Tedy dan Mimi bertetangga dan berkuliah ditempat yang sama. Ayah mereka berteman baik, tapi tidak dengan ibunya yang selalu julid untuk kehidupan satu sama lain.
Seperti pribahasa, buah jatuh tak jauh dari pohonnya. Namun sayangnya, bukan sifat...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Usia mendapatkan foto aib Mimi, apa lagi kewajiban seorang Teddy, tentu saja harus memberikan informasi terbaru, terikini, terpercaya kepada sang ibunda.
"Mommy, mooom". Laki-laki itu sudah berteriak dari lantai dua kamarnya, seakan tak ingin melewatkan apa yang dia dapatkan untuk jadi bahan ghibah di keluarganya.
"Apa sayang? Kamu jangan lari-lari nanti jatuh. Mama di dapur". Wanita yang dicari itupun merespon panggilam putranya.
"Teddy punya sesuatu yang akan buat Mommy happy, bahkan Teddy yakin ini akan membuat mood mommy naik berkali lipat.
"Apaan? Kalung berlian? Kulkas baru? Seragam senam?". Banyak tanya dan harapan yang Rima ingin dengar dari jawaban Teddy.
"Kalah seru itu mah. Taraaaaa...". Dia memperlihatkan foto zoom Mimi dengan rambut singanya saat menggunakan hairdyer undian, yang sebenarnya murni pemberian dia sendiri.
Benar-benar Teddy adalah reinkarnasi ibunya sendiri, sesuai dugaan Teddy tawa renyah wanita itu menghiasi seisi rumah. Foto Mimi mampu membuat keluarga Teddy tertawa bahagia. Tanpa henti Rima tertawa sampai sesekali melihat kembali foto dilayar ponsel anaknya.
"Ini kenapa dia kaya orang gila gini rambutnya nak?". Disela-sela tawanya pertanyaan itu diajukan oleh Rima.
"Mau atraksi sirkus dia mom"
"Hahaaha, Kok bisa? dapat dari mana kamu foto itu?"
Bingung dengan pertanyaan ibunya kali ini, Teddy akhirny berbohong. "Dari temen kampus mom, yang satu fakultas sama Mimi".
"Walah kirain mommy kamu foto dia diem-diem, udah kaya paparazi aja kamu kalo iya"
Deg Deg "Widih berabe nih nanti pikiran mommy kemana-mana lagi, mari kita akhiri semua ini"
"Teddy masih waras mom, menuhin memori aja nyimpenin foto ngga jeles cewek udik itu"
"Tuh kamu tau, awas aja ya kamu. Jangan bikin malu mommy"
"Siap bos, tenang aja anaknya ngga gila. Masa iya anak ganteng ini ngincerin tetangga udik, mulut merepet, culun dan pakaiannya ngga banget itu. Ya ngga bakalan deh mom"
"Good boy". Rima mengelus puncak kepala Teddy.
"Mommy juga apa-apaan sih nanyain ginian, kalo ngga karena mau liat tuh cewek susah, kesel dan gangguin dia biar jangan sok dan angkuh lagi. Teddy juga ogah ngelakuin hal kaya gini. Lagian udah jelek belagu loh Mimi"
Tanpa keluarga ini sadari Mimi bisa membawa kebahagian dalam diri mereka walau dengan aib bagi Mimi.
***
"Eh sayang, ngomongin soal Mimi, semalem mommy denger suara motor dia pulang jam sepuluh malem. Anak gadis pulang sendiian jam segitu, mana ngga dianterin. Mimi denger dari tetangga komplek sebelah dia ketemuan sama cowok tapi naik motor giring giringan gitu, ngga diboncengin. Lagian si Maya kok bisa sih biarin putri semata wayangnya ketemu sama cowok model begitu"