana.

Backstreet? (Orine)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang