prolog

108 21 1
                                    

Happy Reading All

==========

"kita Udahan aja" ucap seorang gadis

seorang pria menghela nafas panjang
seolah olah pasrah apa yang dikatakan oleh gadis itu

"Tapi kenapa shel?" ucap pria yang ada di depan nya

"kita berdua emang gk bisa bersatu dari awal, seharusnya kita gk pacaran rav"ucap gadis itu

"orang tua aku maunya yang seagama rav...." lanjut nya

"oke... kalau itu mau kamu, kita dri awal
juga udh beda" ucap pria itu

"kita... resmi putus " lanjut pria itu

--------

pria yang dipanggil 'rav'
itu bernama 'Ravael Abimanyu Saktra'

di kamar seorang pria yaitu Ravael
ia duduk menelungkup kan kepala
disamping meja belajar nya

"sakit, sakit Shelia, dari awal kita pacaran, aku udh curiga shel arghh!!"
monolog nya, ia sekarang berdiri lantas memegang kepalanya

beribu - beribu kata terngiang - ngiang
di kepala nya

dri banyak nya kata yang hanya ia ingat adalah 'pembunuh'

"Bundaa!!, kepala rava sakit"
gumamnya

lantas ia pingsan

TOK TOK TOK

"kakak?"ucap sang adik lantas ia membuka pintu kamar sang kakak

"ya Tuhan, KAK ZEEFAA!!" ucap adik rava
yang memanggil Kaka ke satu nya

"kenapa sih d- ya Tuhan, bntar kaka panggilin dokter" ucap Zeefa lantas ia keluar untuk menelpon dokter

sesampainya dokter di rumah mereka

sesudh mengecek keadaan Rava

"Rava keadaan nya tidk terlalu baik, ia butuh istirahat yang cukup"ucap dokter kepada Zeefa

"saya mau bertanya dok, penyebab Rava pingsan apa ya dok?" tanya Zeefa

"karena Perubahan besar dalam hidup, seperti pernikahan, perceraian, kehilangan pekerjaan, pindah rumah, atau
kematian seseorang yang dicintai, dapat menjadi sumber stres, mungkin ini
lancang, apakah rava pernah kehilangan orang yang sangat dicintai?" jawab dokter

"pernah, bunda, ia sangat mencintainya,
bahkan sampai akhir waktu ia hidup"jawab Zeefa

"oke tugas saya sudah selesai dan Rava jga sudh membaik tinggal menunggu waktu untuk ia bangun kalau begitu saya permisi" ucap dokter untuk permisi

"baik dok, senang bertemu dengan anda"
jawab Zeefa lantas mengecek keadaan Rava

flashback on

"bundaaa, ayo belii es krim yang disanaa"
ajak Rava kecil

"iya - iyaa, ayo nak"ucap bunda Rava

RAVAEL Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang