14

6.8K 775 62
                                    

Happy reading

***


Seseorang saat ini tengah mengendap-ngendap dengan sangat mencurigakan saat memantau para tentara yg saat ini sedang bertugas mengamankan akses utama komplek kemiliteran.

Pria itu menatap kaca spion dengan cermat, memperhatikan penampilannya yg saat ini tidak akan mungkin dapat untuk di kenali oleh siapapun. Ia juga sengaja memasang kumis palsu demi memuluskan aksi penyamarannya.

Pria itu kini turun dari kendaraannya dengan percaya diri. Mengeluarkan sebuah sepeda dari dalam mobilnya, kemudian mengayuhnya ke arah pintu utama komplek kemiliteran.

"Selamat pagi..." pria itu menyapa sopan dan ramah kepada para petugas yg sedang berjaga sambil terus mengayuh sepedanya seperti seorang petugas pengantar susu pada umumnya.

"Berhenti!" Seorang tentara kini menghentikan sepedanya. Berjalan mendekat, kemudian megelilinginya, mengamati penampilannya dari atas sampai bawah.

"Anda tidak boleh masuk." Katanya tegas.

"Pak, aku hanya seorang pengantar susu. Jika aku tidak boleh masuk untuk mengantarkan semua ini, bos pasti akan mengomeliku." Alasannya rapi dan masuk akal.

Petugas itu menggelengkan kepalanya dan tetap tidak memperkenankannya untuk masuk.

"Pak-"

"Kolonel Tang Yan, ini perintah Jenderal. Anda tidak boleh protes."

"Persetan!!" Umpatnya kesal setelah penyamaran rapinya kini terbongkar dan berakhir dengan sia-sia.

"Bagaimana bisa kalian masih mengenaliku? Bukankah aku sudah melakukannya dengan maksimal?!" Pria itu kesal setengah mati.

"Kumis Anda tidak menempel dengan baik." Petugas itu menjawabnya dengan jujur.

"Bah! Sialan kalian! Biarkan aku masuk! Aku bukan teroris. Kenapa kalian tidak mau mengizinkanku masuk?!" Omelnya.

"Ini perintah Jenderal."

"Aish! Jenderal awas kau!!" Umpatnya lagi. Meski begitu ia masih harus menelan pil kekecewaan karena gagal memasuki kawasan komplek tersebut. Kolonel Tang Yan terlihat sungguh sangat menyedihkan, namun begitu, itu malah menjadi hiburan tersendiri bagi para tentara yg bertugas menjaga akses utama  untuk masuk ke dalam kawasan komplek.

Kolonel Tang Yan kini menjadi salah satu daftar orang yg di larang masuk ke arena kawasan militer. Dan pemblokiranya ini sudah terjadi dari satu minggu yg lalu.

Kejadian ini bermula setelah kedatangannya bersama Letnan Wenhan ke rumah sang jenderal untuk memberi selamat.

Awal kedatangannya yg sebelumnya memang murni untuk mengucapkan selamat atas pernikahan keduanya. Namun, setelah itu kolonel Tang Yan malah menjadi sering datang dan bertamu ke rumahnya di saat jam-jam waktu makan. Xiao Zhan tentu tidak keberatan dengan itu, apalagi Kolonel Tang Yan sering kali memuji makanan yg di masakan oleh dengan sangat jujur. Dan sikap Kolonel Tang Yan yg seperti itu tentu lebih menyenangkan dibanding sikap sang suami yg stay di kata lumayan saat mengomentari setiap makanan yg di buatnya.

Berbeda dengan Xiao Zhan, sang Jenderal justru sangat tidak menyukai kemunculan Tang Yan di dalam rumahnya. Wang Yibo tidak sudi berbagi makanan dengannya. Sebab itu, Jenderal Wang menggunakan kuasanya untuk tidak membiarkan pria itu muncul dan mengganggu jam-jam makannya bersama istri kecilnya itu.

Perfect Wife. (End In Pdf.)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang