KEIRA - 23

18 2 0
                                    

Happy Reading

"Sak, gue udah ga kuat sama semua ini! hiks semuanya hancur, hidup gue hiks" ucap seorang gadis di sebrang telepon sana.

"Lo ngomong apa sih?"

Hanya suara tangisan yang kian mengencang. Sakti yang berada di sebrang merasa gusar dengan keadaan gadis tersebut.

"Gue ke apartemen Lo, tunggu disana oke!!"  Ucap Sakti.

Mungkin kata terakhir yang Sakti dengar dari gadis itu adalah gadis itu menyerah akan kehidupannya.

Dan pertemuan terakhir mereka adalah dihalaman Apartemen gadis itu.

'Seorang Remaja yang masih bersekolah itu nekat mengakhiri hidupnya dengan lompat dari gedung apartemennya. Motif tersebut masih belum terungkap dan polisi sedang menyelidiki kasus ini'

Berita pertama yang sakti lihat keesokan paginya.

"Sorry babe"

Tongkrongan billiard sekarang menjadi kegemaran anak muda. Begitu pun dengan Anggota AODRA.

Seperti anak muda laki-laki lainnya yang setiap malam suka tongkrongan dan pulang malam. Kenan juga menyukai hal itu terlepas jika dia adalah murid pintar kesayangan guru olimpiade.

Mungkin pergaulan Kenan dan Lea sangat berbeda, circle Kenan lebih sering nongkrong ngopi dan ngrokok. Lain halnya dengan circle Lea yang lebih sering ke bar untuk clubbing.

"Aduh dek Lo kebanyakan gaya dari tadi mana ada bola sebiji yang masuk" ejek Romi kepada Galen.

"Ga usah nyocot coba gih, sok atuh" balas Galen tak terima.

Lagian juga tumben banget anggota AODRA nongkrong di billiard. Orang biasanya nongkrong di warkop biasa kalo engga di warkop futsal. Kata si Kenan cari suasana baru biar lebih multitalenta.

"Lo nyodok apaan begoo!!"

"Mata Lo ga lihat ini!"

"Lo salah tuh tehniknya"

"Pegang stiknya salah nyet!" ucap Zidan yang sedari tadi mengamati Galen dan Romi.

Zidan langsung menghampiri Romi dan berada di belakang Romi seolah memeluknya guna untuk mengajari nya cara menyodok bola.

Galen yang melihat hal itu memekik keras.

"Aduhh mass, baper akuu tanggung jawab" sembari gelak tawa Galen yang mengudara.

Romi malah menatap wajah Zidan dari samping saat bersamaan mata mereka beradu pandang. Romi malah mengedipkan matanya nakal seolah menggoda Zidan.

"Gue jadi yakin kalo Lo pelangi" ucap Romi.

Plak

Seketika Zidan langsung menampar pipi Romi hingga wajah nya tertoleh kebawah.

"KDRT kamu mas" ucap Romi mendramatisir.

Hal tersebut malahan mengudang gelak tawa seluruh anggota AODRA yang lainnya sembari tadi asik bermain serta memperhatikan drama Romi dan Galen.

"huek eneg anjing lihat Lo" pekik Zidan lalu beranjak menjauhkan tubuhnya dari Romi.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 17 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

KEIRATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang